Part 14

49 7 0
                                    

Hari-hari terlewatkan begitu menyenangkan bagi Suho, namun tidak untuk Laura yang sering melihat HongYi bolak-balik kantor Suho, dia memiliki hubungan bisnis dengan Suho jadi dirinya tidak mungkin menghindar darinya.

"Halin," panggil Suho begitu senang menyambut kehadiran Halin.

"Papa.." Halin dengan senang berlari menghampiri Suho dan duduk di dalam pangkuannya.

"Maaf, beberapa hari ini temanku pergi keluar kota, jadi saya harus membawanya ke sini."

"Tidak apa-apa." Suho mengendong Halin masuk ke dalam kantor, meninggalkan Laura. "Hari ini ayo kita pergi makan sushi, kamu mau makan sushi apa, bilang saja, papa akan memesannya."

"Halin mau makan banyak!"

Dari balik kaca, melihat canda tawa Suho dan Halin, Laura dapat kembali bekerja dengan tenang, dia mengambil usb pergi ke ruang print.

Suho sangat senang setiap bertemu Halin, entah mengapa anak perempuan tersebut selalu membuatnya ingin tersenyum.

Tok tok tok

Seseorang di sana mengetuk pintu.

"Masuk."

HongYi berjalan masuk, melihat Suho sedang memeluk seorang anak kecil, dia merasa bingung, siapa anak mungil itu?

"Masuklah, Ada apa?"

"Aku lupa mengambil berkasku." HongYi berjalan ke dekat Suho yang sedang duduk di sofa. "Oh iya, ini barangmu."

"Terima kasih." melihat senyuman anak kecil di dalam pelukkan Suho, HongYi terdiam, anak kecil tersebut begitu manis, membuatnya ingin mengendongnya juga. "Anak siapa..?"

"Papa, di mana mama?"

Suho kembali tersenyum padanya. "Mama pergi menyiapkan sesuatu, nanti setelah mama selesai kerja, kita pergi makan sushi, ok Halin?"

Kata-kata Suho membuat Halin mengangguk senang.

"Dia anak.." Di waktu Suho ingin memberitahu HongYi, Laura langsung berjalan masuk ke dalam kantor Suho.

"Mama." Panggil Halin terlihat senang ingin turun dari gendongan Suho.

Laura langsung membatu ketika menyadari keberadaan HongYi.

"Maaf menganggu kalian, aku pulang dulu." pamit HongYi segera meninggalkan kantor Suho.

"Mama, papa bilang ingin membawa Halin dan mama pergi makan sushi."

"Ayo," ajak Suho dia tersenyum menghampiri Laura dan juga Halin.

"Ini laporan yang Anda inginkan direktur." 

Suho mengambil dokumen tersebut dari tangan Laura dan menaruhnya di atas meja, dia mengendong Halin dan menarik Laura pergi. "Ayo kita pergi makan malam."

Malam yang indah, Suho membawa Laura dan Halin pergi ke restoran Jepang yang dia sukai, dia terlihat senang menyuapi Halin.

"Anda makan juga." Laura mencapitkan sepotong sushi untuk Suho.

"Terima kasih." Suho dengan senang memakannya, dia melihat Laura sedang membersihkan mayones di bibir Halin, Laura benar-benar seorang ibu yang baik.

"Apakah enak?"

"Halin suka makan sushi di sini, papa makan juga." Halin menyodorkan sepotong sushi untuk Suho.

"Halin, mama bukan sudah bilang jangan sembarangan memanggil orang papa?"

"Tidak apa-apa. Aku tidak keberatan menjadi ayah mahkluk mungil ini. Ya tidak Halin? Lain kali panggil papa saja?"

"Papa."

Oh! My FatherTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang