Chapter 14

301 50 11
                                    


Nari menarik selimut karena hawa dingin terasa menusuk-nusuk ujung jari kakinya. Ia membetulkan letak bantal yang mulai terasa tak nyaman. Aneh. Bantalnya lebih empuk dari biasanya. Selimut yang menutupinya juga terasa lebih tebal dan lembut. Tunggu dulu, kasurnya nyaman sekali.

"Tidurmu nyeyak?" Suara Yoongi menginterupsinya dengan nada mengejek. Pria berkulit putih pucat itu berdiri bersandar di tembok sambil menyilangkan kedua tangannya. Ekspresinya terlihat sangat kesal.

Nari begitu terkejut melihat Yoongi. Tunggu dulu. Ini bukan kamarnya.

Yoongi menghela nafas panjang melihat Nari yang hanya celingak-celinguk karena bingung.

"Ini dimana?"

"Ini kamarku."

"Mwo?! K-kamar siapa?" Nari terkejut bukan main. Ia memperhatikan sekeliling ruangan yang berisi barang-barang mewah nan elegan. Terkesan kaku dan modern. Rata-rata warna yang diaplikasikan adalah hitam sehingga membuat ruangan terlihat maskulin. Satu kesan Nari. Sangat rapih. Tidak seperti kamarnya yang berantakan seakan-akan habis terjadi gempa besar.

"Iya, ini kamarku. Tepatnya di apartemenku." Ucap Yoongi dingin.

Nari menutup mulutnya tak percaya. Dia masih belum mengerti apa yang terjadi. Kenapa dia ada di sana dan apa yang terjadi semalam.

Sial. Dia baru ingat. Semalam ia tertidur di kantor polisi saat menjadi saksi kecelakaan. Tapi kenapa dia ada di kamar Yoongi? Jangan-jangan?

Gadis itu mengintip tubuhnya dari dalam selimut dan kemudian terkejut. Bajunya sekarang bukanlah baju yang ia pakai semalam. Kemeja hitam kebesaran melekat di tubuhnya dan..

dan ia tak mengenakan apapun pada bagian bawah tubuhnya?! Hanya terlihat celana dalam dan paha mulusnya. Kemana pakaian dan roknya?! Apa yang terjadi semalam?!

Nari terkejut bukan main. Ia menatap Yoongi tak pecaya. Gadis itu kemudian menaruh kedua tangannya di bahu dengan posisi menyilang seakan menutupi sesuatu. Tidak mungkin terjadi hal itu kan?

"Jangan berfikir yang aneh-aneh! Kau pikir aku tertarik dengan badan seperti itu?" Ucap pria itu dengan nada mengejek sambil melongos.

"Ya! Badanku tidak seburuk itu kok?"

"Apa kau baru saja berbicara banmal padaku?"

"Tidak!" Nari menutup mulutnya lagi menyesali kalimat sebelumnya.

Yoongi berjalan ke arah lemari dan melemparkan celana panjang kearah gadis itu. "Cepat pakai celana." Pria itu melangkah meninggalkan Nari menuju dapur.

Nari lekas memakai celanya yang ternyata tidak terlalu besar pada kakinya kemudian menyusul langkah Yoongi.

"Jelaskan padaku apa yang terjadi semalam!" Ucap Nari pada Yoongi yang sedang asik minum.

"Tidak ada. Hanya ada gadis bodoh yang tertidur di kantor polisi." Yoongi berjalan kearah tong sampah. Nari mengikutinya.

"Lalu setelah itu?"

"Tidak ada setelah itu." Yoongi berjalan ke arah sofa, Nari mengikutinya lagi bak anak ayam yang tak ingin jauh dari ibunya.

"Lalu kenapa pakaianku seperti ini dan kenapa aku ada di sini?"

Yoongi terdiam sesaat, ia menoleh ke Nari sebelum akhirnya memfokuskan diri ke televisi.

"Kau penasaran?" Ucap Yoongi pelan.




..***..

LOCKED (min yoongi)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang