Sepasang kekasih yang telah mengalihkan perhatian-perhatian orang-orang dari atas panggung. Direktur S.H. 'Suho' berjalan masuk mengendong seorang anak dan mengandeng seorang perempuan cantik di sampingnya. Para wartawan langsung berlari meninggalkan Lee HongYi dan juga calon istrinya, menuju arah Suho. Begitu banyak sinar tertuju pada mereka. Suho segera menyembunyikan wajah Halin dari cahaya lampu kamera yang tidak baik itu. Senyumannya tidak berkurang sedikitpun, dia membawa Laura berjalan melewati para wartawan yang terus menanyakannya berbagai pertanyaan.
"Selamat," Ucapnya kepada HongYi yang kini turun dari panggung bersama Cindy. Mata Cindy terlihat begitu menakutkan, dia terus memelototi Laura.
"Laura," Panggil HongYi ingin menghampiri Laura namun Cindy mencegatnya, dia melilitkan tangannya di lengan HongYi dengan erat.
"Yoo.. Lee Laura, lama tak berjumpa," ucapnya. "Ternyata kau menghilang selama ini karena berselingkuh dengan direktur S.H. sepertinya kau memang seorang perempuan yang tidak tahu malu. Aku salut terhadapmu." Sebuah sindiran dan juga tepuk tangan dari sang pengantin hari ini membuat Laura membara. Jelas-jelas dialah pelaku yang membuat Laura meninggalkan HongYi, dia masih berani menunduhnya? "Perempuan tidak tahu malu," gumam Laura ingin maju untuk memberikan sebuah tamparan kepada Cindy, namun Suho menarik tangannya dengan erat sehingga dia mengurungkan niatnya.
"Direktur Kim," panggil ibu HongYi berjalan menghampiri mereka. "Selamat datang."
Suho dengan sopan merespon sapaan tersebut. Ketika menyadari perempuan cantik yang berdiri di samping Suho adalah Laura, wajah ibu HongYi langsung berubah.
"Anda dan dia.."
Dengan senang Suho menatap ke arah para wartawan yang telah mengelilingi mereka. "Calon istriku." "Tidak lama lagi kami akan menikah," ucap Suho membuat para wartawan menjadi heboh. Mereka sangat terkejut, Suho yang biasanya jauh dari rumor percintaan tiba-tiba mau menikah.
Laura bergitu terkejut menatap Suho begitupun dengan HongYi apalagi ibunya dan Cindy.
"Kau ingin menikahi perempuan yang sudah memiliki anak ini?" tanya ibu HongYi syok.
"Anak? Apakah anak di dalam gendongan Anda merupakan anak dari perempuan ini? Apakah dia sudah pernah menikah sebelumnya?" Begitu banyak pertanyaan yang wartawan berikan, namun Suho masih begitu tenang.
"Tidak salah, dia adalah anak kami berdua. Aku sangat berterima kasih kepadanya telah menjaga putriku hingga sebesar ini," ucap Suho menatap Laura yang sudah membatu di sampingnya.
Senyuman meledek langsung terukir di bibir Cindy. "Perempuan tidak tahu malu," sindirnya membuat seluruh orang menatapnya.
Laura sangat kesal dengan kata-kata itu namun tidak untuk Suho. Dia ikut tersenyum meledek. "Hari ini aku datang ke sini untuk memberikan hadiah untukmu."
Mendengar kata hadiah tentu seluruh orang merasa penasaran, seorang direktur perusahaan besar, hadiah apa yang akan diberikannya, mereka pun sangat menanti respon Suho selanjutnya.
"Tiga tahun lalu, kau menyelakai Laura hingga dia jatuh dari atas tangga dan mengalami kebutaan. Aku.. tidak akan tinggal diam. Kamu tinggal menunggu surat dari pengadilan. Aku akan membuatmu menembus dosamu ini." Kata-kata Suho begitu mengejutkan orang-orang di sana, begitu juga dengan Laura. Dia bahkan tidak mengerti apa yang sedang dibicarakan oleh Suho.
"Kau! Apa yang sedang kau bicarakan?!" tanya Cindy langsung melepaskan tangannya dari HongYi dan mendekati Suho. Dia begitu ketakutan.
"Kau tidak mengerti apa kataku? Apakah kau lupa tiga tahun lalu kau telah berbuat apa? Kau memanggil Laura ke tempat tinggalmu menyaksikan perbuatan busukmu itu, lalu kau mendorongnya hingga jatuh dari atas tangga. Apakah kau lupa?"
KAMU SEDANG MEMBACA
Oh! My Father
Fanfiction[Complete story✔] Tiga tahun berlalu, Lee Laura membawa Halin pulang ke Seoul, Halin merupakan putrinya dan satu-satunya harapannya untuk tetap hidup. Demi menghidupi Halin, dia bekerja di sebuah perusahaan besar dan menjadi seorang asisten direktur...