Bab 23: Kau Pelengkapku

164 18 0
                                    

JANGAN LUPA VOTE BAB YANG KAU SUKA!! 

Enjoy..

***


Malam ini, Tessa sedang tiduran di kamarnya menatap kosong langit-langit kamarnya. Tessa sangat jarang melakukan ini. Namun, entah mengapa setelah kepergian Tristan sepuluh minggu yang lalu membuatnya ingin melakukan hal seperti ini.

Tristan memang telah mengubahnya. Ia memang telah mengubah hidupnya.

Dan ia dapat ingat dengan jelas. Ia tidak pernah merasakan hal seperti ini saat ia bersama dengan Bani. Rasanya sangat aneh.

Tok..

Tok..

Tok..

Suara ketukan di pintu kayu kamar Tessa membuat perhatian Tessa terahli dari langit-langit putih kamarnya. Tessa menghampiri pintunya, ia memutar kenop pintunya, dan membukanya.

Ternyata yang mengetuk pintu kamarnya adalah Regina. Regina datang sambil membawa sebuah kotak di tangannya.

"Itu apa, Ibu?" tanya Tessa yang melihat ibunya membawa sebuah kotak berwarna putih elegan dengan ukuran besar di tangannya.

"Ini buat kamu," jawab Regina.

"Buat aku?"

Regina pun memindahkan kotak itu ke tangan putri semata wayangnya. Tessa menerimanya dengan mimik wajah bingung yang terlukis di wajahnya.

"Iya. Ibu gak tau dari siapa," jawab Regina sambil menganggukan kepalanya.

Tessa membalikkan tubuhnya dan menaruh kotak itu di atas ranjangnya, Regina yang tak kalah keponya dari Tessa pun menutup pintu kamarnya dan berjalan menghampiri Tessa yang tengah akan membuka kotak putih itu.

Saat Tessa membukanya, ia sangat terkejut. Ia mendapati sepasang sepatu high heel hitam fifi dan sebuah gaun putih polos off shoulder tea length yang amat indah di mata Tessa.

"Waw!" seru Tessa terpesona. Tessa langsung memasangkan sepatu itu pada kakinya lalu mengambil gaun putih itu untuk berkaca.

Regina mengambil sebuah kotak pipih panjang yang berada di bawah gaun itu. Saat Regina membukanya, ternyata itu adalah kotak perhiasan. Di sana terdapat sebuah kalung silver indah dengan ornamen kupu-kupu yang dihiasi dengan permata kecil di sekitar sayap-sayapnya dengan sempurna dan dua pasang anting silver fish-hook yang serasi dengan kalung kupu-kupu itu.

Regina sangat terpesona dengan perhiasan itu. Tessa yang sadar akan ibunya pun menoleh menatap Regina. Tessa berjalan menghampiri Regina dengan semangat.

"Wah! Indahnya! Siapa ya yang ngirim aku ini?" tanya Tessa pada Regina.

Pandangan Tessa kemudian jatuh pada sebuah amplop putih kecil yang berada di dasar kotak itu. Tessa menaruh gaunnya itu di sebelah kotaknya dan mengambil amplop kecil itu. Tessa kemudian membukanya.

Jam 20.00, seorang sopir akan menjemputmu dan mengantarmu kepadaku. Berdandanlah yang cantik. Aku harus datang sendirian.

Tessa mengkerutkan keningnya setelah membaca surat itu.

"Dari siapa, Sayang?" tanya Regina.

"Aku gak tau. Tapi dia minta aku buat berdandan yang cantik, dan nanti jam delapan akan ada sopir yang bakal jemput aku. Dia juga minta aku datang sendirian."

"Siapa ya itu? Kok kelihatannya dia orang kaya?" tanya Regina.

"Aku gak tau, Ibu."

Tessa terus menatap surat itu, sedangkan Regina berahli menatap jam.

Pemuda Misterius [SELESAI]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang