Bab 11: Kau Meluluhkan Aku

194 14 0
                                    

Jangan lupa VOTE BAB Yang Kalian SUKA.

***

Saat ini Susie sedang membaca majalah perempuan di kamarnya, hingga tiba-tiba handphone-nya berdering. Malam ini sunyi senyap di rumah besar keluarganya di Indonesia, hanya ada beberapa pegawai dan pelayan saja yang masih bertugas. Jam menunjukkan pukul tujuh malam.

Susie menghentikan jari-jarinya yang menari di atas laptopnya dan berahli menatap handphone-nya. Di layar bertulis nama dan menunjukkan gambar seorang lelaki yang pernah menjadi pacar pertamanya. Rama.

Susie pun mengangkat teleponnya itu dan menepelkan handphone-nya pada telinganya.

"Halo?"

"Kamu lagi dimana?"

"Rumah. Kenapa?"

"Mau jalan gak? Mumpung jalan gak macet," ajak Rama.

"Sorry, gue gak bisa. Gue lagi sibuk," tolak Susie.

"Lu sok sibuk banget deh..,"

"Lu gak usah SKSD juga kali!"

"Sorry ya, Sus. Gue udah kenal lu sejak kecil, jadi buat apa gue SKSD lagi?"

Pip!

Susie langsung mematikan koneksinya tanpa menjawab pertanyaan Rama. Ia kemudian kembali fokus ke laptopnya. Namun, entah mengapa ia menjadi tidak niat membalas dendam Tristan, seakan ia tidak peduli lagi.

Dengan cepat Susie menepiskan pikirannya itu, ia kembali fokus pada tujuan utamanya, membalas Tristan dan mendapatkannya kembali.

Rama yang berada di seberang telepon tadi menatap layarnya dengan sedu. Ternyata, Susie masih mencintai Tristan. Tapi, ia tidak akan menyerah begitu saja. Rama langsung mengendarai motornya menuju rumah besar keluarga Susie.

Tok

Tok

Tok

Susie lagi-lagi menghentikan ketikan jari-jarinya yang menari si atas keyboard laptop-nya karena ketukan pintu di depan pintu kamarnya.

"Siapa?" tanya Susie sedikit berteriak.

"Ini saya, non!" ucap Mba Yun dari balik pintu.

"Ada apa, Mba Yun?"

"Nona ada tamu," ucap Mba Yun.

Susie menghela nafas panjang, ia menutup kembali laptopnya dan menaruhnya di kasurnya cream Victorian style-nya itu. Ia keluar dari kamarnya dan turun ke bawah menuju ruang tamu.

Saat ia sampai di ruang tamu, matanya melotot terkejut dengan sempurna, jantung berdegup tak karuan. Ia seakan mengalami shock yang perlu di tangani pihak medis.

"Rama?! Lu kok bisa ke sini?!"

Tamu Susie ternyata adalah Rama, Rama yang merasa namanya di panggil pun bangkit dari kursinya sambil tersenyum jahil kepada Susie. Entah mengapa senyuman yang diberikan Rama pada dirinya justru membuat dirinya menjadi lebih bahagia. Seakan ini adalah kebagaiaan yang selama ini ia cari.

"Ya.., kan gue punya motor, Sus. Masa lu lupa?" tanya jahil Rama.

"Lu mendingan pulang deh. Ini udah malem," ujar Susie.

"Lu peduli sama gue?" tanya Rama sambil menaik-turunkan alisnya.

Sungguh, Susie kini sangat ingin menggulingkan senyumnya dan tertawa, ia sudah luluh terhadap godaan Rama saat ini. Namun, ia harus mengurungkan itu semua karena ia harus bersikap dingin terhadap Rama. Entah apa yang Rama niatkan saat ini, apapun itu ia tidak boleh goyah.

Pemuda Misterius [SELESAI]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang