Chapter 10

348 59 12
                                    

Taehyung terlonjak kaget saat sebuah map mendarat tepat di meja depannya dengan keras. Ia memekik pelan saat game yang ia mainkan berakhir dengan tulisan game over. Taehyung mengela nafas panjang sambil melempar sticknya. Padahal ia hampir saja menang tadi.

Seseorang memperhatikanya dan berdehem pelan mengintrupsinya. Min Yoongi berdiri di sana menatapnya tajam menuntut sesuatu.

"Jelaskan padaku! Apa maksudnya ini?!" Yoongi menunjuk map yang tadi ia lempar.

Taehyung terkekeh pelan sambil menggaruk tengkuknya yang sebenarnya tidak gatal. Ia sudah menduga hal ini akan terjadi. Salahnya juga ia membuatnya secara diam-diam tanpa sepengetahuan Yoongi. Tapi jika ia izinpun Taehyung yakin Yoongi tidak akan mengizinkannya.

Taehyung yang menempati posisi sekertaris dalam klub fotografi membuat proposal untuk MT (Membership Training) tanpa sepengetahuan Yoongi. Seharusnya jika membuat proposal seperti itu, ketualah yang memutuskan apakah nantinya boleh diadakan apa tidak. Tapi Taehyung dengan pintarnya menyusun semua proposal beserta rincian acaranya secara diam-diam, dan beruntungnya rektor sudah menyetujuinya.

Yoongi menggeram kesal saat melihat Taehyung hanya memasang wajah seakan dirinya tidak bersalah. Yang sangat Yoongi kesalkan adalah bagaimana bisa Taehyung memalsukan tanda tangannya dan mecuri cap klub dari lacinya.

"Kau tau kan aku paling benci acara seperti itu?" Yoongi menyilangkan tanganya di dada.

"Aku kira hyung telah berubah fikiran saat datang ke acara orientasi waktu itu. Jadi kupikir bukan masalah lagi." 

Yoongi menghela nafas kasar. MT memang acara yang bagus untuk memperkuat ikatan antar anggota junior maupun senior. MT sendiri merupakan acara yang hampir serupa dengan orientasi. Hanya saja MT lebih merujuk pada sebuah kegiatan klub kampus ketika kedatangan anggota baru. Acaranya berupa minum alkohol bersama kemudian dilanjutkan bertamasya bersama ke suatu tempat.

Tidak masalah bagi Yoongi jika hanya bertamasya ke suatu tempat. Yang menjadi masalahnya adalah minum alkohol. Ia benci alkohol.

"Bukan masalah? Yang terjadi malam itu bukan masalah menurutmu?" Ucap Yoongi kesal mengingat kelakuan Taehyung malam itu. Juga serentet kejadian yang terjadi padanya. Apalagi ia pernah disiram sekali. Dia tidak ingin ada kedua kalinya.

"Ayolah hyung, klub lain sudah sering mengadakan ini. Sedangkan klub kita belum pernah sama sekali."

"Dengan cara memalsukan tanda tanganku?" Yoongi berucap dingin.

"Soal itu...." Taehyung membasahi bibirnya yang kering, "Baiklah aku minta maaf soal itu. Aku memang salah." Lanjutnya lagi.

"Bagus kalau kau sadar."

"Tapi hyung aku sudah memberi tahukan pada semua anggota."

"Katakan pada mereka acaranya dibatalkan."

"Hyung..." Taehyung menatap Yoongi dengan nada merengek.

Yoongi yang terlihat kesal memutuskan untuk melangkah pergi meninggalkan Taehyung yang masih memasang wajah merengeknya itu. Namun bahunya di tahan oleh Taehyung.

"Tunggu sebentar hyung, aku sudah menyewa restorannya." katanya lagi.

Yoongi yang awalnya berniat tidak peduli pun menoleh kaget, membelalakan matanya tak percaya. Jika di hadapannya bukan seorang Kim Taehyung mungkin sudah ia beri bogem mentah dengan kedua tangannya.

"Dendanya sangat besar kalau kita membatalkannya." Ucap Taehyung pelan.

"Sebentar, uang siapa yang kau pakai untuk menyewa?"

LOCKED (min yoongi)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang