Gaima maju sejauh 5 langkah dengan secara pelan pelan dengan dibarengi oleh tim Peyki.
"Sekarang kita akan mempelajari bagaimana kalian mengendalikan elemen kalian dengan menembakannya ke sasaran yang ada di belakang sana," ujar Gaima yang langsung membalikan tubuhnya lalu menunjukannya kepada semua murid.
Gaima pun langsung membalikan tubuhnya kembali, "Baiklah, sebelum dimulai kalian semua baris sesuai jenis kelamin kalian."
Tanpa bepikir panjang murid kelas 6-1 langsung melakukan perintah gurunya tersebut.
Hida langsung menepuk pundak Sulas, "Baiklah, aku pergi duluan ya."
"Mmmm, terima kasih ya."
Hida hanya mengangguk dan langsung pergi menuju barisan laki-laki di sebelah kanan dan mengambil barisan paling depan, lalu disusul oleh temannya yaitu Sage dan Napa.
Tiba temannya yang berada di sebelah kirinya yang tidak terlalu ia kenal menepuk pundaknya, "Yo, Hida."
Hida lansung menoleh ke arah sumber suara tersebut, "I...iya, Moli."
"Kudengar kau kemarin melawan seorang penjahat yang sangat ditakuti oleh warga desa ya?"
"Ya... begitulah."
"Dan kudengar bahwa kau tidak melakukan apa apa dan hanya membiarkan teman-temanmu dikalahkan."
Mendengar hal itu Hida menjadi teringat kembali ketidak bergunaannya tersebut dan menjadi kesal.
"Berisik."
"Jika saja itu adalah aku, mungkin saja mereka semua tidak akan mengalami hal seperti itu, terutama Sizi."
"Kau tidak tahu kemampuan musuh, karena kau tidak ada di sana."
"Kita lihat saja di sini, sebesar apa kekuatan kita."
"Baik, kita lihat saja," dengan kesalnya Hida langsung melakukan pemanasan.
Kedua temannya yang berada di belakangnya langsung bingung dengan apa yang di lakukan temannya tersebut.
"Hida, kau kenapa?" Dengan raut wajah yang keheranan Napa menghentikan Hida.
Hida tidak berhenti melainkan kesal karena dihentikan oleh Napa.
"Diam kau! Jangan hentikan aku! Akan kubuktikan kepadanya," ujar Hida dengan tatapannya yang tertuju kepada bocah yang berada di barisan sebelah kirinya.
Dengan tatapan heran, Sage memberanikan dirinya bertanya kepada temannya yang sedang kesal tersebut.
"Hida, ada apa?"
Hida hanya terdiam dengan pemanasannya yang ia lanjutkan.
Moli yang berada di barisan sebelah kiri itu kembali lagi.
"Percuma saja, Hida."
"Apa maksudmu?" Tanya Napa dengan heran.
"Temanmu ini tidak bisa membantu kalian kan, ketika melawan penjahat tersebut?"
Mereka berdua tidak menjawabnya dan hanya menundukan wajahnya.
"...dan di sini, akan kubuktikan jika aku bisa melindungi kalian daripada dia. Tetapi dia bersi keras ingin menunjukannya jika dia masih bisa melindungi kalian."
Hida langsung menghentikan pemanasan yang ia lakukan, "Tidak usah banyak omong kau, kita buktikan saja di sini."
"Siapa takut," laki-laki berambut biru pucat itu kembali lagi ke barisannya.
Tak lama setelah itu tim Peyki berpencar dan mengambil dua barisan untuk mereka tes.
Ketua Peyki atau Ryome mendatangi barisan Hida dan barisan yang berada di sebelah kirinya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Sang Pengendali
FantasíaDi dunia ini terdapat berbagai macam elemen yang terdiri dari berbagai macam elemen. Ada yang elemen alam dan ada yang elemen buatan, dan di dunia ini pasti ada orang yang bisa mengendalikannya termasuk Hida dan teman temannya ini.