Sehun pov
Aku tak tahu apa yang harus aku lakukan sekarang, kemarin aku bahkan tak bertanya pada tiffany apa yang tetjadi dan aku mengacuhkannya. Aku berusaha tak menyakitinya karena rasa cemburuku tapi mungkin diamku justru akan membuatnya kecewa. Malam ini aku ingin bicara dengannya baik-baik dan minta maaf atas sikapku, tapi sayangnya dia mengirimkan pesan padaku jika dia tak bisa datang karena timnya mengadakan acara makan malam bersama. Sepertinya aku harus menunggu besok lagi.
Hingga pesan jaehyun sampai padaku“Hyung...aku telah pergi dari hidupnya...takdir telah memisahkan kami dengan kejamnya. Tapi aku tak ingin menyesal, aku melukainya untuk membahagiakannya. Hyung mungkin dikehidupan ini hyung adalah laki-laki yang tepat yang akan menjaganya dan membahagiakannya, tapi kuharap dikehidupan selanjutnya laki-laki itu adalah aku...hyung jaga tiffany dan buat dia melupakanku dan mendapatkan kebahagiaan...aku percaya padamu hyung” – Jaehyun.
Aku yakin jaehyun telah mengatakan sesuatu pada tiffany. Aku lupa hari ini hari terakhir jaehyun magang, mungkinkah karena ini terakhir kalinya mereka bertemu jaehyun mengatakan sesuatu. Aku mencoba untuk menghubungi tiffany. Sekali, dua kali, tiga kali hingga yang kelima kalinya tiffany baru menjawab.“ne??”, hanya mendengar suaranya yang serak dan lemah aku tahu jika dia sedang menangis.
“tiff apa kau tak bisa datang ke kafe??”, tanyaku seolah aku tak tahu.
“sehun??... oo... mianhae...aku..aku tak tahu... hmmm ... aku tak bisa...aku lelah...bukankah ini sudah tengah malam??”, kenapa aku bodoh sekali menyuruhnya kekafe yang sudah jamnya tutup.
“ne??...aa... mian...kalau begitu besok saja. Sebenarnya aku hanya ingin mengatakan sesuatu padamu”,
“mianhae..”,
“tiff..”panggilku pelan.
“hmm??”,
“gwaenchana??”, dia terdiam dan begitu lama menjawab pertanyaanku, mungkinkah dia kembali menangis??
“hmmm..aku...hiks...hiks.. hiks”, dia menangis. Seandainya aku ada disisinya aku pasti akan memeluknya.
“tiff... dengarkan aku baik-baik...aku tak tahu apa yang membuatmu selalu menangis, tapi aku tahu bahwa kau bisa menghadapinya...kau kuat tiff... tak peduli masalah seberat apapun kau pasti bisa menghadapinya. Sekarang...jika menangis bisa membuatmu tenang maka menangislah... menangislah sekuat yang kau mampu...tapi ingat kau harus tersenyum dan tertawa lagi setelah ini... kau mengerti?”,
“hmm...gomawo sehun....setiap kali aku menangis kau yang selalu menenangkanku...aku tak tahu apa yang akan terjadi jika kau tak ada... hiks...gomawo”, karena aku mencintaimu maka aku akan selalu menopangmu ketika kau akan terjatuh. Aku akan selalu membantumu untuk bangkit dan kembali mendapatkan kebahagiaanmu.
“istirahatlah... besok kita bertemu dikafe”,
“ne”,
Aku tak tahu apakah aku harus bahagia atau sedih, jika aku bahagia maka aku benar-benar egois.aku bahagia sementara tiffany dan jaehyun terluka, tapi jika aku sedih dan ikut larut. Aku mungkin tak bisa membantu tiffany bangkit untuk menerima kenyataan dan mencoba membuka lembaran baru dalam hidupnya. Aku akan berusaha sekuat yang kumampu untuk membuatnya bahagia.
***
Sehun pov endAuthor pov
Tiffany membuka mata perlahan ketika pagi telah menyambut. Kepalanya terasa berat dan matanya sepertinya bengkak karena menangis semalaman. Jika begini keadaannya tiffany tak yakin bisa pergi ke kafe. Haruskah dia tidak bekerja saja hari ini??, tapi sehun bilang dia ingin mengatakan sesuatu pada tiffany. Tiffany memaksakan dirinya mandi dan bersiap-siap pergi kekafe.
YOU ARE READING
THE RIGHT MAN
ФанфикTiffany hwang gadis polos yang memiliki hati seperti malaikat harus berhadapan dengan situasi yang membuatnya ingin lari dari kenyataan. hidupnya berubah saat dua laki-laki tampan masuk ke dalam kehidupannya sekaligus. Siapakah laki-laki yang tepat...