Tiffany pov
Ketika aku terbangun dari tidurku sebuah senyuman langsung muncul menghiasi wajahku. Aku bermimpi jaehyun datang menjemputku dan menggenggam tanganku sangat erat. Dia sangat tampan dan cerah bahkan didunia mimpi sekalipun.
Aku bersiap-siap pergi Ke kafe dengan senandung kecil dan senyuman yang tak bisa aku hentikan. Hari ini hari minggu dan seharusnya aku libur tapi aku harus bekerja untuk sehun dikafe.
Ting!, sebuah pesan masuk dan secepat mungkin aku membukanya. Senyumanku semakin merekah karena itu pesan dari jaehyun.
“odiya?,”, apa dia akan mengajakku pergi??.. hah ottokhae...aku harus bekerja.
“aku dirumah tp sebentar lagi akan pergi..waeyo??”, aku menggigit bibir bawahku menunggu balasan darinya.
“odiga??, nanti malam kau punya waktu?, suho mengajakku bertemu, ayo pergi menemui teman-teman kuliah”, sudah lama sekali aku tak bertemu suho. Tak masalah jika aku tidak berdua saja, asalkan aku bisa melihatnya setiap hari.
“aku punya pekerjaan lain setiap hari minggu...nanti malam aku tidak melakukan apapun. Ayo pergi, aku juga sudah lm sekali tak bertemu suho”,
“aku jemput jam 8 malam, ok?... kirimkan alamat rumahmu nanti” , bagaimana bisa mimpiku menjadi kenyataan??, jaehyun akan menjemputku?
“arrraseo... sampai jumpa nanti”, balasku akhirnya.
“aaaaaaaaaaaaaa.....!!!!!” teriakku bahagia lalu melemparkan tubuhku diatas kasur. Wuah... aku terberkati... mimpiku jadi kenyataan..ottokhae?... aku sangat bahagia.
***
Aku sampai dikafe dan ji hoon menyambutku dengan senyuman hangatnya.
“anyeong ji hoon ssi”, sapa ku ramah
“anyeong tiffany ssi... kakimu sudah baik-baik saja??”, mungkin sehun memberi tahu ji hoon tentang kakiku.
“sakitnya sudah berkurang, tp aku sudah bisa berjalan sendiri lagi... jangan khawatir” aku hampir saja lupa kalau aku membuatkan kimbap untuk ji hoon dan sehun.
“ini untukmu ji hoon ssi... maaf ya terakhir kali daging sapimu dihabiskan oleh baekhyun... jadi aku menebusnya dengan ini” kataku sambil menyerahkan kotak makanan berwarna pink.
“mwo ya??.. kau tak perlu repot-repot begini” katanya dengan wajah tak enak.
“gwaenchana... aku yang ingin memberikannya... kalau tidak enak bilang saja... aku ini baru belajar memasak... hehehe” sebenarnya itu hanya kimbap yang tak perlu keahlian memasak tapi bagiku itu juga sulit.
“mana bisa aku berkata begitu pada orang yg memberiku makanan dengan tulus... ini pasti enak... tenang saja”
“hmmm... ji hoon ssi?”, panggilku ragu
“ne..waeyo??”
“apa kau seumuran dengan sehun??”, tanyaku hati-hati.
“ne... memangnya kenapa?, apa wajahku terlihat lebih tua?” tanyanya
“aniya..aniya.. bukan seperti itu.. itu berarti kau lebih tua dariku”, jawabku cepat.
“lalu kau akan memanggilku oppa?”, aku jadi ingat reaksi sehun yg berlebihan ketika aku bilang aku akan memanggilnya oppa. Iss...tapi dia lucu, laki-laki dengan wajah dingin seperti dia terlihat sangat lucu ketika tak menyukai sesuatu.
“bolehkah??... jika kau mengijinkan, aku sangat ingin melakukannya”, kuharap dia mengijinkanku. Impianku dari kecil adalah memiliki seorang kakak laki-laki.
![](https://img.wattpad.com/cover/113458010-288-k996074.jpg)
YOU ARE READING
THE RIGHT MAN
Fiksi PenggemarTiffany hwang gadis polos yang memiliki hati seperti malaikat harus berhadapan dengan situasi yang membuatnya ingin lari dari kenyataan. hidupnya berubah saat dua laki-laki tampan masuk ke dalam kehidupannya sekaligus. Siapakah laki-laki yang tepat...