1 April 2018Terlihat seorang pemuda yang tengah duduk di pojokan di sebuah penjara. Pemuda itu nampak menundukkan kepalanya.
Ya pemuda itu adalah Xi Luhan. Kemarin malam Luhan ditangkap dan langsung ditahan karena dia dituduh menjadi pelaku penyerangan terhadap Yixing.
Luhan menghela nafasnya. Dia mengedarkan pandangannya menyusuri sel penjara yang saat ini ditempatinya. Tadi pagi Managernya datang dan bilang akan berusaha mengeluarkannya secepatnya.
"Xi Luhan, bagaimana rasanya menjadi seorang tahanan ?haha"
Luhan mengangkat kepalanya dan langsung memandang pemuda yang berdiri di dekat selnya sambil tersenyum sinis.
"Xie-ge.." pekik Luhan.
WuXie langsung tersenyum miring saat melihat Luhan yang kaget melihat dirinya.
"Apa kau senang akan kejutan dariku? Haha Selamat mendekam di penjara dan akan aku pastikan dongsaeng kesayanganmu itu akan segera menyusulmu haha"Luhan sontak langsung berdiri dan menatap marah kearah WuXie.
"Kau boleh melakukan apa saja padaku. Asal jangan kepada mereka. Harus berapa kali ku beritahu mereka tidak tahu apa-apa!!" bentak Luhan."Memangnya siapa kau berani memerintahku hah? Kau selalu menghancurkan semua rencanaku. Dan berhubung sekarang kau dipenjara aku akan sedikit bermain-main dengan mereka haha.. "
Spontan Luhan langsung mencengkram kerah baju WuXie yang memang berdiri didekat sel. Dia menatap tajam WuXie.
"Brengsekk ! Jangan pernah macam-macam kepada mereka!!"
"Wah wah aku takut hahaha" ucap WuXie sambil tertawa
Luhan semakin mengeratkan cengkramannya.
"Yang membuatku masuk penjara adalah ulahmu kan Ge? Tapi bagaimana bisa?""Wah kau pintar rupanya? Hehe tapi sayang kau begitu bodoh haha.. Tentu saja, apasih yang tidak bisa WuXie lakukan. Kalau menjebloskanmu ke penjara itu adalah hal kecil. Bahkan aku bisa membuat semua teman-temanmu itu merasakan hal yang sama"
"Jangan pernah macam-macam kepada mereka!!!" bentak Luhan.
"Arghh lepaskan aku Luhan lepaskan akuu" tiba-tiba saja WuXie meronta.
Luhan memandang bingung kearah WuXie yang sedang meronta sambil mengerang kesakitan. Hingga tiba-tiba saja tubuhnya menegang saat datang dua orang yang sangat dia kenal.
"Xi Luhan ! Lepaskan WuXie!" bentak Tuan Zhang.
Luhan langsung melepaskan cengkramannya. Dan dapat dia lihat WuXie yang langsung dihampiri oleh Ibu Yixing.
"Paman,Bibi demi Tuhan bukan aku yang menyerang Yixing. Tolong percaya padaku" ujar Luhan sambil menatap orangtua Yixing dengan pandangan memohon.
"Awalnya kami juga tak percaya kalau kau pelakunya,Lu. Tapi melihat buktinya dan juga tadi melihatmu yang menyerang WuXie kami kehilangan rasa percaya kami kepadamu" ucap Tuan Zhang.
"Aku tidak menyerang WuXie-ge, aku seperti tadi karena WuXie-ge bilang dia akan...."
"Arghh bibi leherku sakit, Luhan mencengkram leherku kuat. Padahal aku tadi hanya bertanya kenapa dia tega melakukan hal itu kepada Yixing dan dia malah menyerangku" ujar WuXie sambil mengaduh kesakitan.
Luhan membelalakan matanya saat mendengar ucapan WuXie. Dia menggelengkan kepalanya, dia sungguh tak percaya jika WuXie pandai bersandiwara.
"Ayo kita pergi darisini. Kami kecewa padamu Xi Luhan" ujar Ibu Yixing sambil menuntun WuXie dan mereka bertiga segera pergi meninggalkan Luhan.
KAMU SEDANG MEMBACA
Please, remember! [Sequel PROMISE!] [SELESAI]
FanfictionAda sebuah janji yang harus aku tepati. Tapi.. Aku sama sekali tiba bisa mengingatnya. Bisakah kalian membantuku untuk mengingat semuanya? Can i remember my promise again? Can you help me to remember again,guys? -------------- (Diharap membaca dulu...