Bab 14: Cintaku Untukmu

180 20 1
                                    

Hai.. siapa yang kangen sama Tristan dan Tessa? 

JANGAN LUPA VOTE BAB YANG KAU SUKA. 

Enjoy..

***

"Kamu JAHAT!! AKU BENCI KAMU!!" teriak isak Tessa.

"Yang mulai juga siapa?! Aku tidak akan membalas jika kau tidak memulainya!!" teriak seorang pemuda sebayanya dengan tidak terima.

"Kau yang menaruh permen karet itu di kursiku!! Aku melihatnya dengan mataku sendiri!!" balas Tessa.

"Aku tidak akan melakukannya itu jika kau tidak menyembunyikan buku tulisku!!"

Tessa langsung terbangun dari mimpinya. Entah megapa semejak ia bertemu dengan Tristan, ia mulai bermimpi yang aneh-aneh. Jadi, itu mengapa dirinya selalu kurang tidur di malam hari dan terlihat kelelahan. Ia menatap kamarnya yang berantakan. Banyak kertas yang berserakan di atas tempat tidurnya dan lantai, laptopnya yang sedari tadi menyala masih berada di pangkuannya.

Tessa mengusap wajahnya kasar dan mengucek-ucek matanya sebelum ia melanjuti pekerjaannya. Ia harus segera menyelesaikan tugasnya sebelum Regina, ibunya datang ke kamarnya dan berteriak melihat kondisi kamarnya seperti ini.

Jari-jari Tessa kini sedang menari-nari di atas keyboard milik laptop-nya, ia terus fokus pada layar kaca yang berada di hadapannya saat ini. Kasur softpink-nya menemaninya setia dengan beberapa bantal kecil sebagai senderannya di kasur.

Tok

Tok

Tok

Suara ketukan di pintunya membuatnya menghentikan aktivitas yang sedari tadi ia kerjakan Ia menoleh ke pintu kamarnya yang berwarna cokelat kayu itu dengan lelah.

"Siapa?"

"Ibumu!" jawab Regina dari seberang pintu.

Tessa menutup benda tipis hitam itu yang sedari tadi berada di pangkuannya dan duduk di pinggir kasurnya sambil menyingkirkan kertas-kertas tugasnya. Ia menarik nafas dalam dan menghembuskannya dengan kasar.

Ia sudah siap.

"Masuk aja, bu..!" seru Tessa.

Regina pun membuka pintu kamar anak semata wayangnya itu, ia amat terkejut pada perubahan drastis kamar Tessa yang dulunya sangat rapi dan bersih, yang kini sudah berubah seperti kapal pecah.

"Tessalonika Kristeva Britanya!!" teriak Regina dengan lantang.

"Apa ibu?" sahut Tessa.

"Apa yang terjadi dengan kamarmu? Ibu baru pergi kemarin dan kembali dengan kondisi kamarmu seperti ini!!"

"Aduuh..! Ibu! Ibu bisa tidak gak teriak kayak gitu? Telingaku nanti pengeng."

"Bereskan kamarmu!"

"Nanti bu.., aku masih punya banyak kerjaan di sini," ujar Tessa sambil menata kertas-kertas yang berserakan di lantai.

"Mau aku bantu?" Tessa menghentikan kegiatannya itu, entah sudah berada kali Tessa mengedipkan matanya. Tubuhnya terasa amat kaku sekarang, ia membisu tidak bisa berkata-kata apapun. Perlahan-lahan ia membalikkan tubuhnya menghadap ke sumber suara. Kertas-kertas yang ia perlukan masih berada di pelukannya.

Dan di sanalah, Tristan berdiri di ambang pintu bersama dengan Regina yang berada di belakangnya.

"Tristan?" kaget Tessa.

Pemuda Misterius [SELESAI]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang