Chapter 19

354 47 30
                                    

Nari tidak pernah menyangka pria bernama Yoongi itu akan menciumnya. Bau parfum mint dari tubuh Yoongi menyeruak memasuki hidunya membuat jantungnya berdebar tak karuan.

Ciuman itu berhasil membuat Nari terbuai. Cara Yoongi menciumnya terasa lembut dan menenangkan.

Sayangnya di sela-sela ciuman mereka Yoongi membisikan sesuatu yang membuat jantungnya yang tadinya berdebar keras kini terasa remuk dan telinganya terasa panas.

"Kau ini ternyata gadis murahan ya?" Pria itu memundurkan kepalanya
sambil tersenyun sinis.

"K-kau bilang apa tadi?" Sahut Nari tak percaya, saking tak percayanya gadis itu bahkan tidak menggunakan bahasa formal lagi pada pria didepannya.

"Bagaimana bisa kau dengan mudahnya menyatakan cinta pada orang yang belum lama kau temui dan menciumnya? Hanya gadis murahan yang melakukan hal seperti itu." Ucap Yoongi dengan dinginnya.

Nari tertawa hambar sambil mendengus pelan, ia tak percaya ucapan yang baru saja ia dengar dari mulut Yoongi. Gadis murahan katanya?

Taukah perasaan seorang perempuan jika dikatakan murahan? Adakah seorang wanita yang rela dirinya di sebut murahan?

Dada Nari terasa sesak dan tenggorokannya tercekat. Matanya berkaca-kaca menahan tangis. Namun ego dalam diri gadis itu berhasil membuatnya bertahan.

"Bagaimana bisa kau menyebutku murahan dengan begitu mudahnya?" Sahut Nari sinis.

"Apa aku salah?" Yoongi berbicara dengan santainya. Rasanya Nari ingin memukul mulut Yoongi dengan tongkat baseball sekarang.

"Apakah salah jika menyatakan perasaannya pada orang yang belum lama kita temui?" Tanya Nari dengan nada kesal. Ia menggenggan tangannya sendiri sambil berusaha menahan tangis sekuat tenaga.

"Tentu saja salah. Seseorang bisa jatuh cinta karena terbiasa dan terbiasa itu butuh waktu. Jika kau menyatakan perasaanmu pada orang yang belum lama kau temui lalu kapan kau mulai menyukai orang itu? Bukan kah itu terdengar tidak masuk akal?" Sahut Yoongi panjang lebar. Pria itu sedikit heran dengan kalimatnya, ia merasa tidak pernah berbicara sepanjang itu seumur hidupnya.

"Bagaimana kalau rasa suka muncul saat pertama kali bertemu?" Ucap Nari tak mau kalah.

"Maksudmu cinta pada pandangan pertama?" Tanya Yoongi sambil tertawa tak percaya, "Kau pikir hal seperti itu ada?"

"Tentu saja ada. Kalau aku bilang itulah yang aku rasakan padamu sekarang, apa yang akan kau lakukan?" Ucapan Nari membuat Yoongi mendengus pelan.

Pria itu menyandarkan punggungnya ke jok kemudian memegang kemudi sambil mengetuk-ngetukan jarinya pelan.

"Kenapa kau percaya cinta pada pandangan pertama?" Tanya Yoongi pada gadis itu.

"Karena aku merasakannya. Kalau dipikir secara logika mungkin memang terdengar tidak mungkin tapi..." Gadis itu menarik nafas dalam-dalam, "Apa kau pernah mendengar kata hatimu?"

Yoongi menautkan alisnya bingung.

"Walau terkadang kata hari tidak dapat dipercaya oleh sebagian orang, tetapi ada yang sebeneranya kau dan orang lain perlu ketahui, bahwa kata hati adalah kata yang paling jujur  yang pernah dimiliki oleh seseorang. Terlepas dari semua yang bernama ego dan harga diri."

Yoongi mendengus pelan sambil menaikan sedikit sudut bibirnya. Gadis di sebelahnya terlalu berpikiran polos dan sangat naif.

"Aku tidak percaya cinta pada pandangan pertama. Aku hanya percaya cinta datang karena terbiasa dan rasa nyaman. Sayangnya kata cinta tidak ada di dalam kamusku."

LOCKED (min yoongi)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang