Kenanga masih menatap tangan yang terulur didepannya, lalu kembali menatap pemiliknya, meski tak sejutek tadi tapi tak sebersahabat itu juga setelah kejadian tadi.Sampai beberapa detik berlalu, akhirnya Kenanga menyambut uluran tangan didepannya.
"Kenanga Azalea" ucap Kenanga.
Menjabat tangan Asoka sewajarnya namun lembut, kedua tangan itu saling bertaut beberapa detik, bersama mata keduanya yang tak kalah bertaut tatap menyambut.
"Nama yang indah, cocok diantara bunga-bunga ini" ucap Asoka tersenyum ramah.
Ntah menggombal ntah tanpa sadar, yang jelas membuat Kenanga berkerut heran.
Lalu Kenanga menarik tangannya dari tangan Asoka begitu saja.
"Sok tau dih" jawab Kenanga.
Dengan sedikit jutek, berbeda dengan Asoka yang masih senyum-senyum tak jelas, karna dia sendiri merasa aneh tiba-tiba memuji gadis didepannya.
Lalu tanpa memperdulikan Asoka yang masih berdiri didekatnya, Kenanga mulai membereskan bunga-bunga yang berantakan tadi.
Asoka yang melihat itu dengan cepat berniat membantu Kenanga.
"Jangan ihh ntar tambah berantakan" ucap Kenanga tiba-tiba.
Menepis tangan Asoka yang coba mengambil bunga yang sudah rusak.
"Ya elah gitu banget, gak percayaan amat si, sini biar aku buktiin kalau aku bisa bantuin" jawab Asoka.
Lalu kembali mengambil bunga-bunga itu, terus dikumpulkannya jadi satu, lalu mengikuti Kenanga dimasukan kedalam kardus bekas untuk dibuang.
Kenanga yang sedari tadi menatapnya sedikit jutek kini mulai berkurang, kala melihat Asoka memang benar bisa membantunya membereskan bunga yang rusak, Kenanga langsung memalingkan matanya saat Asoka tak sengaja menatapnya.
Dengan hati yang bisa dibilang sedikit menjadi gugup, kala Kenanga merasa hampir ketauan menatap Asoka, padahal cuma menatap biasa tapi tak mau ketauan juga.
Kini berganti Asoka yang sesekali mencuri pandang pada Kenanga, yang sedang menyembunyikan rasa malunya yang tiba-tiba dengan terus fokus membereskan bunga didepannya.
Setelah semua bunga yang berserakan sudah dimasukan kardus, Asoka membawa bunga didalam kardus itu kebelakang sesuai perintah Kenanga.
Sementara kenanga terlihat menyapu sisa dari rontokan bunga-bunga itu sampai benar-benar bersih.
"Ada minum gak? haus nih" tanya Asoka.
Dengan cenggirannya yang sepertinya memang adalah pembawaannya, setelah acara membantu Kenanga dirasa sudah beres.
Kenanga yang mendengar itu, langsung berjalan kearah belakang tempat untuk istirahat, dan kembali dengan membawa satu botol air mineral yang langsung diberikan pada Asoka.
"Kopi ada ga?" tanya Asoka.
Sedikit tertawa menampilkan deretan giginya yang menambah kesan ramahnya, seolah tak masalah jika gadis didepannya akan marah.
"Situ banyak mau ya" jawab Kenanga jutek.
"Satu mau kok" jawab Asoka.
Sepertinya sengaja atau apalah itu pada gadis yang sedang jutek didepannya.
"Disini mana ada kopi, kalau mau ini kalau gak ya terserah!" ucap Kenanga lebih jutek dan tegas.
Tapi justru membuat Asoka kembali tertawa, karna merasa gadis didepannya benar marah akan tingkahnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Cinta Setaman (GxG)
Романтика18+ Sekalipun tak kutanam, tapi cintamu tumbuh dan mekar dengan indah ditaman hatiku.