Chapter 6

370 58 14
                                    

"Mwo??!!!!"

Nari benar-benar terkejut sekarang. Rasanya nota yang kini berada ditangannya ingin ia remukan kemudian ia lempar keluar dari jendela. Namun hal tersebut tidak mungkin dilakukan mengingat pemilik nota masih menatapnya tajam.

"Pelankan suaramu, ini perpustakaan!" Yoongi menegurnya dengan suara setengah berbisik.

Nari menggelengkan kepalanya lagi merasa tak percaya. Dunia benar-benar sudah gila Bagaimana bisa biaya perbaikan goresan mobil seharga sewa apartemennya. Tidak, tidak, bahkan lebih. Mungkin 3x lipatnya. Nari mengutuk orang yang sebegitu tak masuk akalnya memasang harga.

Jangankan biaya perbaikan ini, biaya sewa apartemennya saja kadang menunggak. Bagaimana caranya dia membayar yang satu ini?

"Bagaimana?" Yoongi membuka suara, membuat Nari yang duduk dihadapannya menoleh.

"Sunbae, benar segini biayanya?"

"Kau pikir aku bohong?"

"B--bukan begitu, hanya saja biayanya...." Nari memandang mata Yoongi takut.

"Jauh di luar jangkauan ku." lanjutnya lagi.

Yoongi menghela nafas panjang. "Ah... Jadi sebelumnya kau berfikir biayanya semurah membeli mie instan. Begitu?"

Ucapan Yoongi sedikit membuat Nari terkejut. Kalimatnya begitu terdengar sarkas di telinga Nari.
Yoongi membereskan buku dan kertas yang berserakan diatas mejanya. Memasukan kedalam tasnya.

"Sudah kubilang, kalau tak sanggup maka lupakan." Merasa percakapan yang ia lakukan dengan gadis itu hanya membuang-buang waktunya.  Yoongi melangkah kakinya pergi keluar dari perpustakan.

"Sunbae!! Tunggu sebentar." Nari beranjak dari kursinya mengejar Yoongi.

Namun yang dipanggil tidak memperdulikannya. Masih setia dengan langkahnya menuju mobil yang mana Seok Jin sudah menunggu di dalamnya.

"Sunbae." Sahut Nari lagi.

Masih tidak ada jawaban dan tetap melangkah.

"1 tahun! Izinkan aku melunasinya dam satu tahun."

Yoongi menghentikan langkahnya tiba-tiba. Menoleh tak percaya sambil mengernyitkan alis. 1 tahun katanya? Itu berarti ia harus bertemu gadis itu dalam rentan waktu itu selama itu?

Tidak. Tidak.

Jangankan 1 tahun, 1 jam saja ia enggan. Suara melengking gadis itu membuat gendang telinga Yoongi rasanya hampir meledak.

"Terlalu lama ya?"

"Tentu saja." Yoongi melanjutkan langkahnya lagi.

"Tunggu sebentar! 8 bulan?! Bagaimana kalau 8 bulan?" Nari menyamakan langkahnya sejajar dengan Yoongi.

Yoongi memutar bola matanya malas tak menghiraukan.

"Tidak juga ya?"

Nari berfikir keras. Bagaimana cara meyakinkan pria disebelahnya agar ia mempercayai Nari, bahwa gadis itu akan membayarnya.

Sebenarnya memang berat untuk Nari jika harus mengganti rugi. Akan tetapi, prinsip yang di ajarkan orang tuanya membuatnya tak boleh menyepelekan hutang.

Uang bukan lah masalah spele baginya. Jika seseorang berkorban dengan uang, maka ia harus membalasnya dengan uang juga. Seperti kata pepatah. Mata di balas mata, tangan di balas tangan.

"5 bulan."  Ucap Yoongi menghentikan langkahnya menghadap Nari.

Ia sudah tidak punya pilihan lain. Pilihanya sudah di beri ke gadis itu namun Nari malah memilih pilihan tersulit.
Pilihan yang membebankan dirinya sendiri. Mengingat Nari bukanlah berasal dari keluarga berada.

LOCKED (min yoongi)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang