Bab 13: Bagian Dari Keluarga

167 19 3
                                    

Amira kini sedang memakai kebaya putihnya, wajahnya sudah terpoles riasan wajah yang membuatnya sangat berbeda dan cantik. Ia kini bersiap-siap untuk acara pernikahannya dengan Shaqil. Ya, ternyata Shaqil sudah tidak sabar untuk menjadi suami Amira. Mengingat mereka akan menghadapi ujian nasional tiga bulan lagi, jadi buat apa lama-lama menunggu.

"Apakah kau siap, Sayang?" tanya Tanius pada putrinya yang sudah cantik.

"Siap, Ayah."

Tanius menatap putri semata wayangnya dengan haru, ia masih ingat saat pertama kalinya Amira berjalan, berbicara, bahkan ke sekolah. Ia sangat berharap Fanya berada di sini melihat putri mereka akan segera menikah. Namun, ia tau bahwa Fanya melihat semuanya dari atas sana.

Amira pun turun ke bawah bersama dengan Tanius, di sana sudah tertampang Shaqil yang memakai jas-nya dengan tampan duduk menunggu kedatangan Amira, keluarga dari Shaqil serta Amira menghadiri ikatan suci mereka.

Jantung Amira berdegup dengan kencang, namun matanya tidak dapat berhenti menatap Shaqil yang akan menjadi suami-nya sebentar lagi. Shaqil pun juga sama, walaupun ia terlihat begitu tenang sebenarnya ia merasa sangat gugup, namun saat ia melihat Amira turun dari tangga.

Matanya tidak bisa terlepas dari Amira, ia terlihat sangat cantik dengan kebaya putihnya itu. Walaupun terlihat sederhana, ia terlihat seperti gadis anggun yang akan di kerjar banyak laki-laki.

Saat Amira sudah duduk di samping Shaqil, Amira terus menundukkan kepalanya sambil mencoba untuk menyembunyikan rona merah di wajahnya.

"Menantu kita cantik ya, Pah..," bibik Lidia pada Marcus.

"Iya, lebih cantik daripada kamu," ucap usil Marcus.

Lidia dengan kesal memukul lengan suaminya dengan punggung tangannya, Marcus yang dipukul terkekeh sambil membujuk istrinya. Amira tersenyum melihat keharmonisan kedua calon mertuanya itu. Shaqil menggegam tangan Amira yang terbebas dengan erat seraya menyalurkan kekuatan keberanian. Amira tersenyum malu sambil membalas genggaman tangan Shaqil.

Shaqil kemudian menjabat tangan Tanius.

"Saya nikahkan engkau dengan putri saya, Amiranda Shanti Putri binti Tanius Holden Darius dengan mas kawin satu miliyar rupiah!"

"Saya terima nikahnya Amiranda Shanti Putri binti Tanius Holden Darius dengan mas kawin satu miliyar rupiah."

Setalah mengucapkan ijab kobul Amira dan Shaqil bergantian, barulah mereka memakaikan cincin silver sebagai tanda perkawinan mereka secara bergantian. Lalu Amira mencium punggung tangan Shaqil sebagai tanda hormat, sedangkan Shaqil mencium kening Amira sebagai tanda kasih sayang.

Upacara pernikahan Amira dan Shaqil pun selesai dan kini Shaqil dan Amira dinyataan sebagai pasangan suami-istri yang sah. Amira dan Shaqil kini dapat menghela nafas lega, masa deg deg-an mereka sudah berakhir. Shaqil menatap Amira dengan penuh kasih sayang, sedangkan Amira malu-malu menatap Shaqil yang kini sudah menjadi suaminya yang sah.

Amira terus menundukkan kepalanya malu. Shaqil mengangkat lembut dagu Amira dengan jemarinya hingga Amira mendongakan kepalanya. Pandangan mereka pun bertemu, Shaqil menyatukan kening mereka. Mereka dengan kompak menutup mata mereka menikmati suasana diantara mereka tidak memperdulikan bahwa mereka tidak sendiri.

Amira tersenyum dengan bahagia, begitu juga dengan Shaqil. Walaupun mereka dijodohkan oleh orangtuanya, mereka sebenarnya sudah saling suka sejak dulu.

"Halo, istriku," sapa jahil Shaqil.

"Suamiku," balas Amira.

Semua orang yang berada di sana tersenyum dengan hangat melihat kemesraan dua pasangan yang berada di depan mereka saat ini. Mereka kini dapat melihat kalau Shaqil dan Amira akan langgeng sampai maut memisahkan mereka.

Pemuda Misterius [SELESAI]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang