Injury

2.2K 220 18
                                    


Bel pulang sekolah telah berbunyi, segera aku berkemas. Aku keluar bersama Sana dan Joy. Saat kami sedang berjalan menuju pintu keluar, tiba-tiba Sana memberiku pertanyaan yang membuatku tidak bisa berbuat apa-apa.

"Eun ji-ah, bukankah kau tadi mengatakan ingin ke toilet, tapi kenapa kau bilang pergi ke uks?." tanyanya heran.

"Aku juga heran, kenapa kau pergi ke toilet lama sekali." gerutu Joy.

Sekarang aku seperti sedang di bombardir oleh pertanyaan mereka yang membuatku harus mengatakan kebohongan ini sekali lagi atau tidak.

Aku hanya bisa menggigit jari kuku ku yang pendek ini, karna aku merasa tertangkap basah oleh mereka berdua yang selalu membuatku tidak bisa berkutik.

"Eemm, sebenarnyaaa.." jawabku ragu.

"Sebenarnya kenapa?." tanya mereka berdua penasaran.

Aku menarik nafasku untuk menghilangkan ketegangan ku. Baiklah, aku tidak bisa berbohong lagi. Aku akan mengatakannya.

"Sebenarnya, aku tidak ke uks, karna sebenarnya aku ke rooftop." jawabku dengan nada menyesal.

"Mwo?." teriak mereka terkejut.

"Yaa, kenapa kau kesana?." tanya Sana kesal.

"Karna aku mengikuti Suga ke sana, dan ternyata pemandangannya sangat indah, jadi aku berlama-lama di sana untuk mengabadikannya dan...". Jawabku.

" Dan apa?." tanya joy.

Aku tidak mungkin mengatakan kejadian itu, aku bisa salah tingkah di depan mereka.

Aku hanya bisa merahasiakan potongan cerita ini sendiri.

"Ah, aniya." elakku untuk kedua kalinya berbohong.

"Baiklah, kalau begitu kami pulang dulu, sampa jumpa!." ucap Sana dan Joy sambil melambaikan tangan pada ku.

Saat aku sampai di pintu gerbang, aku mendengar suara joo hyuk samar-samar. Lalu aku menoleh untuk mencari sumber suara itu.

"Eun ji" teriaknya berlari menghampiriku.

Dia datang dengan nafas terengah-engah dan di melingkarkan lengannya ke lenganku cukup erat.

Aku menatapnya kebingungan"Yaa, apa yang kau lakukan?."teriakku dengan menyikutnya untuk melepaskannya.

"Eun ji, bolehkah aku mengantarmu pulang?." pintanya kepadaku dengan menyandarkan kepalanyanya ke bahuku.

Ada apa dengan anak ini, kenapa dia berubah menjadi kekanak-kanakan seperti ini.

"Jika, aku tidak mau bagaimana?." tanyaku.

Dia lalu mengangkat kepala dengan wajah cemberut."Yaa, bukankah kau pernah mengatakan  jika aku boleh mengantarmu dan mengajakku ke apartemen?."belanya.

Dasar anak ini, ternyata masih ingat saja tentang apa yang aku katakan. Karna nasi sudah menjadi bubur, akhirnya aku mengijinkannya pulang bersama ku.

"Ne, baiklah." ucapku dengan nada pasrah.

"Tapi aku akan mengajakmu ke suatu tempat terlebih dulu." jawabnya dengan wajah senang lalu berubah menjadi serius." Tapi sebelumnya aku ingin tahu sebenarnya tadi kau kemana?."tanyanya ingin tahu.

Aku rasanya tidak bisa menelan ludahku bulat-bulat. Aku tidak mungkin mengatakan sebenarnya. Lebih baik aku mengajaknya untuk pergi sekarang.

"Oh, joo hyuk kajja kita pergi sekarang sebelum malam semakin larut." ajakku dengan menyeret lengannya pergi.

My friend is idol [FF Suga] [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang