Chapter 4

972 55 3
                                    

Seminggu telah berlalu, maka masa skor dari Hida dan teman temannya telah berakhir.

Lalu di pagi harinya, Hida terbangun dan terkejut ketika melihat jam menunjukan pukul 07:05, "Hah! Mati aku!" teriaknya sambil melompat dari tempat tidur.

Hida langsung mengambil seragam dan handuknya lalu berlari menuju arah kamar mandi, "Ibu, kenapa tidak bangunkan aku!"

Hida terkejut ketika melihat bahwa ibunya tidak ada di dapur melainkan hanya ada sarapan. Ia tak menghiraukannya dan langsung pergi mandi.

Setelah mandi, ia langsung sarapan tetapi hanya memakan setengahnya dan langsung berlari menuju sekolahnya dengan sangat kencang menggunakan anginnya.

Hida terus berlari dan terkadang ia melihat jam tangan miliknya, "Masih sempat."

Hida pun sampai di gerbang sekolahnya tanpa berpikir panjang ia langsung berlari menuju kelasnya.

Di saat dia sedang berlari kencang tiba tiba ada seorang perempuan yang keluar dari kantor guru dan membuat Hida menabraknya hingga membuat mereka terjatuh keras.

"Aduh!" eram perempuan itu kesakitan.

Hida langsung mendekati wanita itu, "Ah maaf maaf, aku tak sengaja."

Wanita itu bangkit dari jatuhnya, "Tidak apa apa, salah diriku sendiri juga keluar dengan tiba-tiba," ujar perempuan itu langsung tersenyum.

Hida hanya terdiam dalam lamunannya ketika melihat wanita itu, "Siapa dia? Matanya yang berwarna ungu membuat suasanan yang berada di dekatnya menjadi tenang, rambutnya yang panjang nan ungu pula menambahkan suasana kedamaian di dalam hati, senyuman bibir kecilnya membuat hati siapapun menjadi tak dapat untuk memarahinya."

Tiba tiba seseorang teriak dari belakang wanita itu, "Hida!".

Hida terkejut ketika melihat orang itu, "Ah! Pak Gaima! Selamat pagi, Pak." Katanya.

Gaima pun keluar dari ruang guru, "Kenapa kamu masih di sini? Ini sudah bel masuk".

Hida pun berdiri, "I..iyaa Pak, permisi," ia langsung berlari menuju kelasnya dan sesekali ia menoleh ke belakang tuk melihat perempuan itu.

Hida pun telah sampai di kelasnya dengan keadaan sangat kelelahan, ia pun memasuki kelasnya dengan sangat terkagumi.

"Hid...." baru saja Napa akan memanggil Hida, seseorang sudah memotongnya.

"KAMU TELAT!!" teriak suara perempuan yang duduk di depan meja guru.

"Hah telat?" Hida pun melihat jam tangannya, "Cuman lebih 15 detik!"

"TETAP SAJA ITU TELAT BODOH! DALAM PERATURAN KELAS JUGA ITU TETAP TELAT MESKIPUN LEWAT BEBERAPA DETIK! LIHAT PERATURANNYA!" perempuan itu langsung menunjuk ke arah sisi Hida.

Hida langsung menatap kertas yang menempel di tembok sisinya dengan heran.

Peraturan Kelas 6-1

1. Dilarang membuang sampah di dalam kelas.
2. Dilarang membuat keributan.
3. Dilarang berisik.
4. Dilarang telat, meskipun lewat beberapa detik itu pun tetap telat.
5. Jika izin ke Toilet harus meminta izin ke ketua kelas dengan surat yang di tentukan dan sudah di tanda tangani oleh Wali kelas dan Kepala sekolah.
6. Jika tidak sekolah dikarenakan izin, surat harus memiliki tanda tangan seluruh anggota keluarga termasuk kakek, nenek, paman, bibi dan ART (Asisten Rumah Tangga).
7. Jika tidak sekolah dikarenakan sakit, surat harus dari Rumah Sakitnya dan di tanda tangani oleh dokter dan suster merawat kamu.

Hukuman

Hukuman dapat di pilih oleh si pelanggar. Di antaranya:
1. Harus membersihkan seluruh toilet di sekolah.
2. Harus membersihkan seluruh lapangan olahraga.
3. Harus membersihkan seluruh ruangan kelas.
4. Harus mengerjakan pekerjaan rumah semua kelas.

Sang PengendaliTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang