Prolog

1K 88 5
                                    


Seoul, 30 Maret

-

Gadis itu berjalan sambil membawa sebuket bunga Lily menyusuri sebuah jalan. Dia memandangi sekitar jalan dengan senyum menghiasi wajahnya. Senyum yang bisa diartikan dengan berbagai makna. Apakah dia sedang senangkah atau malah sebaliknya.

Angin berhembus membawa bunga-bunga sakura yang sedang bermekaran mengenai wajah dan rambutnya, sehingga dia harus beberapa kali membetulkan tatanan rambutnya.

Sambil berjalan gadis itu juga memikirkan banyak hal. Di tahun lalu pada musim yang sama apa yang sedang dia lakukan, apa yang sedang dia makan, dia sedang bersama siapa.

Seingatnya pada musim yang sama, dia sendang menghabiskan waktu nya dengan seseoarang. Seseorang yang sangat berarti di kehidupannya. Keduanya menikmati hangat mentari.

Bersenda gurau layaknya tak ada hari yang lain. Menertawakan sesuatu yang tak penting. Yang satu sibuk menceritakan keluh kesahnya yang tak berujung, yang satu lagi hanya bisa menanggapinya dengan tersenyum seakan sudah biasa mendengar gadis itu bercerita begitu panjang.

Melakukan kegiatan lain seperti memasak lalu memakannya bersama, memunguti helai demi helai bunga sakura yang sudah jatuh kemudian di rangkai dan di simpan ke dalam sebuah halaman buku.

Sederhana memang. Tapi mereka berdua menyukai dan menikmatinya seakan kebahagiaan dunia sudah di genggaman mereka.

Gadis itu ingat semua. Setiap detik dan setiap waktu yang di lalui dengannya.

Udara seakan kembali memenuhi rongga dadanya hingga menjadi sesak. Menusuk-nusuk rusuknya mencari jalan keluar. Begitu sesak sampai tangannya menggenggam terlalu erat bucket bunga Lily yang dia pegang. Inilah hal yang paling gadis itu tidak sukai, mengenang orang itu membuatnya sulit bernafas seperti sekarang ini.

Ngomong-ngomong soal orang itu. Gadis manis berambut panjang sebahu itu sedang berjalan untuk menemuinya. Dia menyusuri jalan kecil, melewati rentetan pohon sakura yang sedamg bermekaran, menuju sebuah perbukitan yang indah dam sunyi. Tempat orang itu biasa berada.

Saat langkahnya sudah mulai dekat dengan tempat yang ia tuju, gadis itu mengambil nafas panjang, kemudian di hembuskan perlahan berharap mendapat kekuatan.

Gadis itu melangkah pelan, kemudian berhenti pada sebuah makam, yang masih bersih dan terawat.

"Hai..." ucap gadis itu sambil menatap sendu foto yang terpajang di makam tersebut.

"Apa kabar?"

"Aku membawakannya untukmu. Kau bilang padaku kan bunga yang paling kau suka adalah bunga Lily" ucap gadis itu sambil meletakan bunga Lily yang ia bawa, menarik nafas dalam, menahan sesak yang kembali memenuhi rongga dadanya.

"Karena bunga Lily sama seperti namamu, Song Nari. Makanya aku suka - ingat tidak kau pernah berkata begitu padaku" katanya sambil menirukan cara berbicara orang itu.

Air mata kembali menggenang di pelupuk matanya. Tidak Song Nari, tahan! kau tidak boleh menangis di sini, tidak lagi! Gadis itu terus meyakinkan diri sendiri agar tidak menangis.

Gadis itu menggigit bibir bawahnya dengan kuat. Hal yang biasa dia lakukan jika sedang menahan tangis. Menarik nafas dalam.

"Aku merindukanmu......

Bagaimana denganmu?"

----

Hai ini ff pertamaku, maaf kalo blm greget, maaf kalo masih banyak kesalahan kata dan tidak sesuai dengan EYD.  >.<
Aku juga minta maaf kalo masih banyak typonyaaaa

Walaupun ini ff pertamaku please vote dan commentmya yaaa

LOCKED (min yoongi)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang