Andoreta 2 - Cerita Nareta

81.9K 5.2K 44
                                    

Andoreta 2 - Cerita Nareta

***

"Reta kenapa, Lan?" tanya Ando dengan cepat. Sejak tadi Ando memang menghubungi Reta, tapi tidak ada jawaban dari kekasihnya.

Lau tiba-tiba, Wulan memberitahu kalau Reta menelponnya. Reta menangis.

Alhasil Wulan memberitahu Ando juga. Dan seperti biasa, Ando sangat kelabakan. Doa yang saat itu masih main game sambil menunggu kabar dari Reta, tiba-tiba langsung berdiri dan mengambil kunci mobil.

Dan di sinilah mereka. Ando dan Wulan sedang bertengkar mengenai Reta.

"Wulan nggak tau, Kak. Tadi Reta nelpon udah nangis aja. Wulan pikir lagi berantem sama Kak Ando," ujar Wulan jujur.

Memang biasanya, kalau Reta menangis pasti salah satu penyebabnya adalah Ando. Tapi kali ini bukanlah Ando penyebab Reta menangis. Pasalnya, dari tadi malam Ando dan Reta masih baik-baik saja. Mereka masih video call-an.

"Cepat turun." Ando memerintah Wulan untuk turun. Mereka sudah sampai di kost-an Reta.

Wulan dan Ando bergegas menuju kamar Reta. Mereka tidak perduli jika diperhatikan oleh penghuni kost-an sejak tadi.

Untung saja kamarnya Reta tidak dikunci. Mereka langsung masuk ke dalam kamar Reta.

Betapa terkejutnya Ando dam Wulan melihat kondisi Reta.

Reta terbaring tak berdaya, dengan masih menggunakan baju tidurnya.

Reta masih mengigau sambil sesegukkan menangis.

"Pergi, pergi," racau Reta. Ando bingung siapa yang disuruh pergi oleh Reta?

"Sayang, kamu kenapa, Sayang?" ujar Ando sambil memangku kepala Reta. Di situ Andi tidak tega melihat kondisi kekasihnya itu.

"Apa jangan-jangan Reta mimpi-" ujar Wulan.

"Ibu pergi! Pergi! Reta benci ibu!" kata Reta mengigau lagi. Ando bahkan bingung harus berbuat apa?

"Reta nggak mau ketemu ibu. Reta lebih senang hidup sendiri!" Lagi. Reta masih mengigau.

"Kayaknya Reta mimpiin ibunya." Wulam mengambil kesimpulan.

"Yang aku tau Reta memang ditinggalkan oleh ibunya, sementara ayahnya sudah meninggal. Tapi Reta nggak pernah cerita gimana dan kenapa ibunya meninggalkannya," kata Ando.

"Sama. Wulan juga. Reta cuma bilang kalau dia hidup sendiri di simi," kata Wulan.

Lalu tiba-tiba Reta tersadar.

"Ando ...," lirih Reta. Ia tersenyum. Siapapu tahu bahwa senyum Reta adalah senyum kepahitan sekarang.

"Sayang," kata Ando sambil meminggirkan helaian rambut Reta.

"Pusing." Reta memegang kepalanya.

"Kita ke dokter ya, Sayang?" ajak Ando. Tapi dibalas gelengan oleh Reta.

"Nggak, Ndo. Aku nggak mau." Reta masih keras kepala.

"Tapi-"

"Kak, biarin aja. Kita bawa dia ke rumah aja. Seenggaknya ada mama dan Wulan yang bakalan jagain dia," kata Wulan.

"Kita ke rumah aku, ya, Sayang?" kata Ando. Reta mengangguk. Betapa leganya Ando saat Reta tidak melakukan penolakan sekarang.

Tapi ada satu hal yang masih dipikirkan oleh Ando. Ada apa dengan masa lalu Reta? Kenapa Reta menyembunyikan sosok ibunya? Seberapa bencinya Reta pada ibunya?

Ando membopong tubuh mungil Reta ke mobilnya dibantu oleh Wulan. Tapi, setelah ini Ando akan mencari tahu semuanya.

Ando tidak bisa membiarkan hidup Reta dibayangi masa lalunya.

"Wulan, surug Josh buat cati tahu segala kehidupan Reta di masa lalunya. Kakak terpaksa melakukan ini. Kakak nggak mau hidup Reta tidak tenang seperti ini," kata Ando pada Wulan.

Josh adalah orang suruhan Ando. Hanya Josh yang dipercayai oleh Ando untuk mencari informasi tentang Reta.

***

"Reta dibawa ke kamar Wulan aja, Kak," usul Wulan. Mungkin agar lebih mudah memantu keadaan Reta saat sadar nanti.

"Nggak usah. Bawa aja dia ke kamar Kakak."

"Kalau mama sama papa tau gimana, Kak?" kata Wulan takut-takut.

"Kamu tenang aja. Mama sama papa juga sudah setuju kalau Kakak menikah dengan Reta. Jadi itu tidak akan menjadi masalah," jelas Ando.

Ando berniat untuk menikahi Reta secepatnya. Ia rasa menjalin hubungan dua tahun dirasa sudah cukup.

Reta masih dalam kondisi tidak sadarkan diri.

Ando membawa Reta ke kamarnya. Radanya Ando sakit sekali melihat kondisi Reta.

"Kamu balik ke kamar aja. Biar Kaka yang jagain dia," kata Ando.

Wulan tidak berani membantah ucapan kakaknya.

Ando mendekat ke arah ranjang. Duduk di samping tempat Reta berbaring.

Mengusap lembut wajah Reta.

"Aku bakalan jamin kamu akan baik-baik aja, Sayang," kata Ando. Lalu ia mengecup kening Reta.

Menidurkan dirinya di samping Reta dan memeluknya. Memeluk erat seraya memberikan keamanan untuk kekasihnya.

TBC

🌽 ANDORETA (END) 🌽 Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang