Andoreta 31 - Nareta Terkurung
***
Entah perasaan apa yang dirasakan oleh Reta. Dia bingung. Apakah ia harus bahagia karena bisa berkumpul dengan Rizki dan Amel? Atau justru sedih, mengingat perilaku Amel dan Rizki pada Reta. Reta terkurung. Srtibanya dia di sana, Rizki membawanya ke sebuah kamar. Kamar dengan nuansa putih, sepertinya kamar itu memang sengaja disediakan untuk Reta.
"Ssyang, kamu belum makan, kan? Pasti kamu capek banget perjalana ke sini. Kamu makan dulu, ya. Habis itu langsung istirahat," ujar Amel yang membawa makanan untuk Reta. Menaruhnya di atas nakas. Amel duduk di samping ranjang Reta. Perlahan Amel menyentuh jemari Reta.
"Ibu senang banget kamu mau kembali."
Reta tetap diam. Sementara Amel tersenyum nanar. Ia tahu kalau putrinya tidak suka. Tapi ia akan berusaha untuk membuat putrinya bahagia. Termasuk bahagia di sampingnya.
"Ini ... Ibu buatin sop ayam kesukaan kamu. Dulu kan kamu suka banget sama sop ayam." Amel ingin menyuapi Reta. Namun Reta malah membuang mukanya.
Lagi, Amel ditolak oleh putrinya sendiri.
"Yaudah, Ibu taruh di meja, ya. Nanti kalau kamu lapar, langsung makan aja," kata Amel. Ia beranjak ke arah lemari. Membuka koper milik Reta dan mengeluarkan pakaian putrinya.
Rasanya lama sekali Amel tidak melayani Reta sebagaimana mestinya. Kali ini ia tidak akan melewatkan kesempatan yang ia dapat. Ia akan memberikan yang terbaik untuk putrinya.
"Ibu masukkin baju ini ke lemari. Nanti kalau kamu butuh apa-apa, kamu bilang aja. Ibu senang akhirnya lemari ini sudsh terisi sesuai fungsinya. Ibu sengaja minta sama kakakmu untuk mendekorasi kamar ini. Kamu suka? Ini kamar kamu, Nak," ujar Amel. Ia masih tersenyum menatap pakaian putrinya sambil mengajak bicara putrinya.
"Reta nggak mau tinggal di sini. Reta mau pulang!" ujar Reta agak sedikit membentak. Amel terkejut dengan sikap Reta. Tak bisakah Reta melunakkan hatinya untuk Amel?
Amel menaruh pakaian Reta di dalam lemari dan berjalan ke arah Reta. Ia berusaha tersenyum. Berusaha menutupi luka yang semakin membekas.
"Kenapa, Sayang? Kita nanti bisa pergi liburan, kita bisa nyalon bareng, belanja bareng. Ibu bakalan nebus semua kesalahan Ibu. Ibu bakalan kasih waktu Ibu buat kamu." Amel masih membujuk Reta.
Entah kenapa, Reta sudah lelah. Ia hanya ingin bersama Miranda, ia ingin bertemu Ando nya. Reta tidak mau masuk ke dalam rumah ayah tirinya. Reta merasa asing di sini. Ia sudah tidak butuh seorang ibu dan kakak lagi. Sudah ada Ando dan Miranda di sampingnya. Itu sudah membuat Reta merass cukup.
"Reta nggak mau di sini. Reta nggak nyaman. Reta ke sini cuma dipaksa sama Kak Rizki."
Hati Amel benar-benar tersakiti. Ia ingin marah, tapi ia tidak mau membuat putrinya merasa sakit lagi.
"Ibu ... Izinin Reta pergi. Reta mau ke rumah Ando," ujar Reta.
Kali ini Amel tidak mau mendengarkan omongan Reta. Ia sudah bersusah payah menyuruh Rizki untuk membawa Reta. Dan sekarang Reta memintanya untuk melepaskannya? Tidak akan.
"Ibu nggak bisa. Miranda bukan siapa-siapa kamu, Nak. Wanita yang ada di depan kamu inilah ibumu," ujar Amel.
"Nggak. Reta nggak bisa," balasnya. Amel sudah tidak kuat lagi.
Amel berlari keluar kamar. Ia ingin menumpahkan air matanya.
Di depan kamar Reta, tak sengaja Amel berpapasan dengan Rizki. Rizki mencegah ibunya pergi. Ada yang aneh.
"Ibu kenapa nangis?" tanya Rizki sambil memegang bahu ibunya. Amel masih terisak tidak kuat. Hatinya benar-benar sakit mendspatkan penolakkan dari Reta.
"Ibu? Ibu cerita sam Rizki," ujar Rizki.
"Reta, Ki ... Reta ...," lirih Amel.
"Iya, Reta kenapa?"
"Reta mau pulang. Dia nggak suka tinggal di sini, tapi Ibu nggak biss ngelepasin Reta begitu aja." ujarnya.
"Ibu tenang aja, Rizki bakalan ngomong sama Reta," ujar Rizki menenangkan hati Amel.
"Ibu mohon sama kamu, buat Reta kembali pada kita lagi," mohon Amel. Hanya Rizki yang bisa ia andalkan sekarang.
"Rizki janji. Sekarang Ibu ke kamar aja, Rizki mau ngomong sama Reta," kata Rizki. Amel pun meninggalkan Rizki.
Rizki kesal dengan adiknya itu. Kenapa Reta harus melukai hati ibunya?
Rizki masuk ke kamar Reta. Di sana, di atas ranjang, Reta masih saja diam. Mata Rizki tertuju pada nampan yang dibawa oleh ibunya tadi. Reta tidak memakan makanan yang dibuatkan oleh Amel. Begitu keterlaluan.
"Reta," panggil Rizki. Ia pun berjalan ke arah Reta. Selintas Reta hanya menatap Rizki saja lalu mengalihkan pandangannya.
"Kamu makan dulu," kata Rizki yang juga berusaha menyuapi Reta.
Namun Reta segera mengalihkan pandangannya. Entah kenapa Reta muak dengan segalanya.
Sementara Rizki, ia sudah tidak sabar lagi melihat sikap adiknya itu. Rizki harus melakukan sesuatu.
TBC
Hari ini promo terakhir novel My Lovelyla 85.000 yaaaah. 💕💕💕 yuk, yg masih sempat wkwkwk 👻👻👻
Ela lagi sakit, nih. Jadi lama update nggapapaa yaa 😫😫 btw, baca cerita Istikharah Cinta yaaa 💕💕💕
-ela-
KAMU SEDANG MEMBACA
🌽 ANDORETA (END) 🌽
RomanceAndoreta (My Possessive Fiance #1) -Ando Rafisqy- Dia sahabat dari adikku. Dan aku menyukainya. Memilikinya adalah kewajibanku, hakku, hanya aku yang bisa melakukannya. -Nareta Safila- Aku seorang gadis yang hidup sendiri, aku hanya mempunyai Wulan...