Andoreta 20 - Ando untuk Nareta
***
Rizki terus memaksa masuk ke dalam apartemen Reta, padahal jelas-jelas Reta sudah mendorong Rizki keluar. Untuk apa Rizki mendatanginya? Reta sudah lelah dengan semua sandiwara hidupnya.
"Pergi, Kak. Pergi!" kata Reta terus mendorong pintunya, mencegah Rizki untuk masuk.
"Kakak mohon sama kamu, Reta. Tolong izinin Kakak masuk. Ada yang harus kita bicarain," ujar Rizki. Ia berusaha melawan Reta. Hanya ingin bertemu dengan adiknya.
Di rumah keluarga Rafisqy tadi, Rizki merasa diamati oleh Ando. Ia tidak bisa bebas untuk berbicara dengan Reta jika Ando terus berada di sampingnya.
Rizki lebih memilih mengikuti Reta dan Ando, mencari celah di antara mereka. Setelah Ando pergi mengantarkan Reta, barulah Rizki datang menghampiri adiknya itu.
Kekuatan Reta tidak sebanding dengan kekuatan Rizki. Akhirnya Rizki bisa masuk ke dalam apartemen Reta.
Reta berjalan mundur, keringatmya sudah bercucuran. Ia takut Rizki melakukan sesuatu di luar nalarnya.
Sementara Rizki, terus maju mendekati Reta. "Jangan maju, Kak!" ancam Reta. Andai saja tadi Ando tidak cepat pulang, pasti sekarang Ando yang bisa melindunginya.
"Tenang, Ta, Kakak nggak akan ngapa-ngapain kamu," ujar Rizki. Namun tetap saja Reta tidak mudah percaya.
"Nggak! Kakak lebih baik pergi dari sini. Reta nggak mau ketemu Kakak," kata Reta. Ia sudah menangis. Rasa sesak, andai saja ia tidak ditinggalkan dulu. Pasti sekarang Reta merasa bahagia mempunyai kakak laki-laki.
Tapi sekarang, seakan semuanya musnah. Harapannya pupus.
Rizki terus maju, hingga akhirnya bisa memeluk Reta. Iya, memeluk Reta dengan paksa.
"Kakak kangen sama kamu, kenapa kamu pindah kost? Kakak sering ke kost kamu tapi kamar kamu kosong. Kamu tinggal di apartemen ini?" tanya Rizki. Rasanya nyaman sekali bisa menyalurkan rindunya pada adiknya.
"Lepas! Reta nggak mau dipeluk sama Kak Rizki! Lepas, Kak!!!" seru Reta. Isakkan tangisnya membuat dadanya kembang-kempis. Rizki pun tak juga melepaskan pelukannya.
"Ta ...," lirih Rizki. Ia sakit saat mendapatkan penolakan dari adiknya. Tapi, gadis itu lebih sakit karena ditinggalkan kakaknya.
"Lepas!" Dengan susah payah Reta melepaskan pelukannya. Mukanya merah dan panas, ia tidak boleh terlihat lemah di depan Rizki. Ia harus membuktikan kalau sekarang dirinya sudah menjadi Reta yang lebih kuat.
"Kenapa kamu kayak gini sama Kakak?" tanya Rizki. Apakah Rizki tidak menyadari kesalahannya? Sejak kecil dirinya dan Amel sudah meninggalkan Reta. Walaupun pada akhirnya, Rizki kembali untuk menjemput Reta, tapi waktu itu sudah terlalu lama. Reta dibiarkan menunggu bertahun-tahun, hingga akhirnya ia lupa jika masih mempunyai ibu dan kakak laki-laki. Itulah yang Reta rasakan.
"Kakak masih tanya? Beberapa tahun yang lalu, apa yang Kakak lakukan, hah?! Sejak kecil kalian meninggalkan Reta, meninggalkan janji untuk menjemput Reta secepatnya. Satu tahu Reta bisa menunggu, dua tahun, Reta masih bersabar. Hingga lima tahun, kalian pergi tanpa kabar, kalian tidak menanyakan kabar Reta. Hingga kepergian kalian selama sepuluh tahun, kalian benar-benar pergi dari hidup Reta. San baru beberapa bulan yang lalu kalian kembali, dan mengajak Reta tinggal bersama. Lucu sekali," ujar Reta. Dirinya tertawa miris, merasakan hidup yang seperti ini.
"Maafkan Kakak, Reta," mohon Rizki.
"Memaafkan nggak semudah itu. Andai saja kata 'maaf' bisa membuat membuat kepercayaan itu ada lagi."
