Concert

1.9K 154 8
                                    

Semburat jingga mengisi ruang cakrawala yang akan digantikan cahaya rembulan mulai menyadarkanku bahwa waktu ku tak lama lagi untuk menghadiri acara musik yang pasti sangat ditunggu-tunggu oleh 'ARMY' ya itu yang aku tahu untuk sebutan penggemar BTS.

Setelah aku sampai apartemenku segera aku bergegas mencari pakaian terbaikku. Aku memilah pakaianku yang tergantung di lemari satu per satu. Sungguh aku sudah tidak punya waktu lagi untuk memikirkan ini dan itu.

"Ketemu!" ucapku bersemangat.

"Aku akan memakai ini. Sepertinya ini cocok untukku" ucapku sembari mensejajarkan bajuku ke tubuhku di depan cermin.

 Sepertinya ini cocok untukku" ucapku sembari mensejajarkan bajuku ke tubuhku di depan cermin

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Saat aku ingin bergegas pergi, handphoneku berdering.

"Yeoboseyo, Eun ji-ah aku sudah ada di bawah. Cepatlah kemari!"suara Joo hyuk membuatku suasana hatiku semakin buruk.

"Yaa! Nam joo hyuk!! Yeoboseyo?!"protesku

Tutt...
Ku dongakkan kepalaku menghela nafas kesal, "Aish, jinjja bocah ini tetap saja tidak mendengarkanku." dengan langkah terburu-buru kuhampiri dia segera.

Ku akui dia sukses membuatku frustasi hari ini.

"Kenapa kau keras kepala sekali tidak ingin mendengarkan perkataanku." ucapku kesal.

'Ada apa dengan bocah ini kenapa matanya tak melihatku sedang berbicara'batinku heran.

Matanya tak berkedip sekalipun, dia sekejap seperti manekin hidup.

Aku melihat penampilanku dari atas hingga bawah-mungkin ada sesuatu yang aneh pada diriku, namun aku tak menemukan satupun keganjilan dalam diriku.

Kucubit kedua pipinya untuk menyadarkannya dari lamunannya.
"Joo hyuk-ah!"

"Aaa..."dia menepuk-nepukkan punggung tanganku cepat sembari berteriak kesakitan.

" Yaa! Kenapa kau melakukan ini padaku. Sakit sekali."protesnya mengelus pipi yang mulai merah karena cubitanku.

"Itu salahmu! Kenapa tidak mendengarkanku berbicara tadi." ucapku angkuh.

"Kau sedang melamunkan apa?"

"Tidak." wajahnya seketika berubah panik.

Mataku menatapnya tajam,"Awas saja jika melamunkan yang tidak-tidak. Aku membuatmu jadi daging cincang. Arra!" ancamku menyilangkan kedua tanganku tanda 'perlindungan diri' untuk menutupi dadaku.(paham)

Dia hanya berkacak pinggang sembari memalingkan wajahnya tersenyum sinis.

Suara dering handphoneku mulai berdering lagi, ternyata dari Joy segera aku mengangkatnya.

"Yeoboseyo Joy. Ada apa?"

"Kau ada dimana? Kita sudah hampir terlambat. Aku dan Sana sudah menunggumu sedari tadi." nadanya terdengar antara kecewa dan cemas.

My friend is idol [FF Suga] [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang