Andoreta 38 - Ando dan Nareta (END)
***
Malam yang dingin ini. Reta tidak pernah selega ini. Entah apalagi yang harus ia ungkapkan. Ia ingin menikmati malam ini.
Reta sedang berada di taman belakang rumah keluarga Rafisqy. Reta duduk dipinggiran kolam renang. Ia pun menjuntaikan kakinga hingga terendam air kolam. Rasanya dingin sekali, tapi Reta suka.
Namun, tiba-tiba seseorang melampirkan jaket dipundaknya. Sontak Reta menoleh ke arah belakang dan ia langsung tersenyum begitu tahu jika Ando lah yang baru saja melakukannya.
"Ando, ih. Ngagetin aja," gerutu Reta.
"Kamu aku cariin malah di sini. Kamu ngapain sih? Malam-malam gini, dingin lagi. Nanti sakit loh," kata Ando.
Ando pun ikut duduk di samping Reta dan ikut menjuntaikan kakinya juga.
"Kamu bilang dingin, tapi ikut-ikutan juga," goda Ando.
"Kan aku mau ngerasain apa yang kamu rasain."
"Gombal!" seru Reta.
Ando malah tersenyum. Ando bahkan Rela merasakan dinginnya malam setiap hari, asalakan ada Reta di sampingnya. Ando akan terus berusaha menjaga Reta.
"Ndo," panggil Reta.
"Hmm," jawab Ando.
"Aku nggam tahu, aku nggak pernah selega ini. Dari kemarin aku senang banget. Benar-benar lega. Aku nggak nyangka bisa nyelesein masalah ini," ujar Reta.
"Reta Sayang, aku juga senang kok kalau ngelihat kamu sebahagia ini. Aku benar-benar senang. Apalagi kalau kamu udah selesai sama masalah kamu, kan kamu bisa fokus sama aku. Sayang sama aku, perhatian sama aku, nemenin aku. Nanti kita nikah, punya anak yang banyak," jelas Ando. Reta malah tersenyum mendengarkan pembicaraan Ando. Entah kenapa rasanya ia malu sekali.
"Iya, Ando. Nanti kalau kita nikah, kita bakalan punya anak yang lucu banget." ujar Reta.
"Janji yaa," kata Ando.
"Janj, deh."
"Aku cinta banget sama kamu. Nggak mau kehilangan kamu."
Mereka berdua pun saling tatap menatap. Mata mereka saling beradu. Andi juga bahagia sekarang. Ia bisa bersama dan bersatu dengan Reta. Tidak ada yang melarang hubungan mereka.
"Semua yang ada di diri kamu, semuanya milik aku," ujar Ando lagi.
"Iya, Ando. Nggak ada yang berani ngambil dari kamu."
Mereka pun berpelukkan. Mereka berdua merasakan dinginnya malam bersama.
"Makasih ya, Ndo. Kamu udah nemanin akj dari masa terpurukku sampai aku bisa selega ini. Aku benar-benar beruntung bisa sama kamu," ujar Reta saat berada di pelukkan kamu.
"Aku juga beruntung bisa dapat calon istri seperti kamu. Yang bisa ngertiin segala sifat posesif aku, kemauan aku. Aku benar-benar bersyukur sama Tuhan," jelas Ando.
Ando pun membelai lembut rambut Reta. Sementata Reta merasakan ketenangan dalam pelukkan Ando.
Ando megang cincin tunangannya yang dijadikan kalung.
"Aku nggak sabar bisa makai cincin di jari aku. Cincin pernikahan kita."
Reta melepaskan pelukkannya dan menatap Ando. "Masih tiga tahun lagi. Masih lama. Kamu mah nggak sabar," ujar Reta.
Ando tersenyum dan melampirkan anak rambut Reta ke belakanh telinga. "Iya, aku siap nunggu kamu, kok."
Reta tersenyum. "Iya, makasih udah mau nunggu aku."
"Karena aku cuma mau kamu, jadi aku bakalan lakuin apapun untuk kamu."
"Gombal!" gerutu Reta.
"Besok kamu ada remcana apa?" tanya Ando.
"Kuliah aja, sih. Tapi habis kuliah aku mau pergi makan siang sama Kak Rizki. Tadi Kak Rizki kirim pesan katanya mau ngajak makan. Boleh, kan?" izin Reta.
Sebenarnya Ando ingin mengajak Reta pergi jalan-jalan, tapi ia bisa menundanya. Ia akan memberikan kesempatan Reta untuk lebih dekat dengan Rizki.
"Boleh, kok. Berarti kita sekarang masuk ke dalam rumah. Kamu harus tidur cepat. Jaga kesehatan, jangan banyak begadang," seru Reta.
Ando pun berdiri dan mebantu Reta berdiri. Mereka sama-sama meninggalkan taman belakang dan masuk ke dalam rumah.
Ando tidak ingin Reta lebih lama terkena angin malam.
Malam ini, malam di mana Reta sudah menuntaskan masalahnya.
Reta akan menikah dengan Ando tiga tahun lagi, lalu hubungannya dengan Amel dan Rizki pun sudah semakin membaik.
Reta sering pergi bersama Rizki dan Amel. Dan untuk beberala hari setelah ini, Reta akan pindah ke apartemen Ando. Ia lebih memilih tinggal di sana saja, selain untuk menghindari gosip dari Bella. Lagipula Reta tidak takut lagi dengan kedatangan Amel dan Rizki secara tiba-tiba. Karena hubungan mereka sudah tidak ada masalah.
Reta sudah menemukan jalam bahagianya. Memang harus ada yang dikorbankan untuk mendapatkan kebahagian. Suatu saat nanti, Reta akan mendapatkan kebahagiaan yang lebih besar lagi dari apa yang ia dapat. Hanya kesabaran yang Reta perlukan.
Hubungan antara Rizki dan Ando pun semakin baik juga, mereka sudah tidak adu jotos lagi. Tapi masih ada satu hal yang belum bisa diterima oleh Reta, yaitu pernikahan ibunya dengan ayah tirinya. Reta belum bisa.
Mungkin Reta masih perlu membutuhkan waktu untuk menerima semuanya. Tapi sejauh ini, Reta sudah merasa lega.
Kini Reta akan menjalani hidup yang leboh baru. Hidup bersama Ando. Pria pilihannya untuk mendampinginya sampai hari tua nanti.
END
Yiiiiis. Sudah nggak "TBC" lagi. Sekarang sudah END. Sudab benar-benar END.
Akhirnya sudah END juga. Aaaah, betapa bahagianya. 😜😜😜
Sudah sampai di sini dulu ya kalian bersenang-senang dengan Andoreta. Sampai ketemu dengan pasangan lainnya 💕💕💕
Jangan lupa baca cerita Ela yang lain. Sepertinya, Nimazka sama ABH tetap di keep. Ndak tau sampai kapan. Maaf buat yang nungguin cerita itu.
Sekarang lagu garap cerita DAWN hasil kolaborasi. Terus, cerita Istikaharah Cinta juga cerita hasil tantangan buat gere spiritual. Doain ya :3
Buat Arsabilla, masih part 1. Wkekek. Intinya, karena Ela udah mau lanjut sekolah dan profesi, jadi bakalan jarang update. Anggap aja hiatus :(
Yang kangen sama cerita Ela, bisa baca ulang cerita yg udh tamat. Hehehe, kalau ada.
Sudah sampai di sini dulu, ya. Ela minta maaf nggak balas komen kalian. Tp Ela baca kok. Terima kasih buat yg setia komen dan kasih semangat. Ela seneng deeeeh :)
-ela-
KAMU SEDANG MEMBACA
🌽 ANDORETA (END) 🌽
RomansaAndoreta (My Possessive Fiance #1) -Ando Rafisqy- Dia sahabat dari adikku. Dan aku menyukainya. Memilikinya adalah kewajibanku, hakku, hanya aku yang bisa melakukannya. -Nareta Safila- Aku seorang gadis yang hidup sendiri, aku hanya mempunyai Wulan...