"Reta ...," lirih Rizki lagi.
"Udah, Kak. Reta capek. Kakak lihat sendiri kan? Reta udah bukan bagian dari keluarga Kakak lagi. Reta sudah milik Ando, Reta sudah menjadi bagian dari keluarga Rafisqy," ujar Reta.
Kata-kata yang diucapkan Reta sangat menyakiti Rizki. Tapi ini yang bisa Reta lakukan agar ia tidak luluh lagi.
"Tapi kamu tetap adik kakak," ujar Rizki.
"Itu dulu, bukan sekarang lagi. Silakan keluar," usir Reta. Ia sudah tidak perduli lagi.
Dengan perasaan hampa, akhirnya Rizki pergi dari apartemen Reta. Suatu saat ia akan kembali, kembali untuk membuktikan kepada Reta jika dirinya juga berhak atas kebahagiaan Reta.
***
Reta sudah bersiap untuk tidur, tapi pikirannya masih belum bisa melupakan kejadian tadi. Ini sudah malam, sementara besok pagi Ando datang untuk menjemputnya.
Reta akhirnya mengirimkan pesan kepada Ando. Hanya Ando yang bisa membuat Reta tenang.
Reta : Ando, udah bobo?
Reta berharap Ando belum terlelap. Reta ingin ditemani oleh Ando.
Ponsel Reta bergetar. Ah, akhirnya. Ando belum tidur.
Ando : Belum, Sayang. Baru selesai ngomong sama Papa.. 💞
Reta : Dedek nggak bisa bobo, Babang 😫
Ando : Idih... Tumben amat pake dedek-abang. Pasti ada maunya nih 😜
Reta : Ihh, enggak kok...................... 😥😥😥
Ando : Bohong mah, Sayang. Pasti ada apa-apa kan? Kenapa? Mikirin apa sih? 😒
Reta : Ihh, Ando! Masa diajakkin mesra-mesra nggak peka. Ngambek aja deh 😤
Ando : bercanda sayang. Cerita sini sama babang, ada apa?
Reta : Geli ya lama-lama pake dedek-babang. Hihihihi 😬😬😬
Ando : mending sayang-sayangan ajaa. Enak lagi, apalagi disayang kamu 😜😜
Reta : Ando?
Ando : Hm? Apa sayang?
Reta : Nggam bisa bobo. Takut. Kangen. Pengen dipeluk. Pengen dinyanyiin. Pengen ditemenin. Serius, nggak bohong. 😛😛
Ando : Makanya nikah yuk? Biar bisa gitu-gitu.
Reta : Iyuhhh. Genit. Besok ya?
Ando : Besok nikah? Siaaaaaaaap 😈😈😈
Reta : Tapi besoknya 3 tahun lagi ya Ndo? 😁
Ando : Kau mematahkan hati babang, dek. 😥😥
Reta : Ando, janji ya? Nggak ninggalin aku. Aku takut, takut kalau kamu pergi terus aku sendirian. Aku takut, kalau Kak Rizki sama ibu balik lagi. Aku takut.
Ando : Itu yang bikin kamu nggak bisa tidur?
Reta : Mungkin.
Ando : Bobo gih... Jangan mikirin sesuatu yang nggak bakalan terjadi. Oke? 😘😘😘
Reta : Andoooooo ihh 😒😒😒
Ando : Sayang kamuuuu 💞💞💕💕🙈🙈
Reta : Ihhhhh, Ando 🐒🐒 yaudah, aku bobo yaa. Hehehe
Ando : Iya, yang nyenyak, yang puas. Besok aku jemput yaa sayanggg ❤❤
Hanya itu pesan yang mereka kirimkan. Reta tetap menyembunyikan tentang Rizki yang datang ke apartemennya. Reta tidak ingin menambah pikiran Ando semakin banyak.
TBC
Ya ampuun, bikin chat-an gitu agak agak gimana.____. Susah bikin Ando yang bikin melelehh 🐒🐒🐒
Btw Andoreta cover baruuu! Hihihi. By halamanbaru 💞💞
-ela-
KAMU SEDANG MEMBACA
🌽 ANDORETA (END) 🌽
RomanceAndoreta (My Possessive Fiance #1) -Ando Rafisqy- Dia sahabat dari adikku. Dan aku menyukainya. Memilikinya adalah kewajibanku, hakku, hanya aku yang bisa melakukannya. -Nareta Safila- Aku seorang gadis yang hidup sendiri, aku hanya mempunyai Wulan...