Attention

2.9K 318 52
                                    

Lalu wasit meniupkan peluit, bahwa pertandingan sudah selesai.

Kemudian saat aku melihat di layar monitor yang besar dan namanya berada di posisi teratas.

Sontak aku terkejut dengan berteriak kegirangan. Aku tidak menyangka jika dia sudah memenuhi janjinnya kepadaku.

Mata ku mulai berair karna terharu atas kemenangannya.

Aku pun tersenyum padanya sambil mengusap air mataku yang hampir jatuh membasahi pipiku.

Dia menatapku dengan tersenyum bahagia.

Aku segera menunggunya di pintu depan setelah ia menelponku tadi

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Aku segera menunggunya di pintu depan setelah ia menelponku tadi. Sesekali aku melihat jam di tanganku.

Aku mulai merasa bosan di sini. Akhirnya yang di tunggu datang juga.

Aku melipatkan kedua tanganku.
"Yaa, kenapa kau lama sekali. Kau tau berapa lama aku menunggu." ucapku ketus dengan memalingkan wajahku.

Dia mendekat padaku dan menatapku dalam. " mianhae, tadi aku sedang bicara dengan pelatihku."ucapnya merasa bersalah.

Aku tetap memalingkan wajahku tanpa menatapnya.

Dia lalu mengeluarkan jurus ampuhnya yaitu menggodaku saat aku sedang marah padanya.

Dia menjepitkan jarinya di hidungku, "Yaa, kau sangat jelek jika sedang marah." godanya.

" yaa, appo".ucapku kesal.(sakit)

Dia lalu merangkul bahuku dengan cukup erat.
"Kajja, aku akan mentraktirmu makan." ajaknya.

Aku tidak bisa berbuat apa-apa selain mengikuti ajakannya. Terlihat dari wajahnya bahwa moodnya hari ini, sedang baik. Aku tidak mau merusak moodnya hari ini hanya karna amarahku tadi.

Kami pun sampai di sebuang kedai kecil pinggir jalan yang menjual odeng.(sejenis fish cake yaitu ikan yang dihaluskan dan di campur terigu bersama bumbu).

"Kau makanlah sepuasnya. Aku yang akan mentraktirmu." ucapnya dengan percaya diri.

"Jinjja?".ucapku terkejut.(benarkah)

Baunya saja sudah membuat perutku keroncongan.
Segera aku melahapnya tanpa ampun.

Nam joo hyuk POV

Sepertinya dia sangat lapar setelah menyemangatiku tadi, terlihat dari dia melahap odeng yang ada di depannya.
Lalu aku mengambil satu tusuk odeng sambil memandangi wajahnya saat makan odeng yang sudah memenuhi isi mulutnya, yang membuatku tersenyum.

Sesekali ia melihatku dan tersenyum kepadaku dengan mulut menggembung.
Lalu lamunan ku seketika buyar,
" joo hyuk." ucapnya dengan menggoyang-goyangkan bahuku.
Dia menggerakkan tangannya ke kanan ke kiri di depan wajahku.

"Eoh, ne. Wae?".ucapku terkejut.(ya,kenapa)

" aku sudah selesai makan sekarang giliranmu. Bibi dia yang akan membayarnya".ucapnya santai dengan pergi meninggalkanku terlebih dahulu.

My friend is idol [FF Suga] [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang