Part 27

38 6 0
                                    

Akhirnya setelah melewati dua jam, mereka telah sampai di taman kanak-kanak tempat Halin belajar.

"Papa.. mama..," panggil Halin berlari menghampiri Laura dan juga Suho yang turun dari mobil.

"Halin.." Dengan senang Suho segera mengendong Halin.

"Terima kasih," ucap Laura kepada guru yang mengantarkan Halin keluar. Guru tersebut membalas Laura dengan sopan dan masuk ke dalam sekolah kembali.

"Halin sudah lapar?" tanya Suho.

"Halin mau makan sushi."

"Ayo.."

"Hmm.." Suara yang dikeluarkan oleh Laura membuat Suho menatapnya.

"Saya mau ke swalayan untuk membeli sayur, jika tidak, Anda temani Halin pergi makan dulu."

"Halin mau ikut." Halin melebarkan tangannya untuk memeluk Laura.

"Baiklah, jika begitu ayo kita pergi ke swalayan," ucap Suho sambil membawa Halin masuk ke dalam mobil. Laura segera mengikutinya masuk, dia mengendong Halin kembali.

"Sepertinya nanti kita sekalian membeli tempat duduk untuk Halin, dengan begitu akan lebih aman."

"Tetapi.."

"Halin adalah anakku." Kata-kata itu mengingatkan Laura pada kebenaran tersebut, dia tidak dapat berkata apa-apa selain berdiam.

Di dalam mobil jika tanpa Halin mungkin suasana mobil tersebut akan membisu hingga sampai swalayan.

Suho memakirkan mobilnya, melepaskan seatbelt dan berjalan keluar menuju arah pintu mobil Laura. Dia mengendong Halin keluar dari mobil. "Halin, kamu mau makan apa? nanti papa akan buatkan untukmu."

"Benarkah?" Halin tentu terlihat senang.

"Iya,atau tidak papa buatkan Halin makanan kesukaan papa, ok?" tanyanya mendapatkan anggukan Halin, mereka berjalan menuju dalam swalayan. Sambil mendorong troli, Suho terus mengendong Halin, dia tidak ingin Laura kelelahan. "Ambil sayur itu," ucapnya sambil menyuruh Laura mengambil ini itu untuknya. Mereka terlihat senang menghabiskan waktu di dalam swalayan tersebut.

"Halin suka warna ini?" tanya Suho sambil menujuk tempat duduk mobil di depan hadapan mereka.

"Itu.. Mickey Mouse.. Halin suka," ucapnya sambil menujuk sebuah tempat duduk bergambar Mickey kesukaannya, tentu Suho tersenyum lebar, dia juga sangat menyukai Mickey Mouse. "Baiklah kita beli itu."

"Mama.. mama suka Minnie mouse," ucap Halin membuat Suho menatap ke arah Laura yang sejak tadi terdiam di sampingnya.

"Halin tahu saja mama suka apa," ucap Laura sambil mencubit pipi Halin dengan lembut.

Suho langsung tersenyum meledek menatap Laura. "Kau anak kecil? Suka Minnie Mouse?"

Ledekan tersebut membuat Laura mengerutkan keningnya menatap Suho. "Memangnya tidak boleh? Halin suka Mickey, mama suka Minnie, dengan begitu kita menjadi sepasang bukan?" tanya Laura yang kini memainkan tangan Halin.

"Sudah malam, ayo pergi bayar." Laura segera mendorong troli menuju kasir setelah melihat arah jarum jam.

"Biar aku saja," ucap Suho segera menarik kembali troli tersebut.

Tidak lama kemudian mereka akhirnya pulang ke rumah, Laura segera merapikan sayur-sayur tersebut ke dalam kulkas, sedangkan Suho setelah menaruh Halin di atas sofa, dia berjalan masuk ke dalam dapur. "Sudah sana mandi, biar aku yang masak saja," ucapnya menyingkirkan Laura yang siap memotong sayur.

"Baiklah," ucap Laura. "Halin.. ayo pergi mandi."

Halin yang sedang menonton kartun langsung turun dari sofa dan mengikuti Laura ke dalam kamar mandi. Suara canda tawa di dalam kamar mandi membuat Suho tidak henti tersenyum sambil memasak. Mereka terlihat seperti sebuah keluarga kecil yang begitu bahagia.

Oh! My FatherTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang