Sehun's Father

332 40 1
                                    

Author pov
Hari ini sehun dan tiffany akan pergi ke daejeon pagi-pagi sekali karena sehun harus bekerja sementara dia tak ingin meninggalkan tiffany dirumah sendirian.

“fany-ah... irona”, tiffany membuka matanya pelan dan tersenyum begitu melihat sehun dihadapannya. Sehun menginap dirumah tiffany usai mengantarkan tiffany dari rumah sakit.

“aku sudah buatkan air panas jadi mandilah lalu makan... kita akan berangkat setengah jam lagi”, tiffany segera duduk lalu melihat jam yang baru menunjukkan pukul 5 pagi.

“seharusnya aku yang bangun duluan... ini benar-benar memalukkan”, sehun tersenyum kecil lalu merapikan rambut tiffany.

“ini karena kau masih sakit... gwaenchana” tiffany akhirnya bergegas mandi lalu bersiap-siap menyiapkan pakaiannya.

“oppa jam berapa kau akan menjemputku besok??”, tanya tiffany sambil makan bubur buatan sehun.

“kau sangat mudah memanggilku oppa.... mungkin sore hari karena aku punya pertemuan dengan  seorang pemegang saham”,

“itu sangat mudah karena aku nyaman bersamamu”, setelah mereka selesai makan mereka akhirnya berangkat pukul setengah 6 pagi. Karena jalanan yang masih sepi perjalanan mereka jadi lebih cepat 10 menit.

*** 
Sampai dirumah nenek sehun, mereka disambut dengan sangat hangat terlebih nenek swhun dan bibinya sangat senang tiffany akan tinggal bersama mereka selama sakit.

“maaf ya nek karena aku merepotkan kalian disini”, kata tiffany merasa bersalah.

“gwaenchana... kau akan menjadi bagian keluarga kami jadi itu bukan masalah...kau sendirian di seoul jika terjadi sesuatu padamu , sehun pasti akan sedih...jika kau tinggal disini, kami yang akan mengurusmu selama sakit”, nenek sehun sudah sangat menyayangi tiffany seperti cucunya sendiri. Nenek sehun merasa bertanggung jawab karena tiffany adalah cucu sahabat baiknya yang dulu sering membantunya.

“fany-ah aku akan kembali ke seoul, ingat makan dan minum obatmu...besok aku akan menjemputmu sore hari”, sehun mendekati tiffany dan mencium kening tiffany.

“halmoni, imo...aku minta tolong jaga bidadariku, dia sedikit harus diingatkan kalau masallah obat”, kata sehun pada nenek dan bibinya.

“jangan khawatir... kami akan memastikan dia makan dan minum obatnya dengan baik”, kata bibi sehun.

“hati-hati dijalan sayang... dan katakan pada ayahmu itu untuk datang menemuiku, sesibuk apa dia sampai dia melupakan ibunya”, gerutu nenek sehun hingga membuat yang lain terkekeh pelan.

“arraseo halmoni...aku akan memarahi aboji karena tak datang menemui nenek....kalau begitu aku pamit”, sehun akhirnya kembali ke seoul sendirian karena dia harus bekerja.

***
Setelah sehun pergi Nenek sehun membantu tiffany menaruh barang-barangnya didalam kamar lalu menyuruh tiffany tidur lagi karena tiffany pasti lelah dalam perjalanan.

“gwaenchana halmoni... ini baru pukul 7,  aku tak ingin tidur...halmoni mau aku buatkan teh??”, tanya tiffany sambil menyentuh tangan nenek sehun.

“kau sedang sakit jadi jangan melakukan apapun... ok joo yang akan membuatkannya”, larang nenek sehun.

“halmoni.... apa halmoni baik padaku karena aku adalah cucu nenekku??”, tiffany hanya merasa hal itu akan sangat tidak baik karena nenek sehun mungkin terpaksa menerimanya.

“apa kau berpikir seperti itu??, apa kau pikir aku akan berbaik hati padamu meski kau bersikap buruk hanya karena kau cucu sahabatku??”, tiffany menunduk pelan mendengar pertanyaan nenek sehun, dia merasa sangat bodoh karena menanyakan hal seperti itu pada nenek sehun. Sekarang mungkin nenek sehun akan memarahinya dengan raut wajah dingin seperti itu.

THE RIGHT MANWhere stories live. Discover now