Pesawat akhirnya mendarat, Laura terbangun ketika pramugari sedang menginfokan sesuatu, mengingat dirinya yang sudah berada di luar negeri, dia dengan panik mengeluarkan ponselnya, ingin menelepon seseorang, namun tidak masuk, dia menoleh ke arah Suho. "Boleh saya meminjam ponsel Anda untuk menelepon keluargaku?"
"Keluarga?" sebuah tatapan tajam melekat di wajah Suho ketika mendengar kata 'keluarga', Suho tahu jelas jika Laura hanya seorang diri sekarang, dari mana dia memiliki keluarga lagi?
"Saya mohon, dia pasti sangat menghawatirkanku," pinta Laura tidak menyadari bertapa membunuhnya tatapan Suho.
Suho segera berdiri dari tempat duduknya, dia berjalan keluar dari kabin pesawat. Laura sepanjang perjalanan terus memohon kepadanya, hingga mereka berada di lobby bandara, akhirnya Suho menghentikan langkahnya, dia menyodorkan ponselnya ke depan hadapan Laura.
"Terima kasih," ucap Laura sangat senang, dia segera menelepon JiSoo memberitahunya jika dirinya tidak dapat pulang selama beberapa hari ini, juga memohonnya untuk menjaga Halin dengan baik, dia juga memberi tahu kunci rumahnya yang tersimpan di tas Halin, memintanya untuk mengambil kebutuhan yang diperlukan Halin selama beberapa hari ini. Setelah menghabiskan beberapa menit akhirnya dia selesai menelepon dan mengembalikan ponsel milik Suho kepadanya. Mereka melanjutkan langkah berjalan keluar dari bandara.
"Ini kartu untukmu, nanti kita akan melewati sebuah mall, kau ingin membeli kebutuhan apa , beli saja." Suho memberikan Laura sebuah kartu dan naik ke sebuah mobil hitam yang berhenti di depan mereka.
"Tetapi.." Laura terdiam cukup lama di depan pintu mobil hingga Suho membuka jendela mobil. "Kau mau naik tidak?"
Laura melihat Suho sudah mengeluarkan raut wajah yang begitu dingin seperti kulkas, dia segera mengangguk dan berlari ke seberang, dia masuk ke dalam mobil dan duduk tepat di samping Suho. Sebuah ruang kecil, jarak yang begitu dekat, membuat Laura merasa canggung, dia merasa jika dirinya sedang berada di dalam kandang singa, hingga akhirnya dia berusaha menenangkan dirinya dan menyodorkan kartu yang diberikan Suho tadi. "Ini terlalu.. saya tidak boleh terima."
Suho tidak menoleh, dia menatap keluar jendela menopangkan tangannya di dekat jendela, melihat sepanjang jalan London yang sudah lama tidak dikunjungi olehnya. "Ini sebagai gaji lemburmu telah menemaniku ke sini untuk menjadi penerjemah. Passwordnya hari ulang tahunmu."
"Menerjemah?" Laura baru mengerti jelas apa tugasnya ikut Suho datang ke London.
"Simpanlah."
Laura melihat kartu itu dengan lekat, lalu dia kembali melihat Suho yang masih melihat keluar jendela "Terima kasih," ucapnya menyimpan kartu tersebut ke dalam tasnya dan ikut menatap ke arah luar jendela di dekatnya. Melihat kota tersebut, mengingatkan Laura pada mimpinya yang belum pernah tercapai.
***
Laura mengikuti Suho berjalan masuk ke dalam sebuah mall yang sangat besar, dia terus membuntuti Suho sepanjang jalan hingga akhirnya Suho merasa risih dan menghentikan langkah kakinya. Laura tidak sengaja menabaraknya membuat Suho menatapnya dengan tajam. "Kau bisa berjalan dengan benar?" tanyanya langsung menarik tangan Laura dan melanjutkan langkahnya, tentu Laura merasa sangat canggung, dia bahkan terus menundukkan kepalanya sepanjang jalan, dia tidak berani menatap Suho.
Suho menariknya ke sebuah toko baju. "Belilah pakaian kau selama beberapa hari ini." dia akhirnya melepaskan tangannya setelah mereka berhasil menginjak sebuah toko butik.
Melihat Suho terus mengisyaratkannya untuk masuk memilih baju, Laura dengan ragu berjalan mengikuti pelayan yang ingin membantunya memperkenalkan baju-baju keluaran terbaru musim ini. Ketika melihat harga salah satu gaun yang disukai, Laura langsung terlihat syok, dia segera berjalan ke arah Suho dan ingin menariknya keluar, namun Suho menghempaskan tangannya. "Kartu yang aku berikan sangat cukup membeli seisi toko ini," bisiknya lagi-lagi membuat Laura bertambah syok. "Pilihlah baju yang kau suka, dan jangan pernah memalukan nama perusahaanku," ucap Suho mengingatkan.
KAMU SEDANG MEMBACA
Oh! My Father
Fanfiction[Complete story✔] Tiga tahun berlalu, Lee Laura membawa Halin pulang ke Seoul, Halin merupakan putrinya dan satu-satunya harapannya untuk tetap hidup. Demi menghidupi Halin, dia bekerja di sebuah perusahaan besar dan menjadi seorang asisten direktur...