Hida pun kembali ke kelasnya dengan keheranan yang sangat besar melanda pikirannya.
Lalu salah satu temannya Sizi bertanya, "Dimana Sizi?"
"Dia masih berada di kantin."
Tiba-tiba teman Sizi itu menarik kerah bajunya, "Kenapa kau meninggalkannya?"
Hida pun marah hingga membuat warna matanya menjadi aneh, "Lalu kenapa jika aku meninggalkannya? Apa itu jadi masalahmu!"
Temannya itu langsung terkejut ketakutan dan langsung meninggalkannya.
Lasri pun langsung menepuk pundak Hida. "Hida ada apa?"
Tiba tiba Hida melepaskan tepukan Lasri dengan kencang, "LEPASKAN!".
Lasri pun terpental dan kesakitan karena tangannya itu, "Aduh!"
Hida pun terkejut, "Ah, maafkan aku," ia pun langsung membantunya untuk berdiri kembali.
Hida pun langsung terdiam membisu tanpa kata hingga pelajaran terakhir berakhir.
Di saat pulang sekolah, Hida pun masih tetap terdiam membisu hingga membuat teman temannya keheranan.
"Hida," tepuk Napa
Hida hanya diam membisu tanpa mengatakan apapun.
Napa pun menepuknya sekali lagi, "Hida,"
Napa pun menyerah dan bertanya kepada teman temannya, "Apakah ada yang tau apa yang terjadi pada Hida?""Mungkin dia sudah gila," ujar Ronma dengan dingin.
"Berisik kau!" kesal Napa.
"Jih, kau yang bertanya aku jawablah," protes Ronma.
Sage pun mendekati Hida, begitu pula dengan Lasri.
"Ada apa dengannya?" ujar Sage dengan raut wajahnya yang sangat keheranan.
Napa pun langsung melirik Sage, "Kenapa kau malah bertanya padaku? Aku saja bertanya pada yang lain," Napa pun langsung menengok ke arah Lasri, "Lasri, bukankah tadi dia bersamamu?"
Lasri pun langsung mengangkat wajahnya, "Iyaa memang, setelah dia memukulku dia langsung terdiam membisu hingga sekarang."
Napa pun langsung memegang dagunya tersebut, "Ada apa dengannya?"
Lasri pun tiba-tiba menunjukan jari telunjuknya ke arah Hida, lalu tiba tiba ujung jarinya tersebut menjadi merah dan mengeluarkan cahaya berwarna merah hingga mengenai pundak Hida.
"Aw aw aw aw!" Hida pun sadar hingga ia melompat jauh ke belakang hingga membuat teman-temannya terkejut.
Lasri pun ikut terkejut dan merasa bersalah lalu mendekati Hida, "Eh eh, Hida apa kau baik baik saja?"
"Sepertinya dengan melihat dia melompat jauh dia baik-baik saja," kata Napa dengan menyengir.
"Sudah kubilang dia sudah gila," ujar Ronma dengan dingin.
Napa pun langsung meliriknya dengan sinis, "Berisik kau! Pulang sana!"
Napa dan Sage pun menyusul Lasri yang mendekati Hida.
"Hida, ada apa denganmu?" Tanya Napa.
Hida pun mengangkat wajahnya dengan merasa bersalah, "Ah eh, maaf teman teman. Jika aku membuat kalian khawatir."
"Tidak apa apa, itulah yang harus dilakukan teman ketika temannyasedang mengalami kesulitan," ujar Napa
"Memang sebenarnya apa yang sedang kau pikirkan sih?" Tanya Sage
Hida pun langsung menoleh ke arah jendela dan pergi menuju jendela tersebut.
"Aku bingung, sebenarnya ada apa dengan diriku ini," Ia pun membalikan badannya, "Apa aku memiliki perjanjian dengan Sizi, aku tidak tahu tentang peristiwa yang Lasri bicarakan," ia langsung memegang kepalanya dengan ketakutan dan langsung menjokokan dirinya, "Ada apa dengan diriku?"
Lasri, Napa, dan Sage pun menghampiri Hida yang secara tiba-tiba menjadi histeris. Sedangkan Ronma, hanya bisa melihat Hida seperti orang gila dengan raut wajahnya yang biasa saja.
"Apa kau benar benar tidak mengingatnya?" Lasri menjongkokan dirinya dan disusul oleh Napa dan Sage.
"Tidaaaakk," Berontak Hida.
"Kami akan ceritakan tentang peristiwa itu" Napa pun langsung berdiri dengan tangan kanan yg mengepal.
"Iyaa, dan mungkin kau akan tak terima ini," ujar Sage yang ikut langsung berdiri
"Itu betul Hida," Lasri pun menyusul.
Hida pun mengangkat wajah yang terbasahi itu.
"Dan kau jangan sampai menangis lagi bodoh."
Ronma pun sepertinya sudah membukakan hatinya untuk berteman kembali dan ikut berkumpul dan membantu Hida.
"Ayo," Ronma menjulurkan tangannya pada Hida.
Hida pun menerimanya dan ia pun bangkit.
Dont forget your voice.
Dan tunggu klimaksnya:v
KAMU SEDANG MEMBACA
Sang Pengendali
FantasyDi dunia ini terdapat berbagai macam elemen yang terdiri dari berbagai macam elemen. Ada yang elemen alam dan ada yang elemen buatan, dan di dunia ini pasti ada orang yang bisa mengendalikannya termasuk Hida dan teman temannya ini.