Chapter 35

66 3 0
                                    

Ronma yang sudah terlebih dahulu sampai ditempat yang telah dia tentukan langsung duduk, "Baiklah, mari kita mulai di sini..."

Ketiga pemimpim kelompok lainnya langsung duduk tanpa berkata apa pun.

"Baiklah, ayo kita langsung saja..." ujar perempuan yang satu satunya di sana.

"Baiklah, karena kita telah kehilangan 1,5 menit, aku akan langsung keintinya saja," Ronma pun langsung memasang raut wajah yang serius,"Mari kita bekerja sama..."

"Tunggu dulu!" Teriak lelaki berambut pirang kekuningan yang langsung menjadi pusat perhatian orang orang di sana, "Bagaimana kita bisa bekerja sama, sedangkan jika masing masing kelompok harus membawa kita yang sekarang tinggal..."

Tiba tiba suara pria yang sebagai pengawas tes tersebut terdengar kembali.

"Kitab elemen angin telah didapatkan dan dibawa ke garis akhir..."

"...Tinggal 4..."

"Apa yang dikatakan Tapa itu benar... bagaimana kita caranya agar kita bekerja sama?" Tanya lelaki berambut perak.

"Dia memang menyuruh masing-masing kelompok harus membawa kitab itu. Tetapi, dia tidak berkata jika 1 kitab boleh digunakan oleh kelompok lain atau bisa dibilang berbagi..."

Tiba-tiba perempuan berambut hijau pekat tersebut langsung bangkit dengan sangat cepat, "Baiklah, aku bergabung. Aku akan ke kelompokku unuk memberitahu mereka."

Ronma langsung menarik baju rekannya tersebut yang sangat panjang hingga ke bawah, "Tunggu dulu Dabut..."

Perempuan itu langsung menoleh ke arah Ronma dengan tatapan ingin membunuh, "Lepaskan, atau kau mati..."

Dengan sangat cepat Ronma melepaskannya, "Eee baiklah. Tapi tunggu dulu, aku akan memberitahu kalian setelah ini kita akan kemana..."

"Tenang saja, aku bisa merasakan di mana semua kitab tersebut..."

Seketika ketiga rekan perempuan tersebut langsung terkejut, "Apa?"

"Yaaa benar, kitab api berada di dalam tanah yang dikelilingi oleh ledakan lahar, kitab air berada di dasar laut yang dikelilingi monster hiu bercapit, kitab tanah terkubur di tubuh salah satu bukit di sini, kitab cahaya berada di monster cahaya. Kitab api dan tanah sedikit agak lebih dekat, kitab air berada di laut lepas di selatan, dan monster cahaya sangat dekat dengan kita."

Ronma langsung menundukan wajahnya dengan dagunya yang ia sentuh oleh jari kanannya, "Begitu yaa, sang elemen tumbuhan memang hebat..."

"Ada apa dengan elemen tumbuhan?" Tanya Tapa dengan sangat polos.

"Tentu saja karena di sini banyak pepohonan, dia bisa merasakannya," ujar lelaki berambut perak.

Dengan sangat dingin, Dabut pun meninggalkan mereka, "Baiklah, aku akan mengambil kitab air yang berada di laut. Karena, elemen kelompokku sangat membantu di sana..."

"Baiklah..." ujar Ronma dengan tatapan yang sangat kagum pada Dabut, "Sungguh perempuan yang sangat dingin..."

"Lalu bagaimana untuk tiga kitab lainnya?" Tanya lelaki berambut perak.

"Baiklah Vilse. Kelompokmu dan kelompok Tapa bersama sama mencarai kitab api dan tanah, karena kedua kitab tersebut sangat berdekatan..."

Bocah lelaki bernama Vilse itu langsung menyentuh dagunya, "Pemikiran yang hebat, lagi pula elemen kelompokku sangat membantu..."

"Begitu juga dengan kelompokku..." ujar Tapa dengan jempol jari kanannya yang ia tunjukan pada dirinya.

Kedua rekan bocah berambut emas tersebut langsung pergi meninggalkannya. Tetapi, di dalam hatinya sangat puas karena berhasil membuat strategi yang saling menguntungkan.

Sang PengendaliTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang