Nari memandangi Jungkook yang juga sedang menatapnya sinis, seperti seorang detektif yang sedang di menginterogasi tersangka. Lelaki itu menaikan satu kakinya sambil mengetuk-ngetukan jarinya di atas meja, hendak mengajukan pertanyaan namun berulangkali ditahan.
Tiba-tiba saja raut wajah Jungkook berubah 180 derajat, dari berwajah sinis berubah menjadi wajah anak polos berusia 10 tahun yang minta dibelikan permen. Ia tersenyum sambil memamerkan gigi kelincinya.
"Perkenalkan, aku Jeon Jungkook. Nama noona siapa?" Ucapnya sambil menjulurkan sebelah tangannya. Tunggu dulu, kenapa ia berbeda sekali.
"Namaku Nari, Song Nari." Jawab Nari ragu sambil membalas uluran tangannya. "Kau siapanya Yoongi sunbae?" tanyanya pada Jungkook.
"Aku?" Jungkook terlihat berfikir pelan, "Aku adiknya." Sahutnya sambil tersenyum lagi.
Nari tau lelaki didepannya ini berbohong. Memangnya siapa yang akan percaya. Bahkan hanya dengan melihat nama depan mereka saja sudah berbeda, yang satu Jeon dan yang satunya Min. Dari segi fisikpun juga berbeda, yang satunya bermata bulat besar, bergigi kelinci, bertubuh tinggi dan kulit agak kecoklatan, sedangkan yang satunya bermata sipit tajam, bertubuh pendek dan berkulit seputih salju.
Kesamaan yang Nari lihat sejauh ini hanya satu, yaitu mereka sama-sama tampan.
"Hyung." Tanya Jungkook pada Yoongi yang baru saja keluar dari kamarnya dan sudah berpakaian rapih.
Yoongi menyahut dengan gumaman pelan.
"Sudah sarapan? Eomma membawakanmu kimchi lobak dan nasi goreng." Jungkook berjalan kearah dapur sambil mengeluarkan rantangan yang tadi ia bawa.
Eomma? Jadi mereka benar kakak adik?
"Aku sudah pernah bilang aku tidak suka sarapan. Kenapa bibi tidak pernah mendengarku sih." Sahut Yoongi kesal sambil melihat-lihat isi dari rantangan yang dibawa Jungkook.
Bibi? Ternyata memang bukan kakak adik kandung. Kalau begitu apa? Sepupu?
"Aku juga sudah bilang padanya, tapi dia tetap bersikeras." Jungkook mendesah sebal, "Hyung mau memakannya tidak?"
"Kau pernah melihatku sarapan atau tidak?" Tanya Yoongi yang diikuti dangan gelengan pelan dari Jungkook.
"Kalau begitu aku buang saja." Sahut Jungkook lemas sambil membawa rantangan menuju tempat sampah.
"Tunggu dulu!" Nari yang melihatnya sedikit terkejut melihat aksi Jungkook. Gadis itu berdiri dari tempatnya dan merebut rantangan yang hampir dibuang oleh lelaki bergigi kelinci itu ketempat sampah.
"Bagaimana bisa kau membuang makanan yang dibuatkan ibumu sendiri!" Sahut Nari kesal sambil membawa rantangan ke atas meja. Bagaimana tidak kesal, membayangkan makanan itu terbuat dari tangan ibu saja bisa membuat Nari menangis terharu.
"Daripada dibuang ayo makan bersama." Ucap Nari lagi sambil menatap dua orang di depannya yang menatapnya bingung.
"Lebih baik kau bawa saja makanan itu bersamamu pulang dan makan sendiri. Lagipula kenapa kau masih di sini sih!" Jawab Yoongi sarkastik, membuat Nari hanya bisa menghela nafas panjang.
Nari merasa dia sudah kebal dan terbiasa dengan sikap dingin dan sarkastik dari Yoongi yang seperti ini.
Karena tidak mendapat respon dari Jungkook ataupun Yoongi, akhirnya Nari memutuskan untuk melahap sendiri masakan itu. Berkali-kali Nari memuji masakan dari ibunya Jungkook yang terbilang cukup lezat dan tak kalah dari restoran manapun.
Jungkook melirik Yoongi yang berjalan kearah kamarnya dan tak menghiraukan Nari yang mengoceh tidak jelas. Lelaki bergigi kelinci itu mengikuti Yoongi ke kamarnya dan meninggalkan Nari sendirian.
KAMU SEDANG MEMBACA
LOCKED (min yoongi)
FanficAda hal yang di sembunyikan dari seorang Min Yoongi dalam dirinya. Beban berat dalam hidup ia tangguhkan di pundak dan tangannya. Mempertanyakan antara kebenaran dengan kebohongan. Memberikannya pilihan sulit yang menyakitinya. Hidup untuk merasakan...