Masih Kenanga menatap Asoka dengan juteknya, meski dalam hati tak seperti itu, masih Asoka menatapi bibir Kenanga yang jelas membuatnya berfikir gila."Biasa aja bisa gak ngeliatinnya?" tanya Kenanga jutek.
Tapi seolah membuat Asoka tak peduli, karna nyatanya tetap begitu menatapi Kenanga yang jelas sedang menutupi rasa gugupnya.
"Gak bisa" jawab Asoka tersenyum.
"Orang aneh" ucap Kenanga.
Meski sudah jelas tingkah Asoka, tapi Kenanga tak begitu saja mau mengartikannya.
"Cuma sama kamu kok" jawab Asoka.
"Apanya?" tanya Kenanga.
"Ya anehnya" jawab Asoka.
Kini melangkah lebih mendekat lagi pada Kenanga, sepertinya Asoka ingin melanjutkan yang tadi sempat tak jadi.
"Keluar sana aku mau mandi" ucap Kenanga.
Sedikit mendorong tubuh Asoka mundur, tapi meski Asoka sedikit mundur toh dirinya langsung maju lagi dan memegangi kedua tangan Kenanga.
"Sebentar dulu" jawab Asoka menatap dalam Kenanga.
"Mau ngapain si?" tanya Kenanga.
Yang meski sebenarnya mengerti, tapi tetap berpura tak mengerti.
Asoka tak menjawab pertanyaan Kenanga, yang menurut Asoka tak penting untuk dijawab, karna yang terpenting yang ingin dilakukannya saat ini.
Hingga lagi dan terus Asoka kembali memajukan wajahnya pada wajah Kenanga, yang kini nampak tak berkutik atau memang tak mau berkutik, seolah membiarkan atau memang karna sama ingin rasakan.
Sampai wajah Asoka sudah begitu dekat hampir memutus jarak, dan bibir Asoka kini juga sudah sangat hampir menemukan teman yang sama kenyalnya, hampir sekali bibir keduanya menyatu, kalau saja.
"Heii kalian ngapain?" Sebuah suara tak menganggunya.
Yang tentu seketika langsung membuat wajah keduanya menjauh, lebih tepatnya Asoka yang mundur dan menoleh pada pemilik suara, yang kini terlihat sedang tertawa melihat wajah Asoka yang jelas tak senang.
Siapa lagi kalau bukan tante Viola yang memang sengaja mengerjai Asoka, karna meski sudah dilarang tante Duri tapi tetap dilakukannya, karna ingin melihat reaksi Asoka.
Ciuman yang kembali tak jadi, ntah karna belum waktunya atau karna tak seharusnya dilakukannya, hingga ada saja yang seolah menggagalkannya.
"Tante apaan si?" tanya Asoka dengan raut kesalnya.
Yang semakin membuat tante Viola tertawa, membuat tante Duri juga ikut tertawa, sementara Kenanga justru terlihat cuek meski dalamnya hati jujur malu pada mereka.
"Ayuk pulang, jangan macem-macem disini" jawab tante Viola sengaja.
Yang semakin membuat wajah kesal Asoka terlihat, yang menurut tante Viola justru lucu itu.
Asoka menatap Kenanga sendu, antara karna masih rindu atau karna rasa inginnya yang belum kesampaian, Kenanga membalas tatap Asoka dengan dalam, meski setelahnya berpura biasa saja.
Kedua tante yang melihat itu jelas sudah sama tau, kalau kedua gadis muda didepannya sebenarnya saling memiliki rasa.
Setelahnya Asoka pamit pulang pada tante Duri juga pada Kenanga, meski seperti biasa Kenanga tak menanggapinya karna langsung menutup pintu kamarnya.
Sembunyikan rasa-rasa yang tak habis difikirkannya, rasa yang jelas kini sangat diinginkannya, dan itu rasa karna Asoka.
**********
KAMU SEDANG MEMBACA
Cinta Setaman (GxG)
Romance18+ Sekalipun tak kutanam, tapi cintamu tumbuh dan mekar dengan indah ditaman hatiku.