Sabtu lalu Sizi datang ke rumah Hida untuk berterima kasih kepada Hida karena sudah menyelamatkannya dari serangan Ronma dengan membawa kue bikinannya sendiri, tapi saat Sizi berada di rumah Hida, Hida tidak ada di sana melainkan bermain bersama temannya yaitu Napa. Akhirnya Sizi hanya bisa menunggu di gerbang rumahnya hingga sore, dan ketika hampir sudah petang Hida pun akhirnya datang sendirian. Sizi sangat bahagia sekali pada saat itu.
Ketika Hida datang Hida pun langsung kebingungan, "Apa yang kamu lakukan di sini, Sizi?"
Sizi hanya bisa diam dengan menahan malunya.
Hida semakin bingung, "Kenapa kamu diam? Dan kenapa pipimu memerah?"
Sizi langsung menggeleng gelengkan kepalanya, "Ah! Ini, aku hanya ingin berterima kasih kepadamu karena sudah menyelamatkanku dari serangannya Ronma kala itu," ia pun langsung memberikan sabuah dus yang ia genggam dari tadi.
Hida pun mengambilnya, "Apa ini?"
Hida pun membuka dus itu dan ia pun melihat sebuah kue yang lumayan terlihat enak dengan bertuliskan "Terima kasih atas penyelamatanmu" Hida hanya bisa terdiam dalam lamunannya itu.
"Kuenya jelek ya?" Sizi pun memurungkan wajahnya.
"Ah tidak kok, ini bagus. Sangat bagus. Pasti rasanya enak. Ayo makan bersama," Hida pun langsung pergi menuju rumahnya.
Sizi hanya diam tanpa kata dengan mengkerutnya alis di keningnya.
Hida pun langsung menoleh ke belakang, "Ayoo sini."
Sizi langsung tersenyum dan langsung berlari menuju ke arah Hida.
Hida langsung membuka pintu rumahnya, "Aku pulang ibu," Ia pun langsung pergi menuju dapurnya.
Sizi langsung terheran ketika mendengar perkataan Hida tersebut, "Ibu? Aneh sekali," Ia pun langsung bersikap tak peduli dan langsung masuk ke dalam rumahnya Hida.
Sizi pun menoleh ke arah sana sini karena kagum melihat rumahnya yang sederhana tapi rapih dan indah tuk di lihat.
Hida pun datang dengan membawa kue, pisau, dan dua gelas air putih di atas nampan, "Maaf sudah menunggu lama," ia pun langsung menaruhnya di atas meja.
Sizi pun langsung menoleh ke arah Hida, "Oh iya, terima kasih ya."
"Tidak apa apa kok," Hida pun langsung memotong kue itu untuk Sizi dan dirinya.
"Waaahh hebat juga kamu ya dalam hal memotong."
"Ehehehe, ini sudah biasa. Karena ibuku dulu sering mengajariku cara memasak, jadi hal seperti ini sudah biasa."
"Oh begitu ya."
"Silahkan," Hida pun memberikan salah satu potongan kuenya kepada Sizi.
"Terima kasih," Sizi pun langsung mengambil kue itu dari Hida, "Selamat makan."
Mereka pun langsung memakan kue itu bersamaan di sore hari yang tenang. Hida pun terkejut melihat sebuah gigitan kecil yang berada di lekungan bibir kiri Sizi.
Hida pun langsung menjulurkan tangannya dan langsung membersihkannya, "Hm, kalo makan yang bener, lihat ada krim di pipimu."
Sizi hanya bisa terdiam dengan kedua pipinya yang memerah. Lalu Sizi pun menjulurkan tangan kirinya ke arah tangan Hida yang menyentuh pipi kirinya dan menjulurkan tangan kanannya ke arah pipi kirinya Hida.
Entah apa yang berada di pikiran Sizi ia langsung menjulurkan bibir manisnya ke Hida, Hida hendak pergi tetapi ciuman itu tak dapat di hindarinya hingga sebuah ciuman pun terjadi. Hida tidak langsung memberontak dia kaget dan langsung membalas ciuman itu.
Selang beberapa menit mereka ciuman mereka pun berhenti, "Maafkan aku Hida." Kata Sizi dengan ekspresi bersalah.
"Ah tidak apa apa, lagi pula itu memang keinginanmu kan? Tapi mengapa kamu melakukan itu?"
"Aku melakukan itu karena, sebenarnya..." Sizi tidak melanjutkan apa yang dia katakan.
Hida pun heran, "Sebenarnya apa?"
"Sebenarnya aku...."
Hida semakin heran, "Sebenarnya apa Sizi?"
"Sebenarnya aku suka kepadamu," Sizi pun langsung menutup matanya dengan malu.
Hida pun mendekatinya dan langsung duduk di sebelahnya, dan langsung memegang kedua pundaknya dan langsung menghadapkannya ke arah dirinya sendiri yang membuatnya langsung membuka mata.
"Jadi kamu menyukaiku?" Tanya Hida dengan senyumannya.
Sizi pun semakin malu dan menutup matanya lagi, "I..iya."
Hida pun langsung memeluk Sizi dan langsung membuat Sizi terkejut dan hanya bisa diam saja, lalu Sizi pun membalas pelukan hangatnya itu.
"Aku juga menyukaimu," Kata Hida.
"Hm, terima kasih," Kata Sizi dengan air mata bahagianya, "Apa kamu yakin akan terus bersama dengan diriku yang seperti ini?"
"Aku sangat yakin, kamu itu manis Sizi. Kamu juga pasti akan terkenal di sekolah karena kemanisanmu itu dan itu pula yang akan membuatku takut akan kehilanganmu dan aku pun takut kau akan memilih orang lain yang melebihi diriku."
Setelah selang beberapa jam, waktu gelap pun datang dan Sizi pun pamit untuk pulang ke rumahnya. Sizi sudah ada berada di luar rumahnya Hida dekat pintu rumahnya itu dengan Hida yang berada pas antara rumah dan luar itu.
"Sampai jumpa lagi," Kata Sizi yang sedang berlari sambil menoleh ke belakang dan melambaikan tangannya.
Dan Hida pun membalas lambaiannya itu.
*
"Itulah ceritanya yang telah kita habiskan di waktu sore hari itu bersama," Kata Sizi dengan sedih.
Hida pun langsung sangat keheranan setelah mendengar cerita tersebut, "Apa benar itu aku?"
"Iyaaa itu kamu, Hida."
Hida pun mencengkeram kepalanya, "Tapi kenapa aku tidak bisa mengingatnya?"
Sizi langsung menatap Hida,b"Tapi, apa kamu akan menerimaku?"
Hida terkejut, "Aku tidak tahu, mungkin saja aku tidak bisa menerimamu Sizi."
Sizi langsung menutupi mulutnya, "Tapi kenapa?"
"Karena aku yang sekarang tidak ada rasa kepadamu, dan jika aku menerimamu hanya karena alasan minggu lalu, itu sama saja aku mencintaimu tanpa ada rasa cinta."
Sizi hanya terdiam saja dalam ketidak terimaannya ini, karena tuk kesekian kalinya Hida melupakannya lagi.
"Aku minta maaf Sizi. Aku harus pergi," Hida pun meninggalkan Sizi tanpa ada rasa bersalah sama sekali kepadanya.
Di saat Hida sudah pergi jauh dan tak terlihat lagi oleh pandangan Sizi, Sizi pun menangis dengan sangat kencang dengan menutupi wajahnya.
"HAAAAAAAAAAKKKKSSS!! HAAAAAAAAAKKKSS!!
Dont forget your voice.
KAMU SEDANG MEMBACA
Sang Pengendali
FantasyDi dunia ini terdapat berbagai macam elemen yang terdiri dari berbagai macam elemen. Ada yang elemen alam dan ada yang elemen buatan, dan di dunia ini pasti ada orang yang bisa mengendalikannya termasuk Hida dan teman temannya ini.