Chapter 19

165 7 0
                                    

Setelah Hida dirawat selama satu hari, Hida telah pulih kembali kecuali temannya yang Ronma yang masih dalam pemulihan, karena hanya dirinyalah yang memiliki luka paling dalam.

Hida yang baru saja keluar dari rumah sakit itu langsung menuju ke rumahnya yang selama ini ia tempati seorang diri.

Ia pun langsung pergi menuju kamar ibunya dan langsung membuka lemari ibunya, ia pun langsung mengambil sebuah pakaian berarna putih bersih tanpa noda.

"Ternyata selama ini, aku hanya seorang diri di sini tanpamu ibu." Sembari memeluk erat baju favorit ibunya itu.

Tiba tiba terdengar sebuah langkah kaki dari ruang tamu, ia pun langsung menyadarinya dan langsung menuju ke sana dengan sebuah pirasat bahwa itu adalah musuh.

Ketika ia sudah berada tepat di belokan ke ruang tamu ia pun sudah sangat siap untuk memberikan serangannya itu.

"Rasakan ini! Pusaran Angin!"

Pusaran itu langsung ditangkis oleh seorang pria berambut abu abu yang ternyata adalah dia.

Hida terkejut ketika melihatnya, "Ah, maafkan aku ketua Peyki Ryome, kukira kau adalah musuh." Katanya dengan wajahnya yang ia tundukan.

"Ahahahahahaha, tenang saja Hida." Kata pria itu sembari mengelus elus kepalanya yang berambut abu abu itu, "Mulai besok kau akan sekolah lagi, kan?"

Hida pun langsung menoleh ke arahnya, "Ah iya. Tapi aku bingung, aku akan tinggal dimana dan dengan siapa?"

"Tentu saja kau akan tinggal denganku." Katanya dengan senyumannya ditambah matanya yang selalu ia pejamkan itu.

"Kenapa kau sangat baik padaku, ketua Peyki Ryome?"

"Panggil saja aku, Pak Ryome." Ujarnya yang langsung memutar tubuhnya tuk keluar dari rumah itu.

Hida pun langsung mengejar tanpa berpikir panjang, "Ba...baiklah, jadi kenapa kau sangat baik padaku, Pak Ryome?"

Ketua Peyki itu langsung membalikan tubuhnya dan menghadap Hida, "Karena aku menyukai ibumu." Katanya sembari membusungkan tubuhnya ke arah Hida.

Hida terkejut seketika dan merasa jijik padanya, "Hiiiiiiiiii!" Ia pun langsung menjauh darinya.

Pria paruh baya itu langsung menegakan tubuhnya kembali, "Hehehehehe, tenang saja. Aku tidak akan seperti yang kau pikirkan." Ia pun langsung membalikan tubuhnya kembali dan meninggalkan Hida.

Hida pun kembali mengejarnya, "Tapi, bagaimana kau bisa mengenal ibuku?"

"Aku dan dia sudah berteman sejak kecil, bahkan orang tua kami saling mengenal satu sama lain, dan aku sudah menyukainya sejak kami sudah duduk di bangku SMP."

"Lalu bagaimana kalian bertemu dengan ayahku?"

"Itu ketika kami sudah menjadi Tim Penyerang 5 Soko. Dia adalah salah anggotanya itu, Baiz Gerge."

"Lalu kenapa ia menikah dengan ayahku, bukan denganmu?"

"Di kala itu sering terjadi pertempuran, apalagi dengan kedatangan sekelompok penjahat yang sangat kejam, aku sudah memperingatinya jika dia menikah dengannya, dia akan mendapatkan masalah. Ketika mereka sudah sebulan berlalu mereka menikah Suku Gerge telah dibasmi oleh pembunuh ibumu begitu pula ayahmu juga dibunuh olehnya, tetapi ia berhasil menyegel kekuatan penjahat itu pada tubuh ibumu dan sekarang dipindahkan ke dalam tubuhmu."

"Tubuhku?" Hida langsung meraba raba perutnya.

"Oleh karena itu, kau harus bisa menjaga emosimu agar kau tidak termakan oleh kekuatan itu."

Sang PengendaliTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang