Chapter 21

420 47 3
                                    

Sebelumnya aku mau minta maaf karena ngga nepatin janji upload cepet.
Wattpad lagi sering error akhir-akhir ini jadi susah banget buat update :'(
Makasih yang masih menunggu dan baca work aku sampe sekarang. :')

●●●

"Sudah selesai acara memeluknya?" Suara bass tone yang cukup rendah menginterupsinya.

Nari menarik tangannya dari pinggang Yoongi karena terkejut. Wajahnya sudah merah bak kepiting rebus.

"Jwesonghamnida*." Ucap Nari sambil membungkukkan badan.

(*Jwesonghamnida = permintaa maaf dalm formal)

Diliriknya pria yang dari tadi memenuhi pikirannya. Yoongi memakai kaos putih yang terlihat tipis di cuaca sedingin ini? Bibir nya bahkan pucat sepucat kulit wajahnya. Apa ia tidak merasa kedinginan?

Nari menatap syal hangatnya, kemudian melepasnya berinisiatif memakaikannya di leher Yoongi agar pria itu tidak kedinginan.

"Apa yang kau lakukan?" Yoongi cukup terkejut ketika tangan Nari memelintirkan syal di lehernya.

Wajah mereka terlalu dekat saat Nari menggulungkan syalnya, sehingga mereka saling merasakan napas masing-masing.

Yoongi tidak suka, anehnya ia tidak menolaknya.

"Cuacanya sangat dingin." Kata gadis itu sambil tersenyum manis merapihkan syal yang sudah terbalut rapih dilehernya.

Hendak melepasnya, namun tangannya di tahan oleh gadis itu. Nari menggeleng pelan.

"Aku mohon pakailah."

Yoongi memandang gadis itu ragu, kemudian mengangguk pelan. Tidak ada salahnya, toh ia memang kedinginan dari tadi.

"Tanganmu dingin sekali." Ucap Nari pelan sambil melihat tangannya yang tadi memegang tangan Yoongi.

"Tanganku memang selalu dingin." Sahut Yoongi dengan nada datar.

"Pantas saja, orangnya saja dingin."

"Apa?"

"Tidak! Bukan apa-apa." Gadis itu tersenyum.

Aneh, pikir Yoongi.

Nari menunduk menatap kaki-kaki Yoongi yang terbuka, menampakan kulit putihnya. "Sunbae kenapa tidak memakai alas kaki?"

Yoongi menoleh ke arah kakinya. "Aku pakai atau tidak itu bukan urusanmu."

Nari berdecak sebal mendengarnya. Ia manyunkan bibirnya sambil menirukan nada bicara Yoongi. "Bukan urusanmu. Selalu saja berkata seperti itu."

Sedetik kemudian gadis itu teringat kalau ia tadi meninggalkan plastik belanjaannya di depan pintu minimarket. Ia berlari mengambilnya kemudian terkejut pelan saat melihat kondisi di dalam plastik.

"Ah! Eotthokae? Semua telurku pecah!" Nari meringis pelan melihat bungkus ramennya telah berlapis putih telur.

Gagal sudah rencananya malam ini memakan ramen pedas dengan telur setengah matang.

LOCKED (min yoongi)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang