Chapter 16

310 48 19
                                    

Semalaman Jimin tidak bisa tidur.

Yang lelaki itu lakukan hanya berjalan mondar-mandir sambil terus berharap telponnya diangkat oleh gadis yang dari tadi ia khawatirkan.
Sialnya ponsel gadis itu berkali-kali tidak bisa dihubungi.

Malam itu sebenarnya Jimin sedang mengkaji ulang laporan keuangan cafenya selagi tugas kuliah tidak menumpuk. Namun tiba-tiba seseorang menelponnya dengan panik, orang itu mengatakan Nari bawahannya sekaligus juniornya belum juga pulang dan sangat sulit di hubungi. Padahal jam sudah menunjukan lebih dari tengah malam.

Sebenarnya Nari bukanlah orang yang harus di khawatirkan, mengetahui faktanya bahwa Nari sudah dewasa dan merupakan hal wajar jika pulang lebih dari tengah malam.

Masalahnya jika mengingat gadis itu tidak bisa menyentuh alkohol sama sekali membuatnya tidak tenang. Bagaimana jika gadis itu kebanyakan minum dan mabuk? 

Membayangkan hal itu terjadi dan mungkin saja gadis itu sudah terkapar dipinggir jalan membuatnya khawatir.

Bagaimana kalau ada yang berniat jahat padanya? Bukannya wanita yang dalam kondisi mabuk sangat rentan untuk menjadi korban kejahatan?

Ya, itulah yang Jimin pikirkan sebelumnya. Namun apa yang ia lihat saat ini, membuat rasa khawatirnya semalam hilang.
Tergantikan oleh rasa heran karena Nari sekarang berada di dalam mobil seorang Min Yoongi.
Hey ayolah, Min Yoongi tidak pernah mengizinkan seorang gadis menaiki mobilnya begitu saja.

Setidaknya itulah yang Jimin pikirkan sebelumnya.

Ada hal yang membuatnya semakin tak percaya, gadis itu menggunakan kemeja hitam dengan celana yang sudah sangat ia hapal karena Yoongi juga pernah mengenakannya.
Banyak sekali pertanyaan terngiang di kepalanya saat ini.

Apa yang sebenarnya terjadi semalam?

"Apa yang hyung lakukan disini? Sepagi ini?" Jimin mendesis pelan menyadari kebodohan dari pertanyaannya. Bukan itu yang ingin ia tanyakan.

"Tentu saja mengantarnya pulang, memang apalagi." Jawab Yoongi dengan santai. Karena memang tujuannya hanya itu, tidak ada maksud lain.

"Sunbae kenapa bisa ada di sini?" Tanya Nari pada Jimin yang membuat lelaki itu menoleh padanya.

"Seseorang menghubungiku semalam, katanya kau diculik. Makanya aku datang ke sini untuk memastikan." Jawab Jimin sambil terkekeh pelan, kemudian ia menunjuk kearah samping.

"Mwo? Diculik?"

"Nari-ya!!" Tiba-tiba terdengar suara melengking dari tempat yang Jimin tunjuk. Sujin berlari dari arah sana mendekati Nari yang sudah turun dari mobil. Gadis itu sempat terkejut saat melihat Min Yoongi di dalam mobil, matanya memincing curiga pada Nari setelah melihat baju yang dikenakan Nari.

"Ku pikir semalam kau diculik penjahat, ternyata di culik si tampan ya. Disini aku mengkhawatirkanmu dan kau malah bersenang-senang!" Bisik Sujin pada Nari dengan nada sedikit kesal.

"Siapa yang kau sebut bersenang-senang? Ini tidak seperti yang kau bayangkan!"

Sujin menaik turunkan kedua alisnya menggoda Nari yang terlihat salah tingkah. Gadis itu menyenggol-nyenggol lengan Nari sambil melirik Yoongi yang masih menatap mereka datar.

"Apa yang kau pikirkan?!" Ucap Nari masih dengan nada berbisik.

"Nanti jangan lupa ceritakan riciannya ya." Bisik Sujin lagi pada Nari sebelum akhirnya menoleh ke arah Yoongi.

"Anyeonghaseo Min Yoongi-ssi. Terimakasih telah menjaga Nari semalaman. Dia pasti sangat merepotkan ya." Ucap Sujin sambil membungkukan badan dan senyum dibibirnya.

LOCKED (min yoongi)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang