Chapter 22

454 54 7
                                    

Yoongi melempar asal jaket yang ia bawa ke atas sofa. Matanya memandang ke sekeliling ruangan yang luasnya jauh lebih kecil dari apartemennya. Namun ada kesan hangat dan nyaman saat memasukinya. Sayang, berantakan.

Yoongi menggeleng pelan sambil berkacak pinggang. "Jadi ini yang kau sebut tempat tinggal?"

Nari mengernyitkan alisnya bingung. Tapi ia akhirnya sadar maksud dari perkataan Yoongi barusan. Baju-baju berserakan di lantai, sampah snack tadi pagi tergeletak begitu saja di atas meja dengan remah yang sudah berhamburan keluar, tumpahan cola di atas karpet yang belum di lap.

Sial, seharusnya ia melihat situasi dulu sebelum mengajak Yoongi ke apartemennya.

Ngomong-ngomong soal itu, Nari masih heran kenapa Yoongi mau menerima ajakan bodohnya soal ramen. Sempat mengira Yoongi akan menolaknya mentah-mentah tadi.

Yoongi menggeleng lagi sambil melihat Nari yang sibuk memungut semua barang dan sampah di bawah. Ia lantas mendudukan dirinya di sofa ruang tamu. Pandangan matanya jatuh pada bingkai foto yang terpampang manis di dinding dengan ukuran yang lumayan besar.

Di foto itu terdapat sepasang suami istri, satu anak perempuan dan satu anak laki-laki yang terlihat lebih tua dari yang perempuan. Yoongi mengangguk paham menyadari arti dari foto itu. Ia menatap anak laki-laki yang sedang tersenyum manis di sana.

Seperti tidak asing.

"Sunbae ingin mandi dulu? Selagi aku membuatkan ramen?" Ucap Nari dengan napas ngos-ngosan. Ternyata bersih-bersih kilat itu melelahkan juga ya.

"Dimana kamar mandinya?" Saat Yoongi menoleh ke arah Nari, ia sedikit terkejut. Nari sudah mengganti bajunya. Ini pertama kalinya pria itu melihat Nari dengan pakaian casualnya. Hanya dengan kaos putih polos yang kebesaran dengan celana pink bergambar kelincinya. Entah kenapa membuat gadis itu terlihat... manis?

"Sunbae?" Suara Nari menyadarkannya kembali. "Kamar mandinya disini?"

Nari menaikan alisnya bingung dengan sikap Yoongi barusan. Sedangakan pria di depannya berdehem pelan sambil mengangguk.

"Ini handuknya... dan ini baju yang sempat ku pinjam waktu itu." Nari menyerahkan handuk dan baju yang di maksud.

"Handuknya bersih kan?"

Nari mengangguk pelan. "Tentu saja."

"Bajunya sudah kau cuci kan?"

"Aku tidak mungkin menyerahkan baju kotor padamu kan?"

Yoongi mengangguk paham sebelum akhirnya memasuki kamar mandi. Langkahnya tertahan saat akan menutup pintu.

"Song Nari." Ucap Yoongi sambil mendesah kesal.

"Ne?"

"Kemari! Lihat ini!" Yoongi menujuk sesuatu yang sukses membuat mata Nari rasanya hampir melompat keluar.

Ia baru ingat kalau tadi pagi ia memindahkan pakaian dalam miliknya dan Sujin ke kamar mandi. Tadi pagi hujan turun, jadi ia berpikir jemurannya tidak akan kering jika di biarkan diluar terkena hujan. Jadi ia memutuskan untuk menjemurnya sementara di dalam kamar mandi. Sialnya ia lupa memindahkannya lagi.

Dengan cepat Nari mengambil gantungan yang berisi dalamannya itu dan melesat pergi ke dalam kamar tanpa melihat ke arah Yoongi. Terlalu malu pikirnya.

LOCKED (min yoongi)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang