18

6.9K 444 108
                                    

Asoka masih bagai orang yang antara sadar atau tidak, ucapan Kenanga sepertinya tak didengarnya, terbukti kini dirinya seolah masih terlarut dalam rasa ciuman itu, bahkan kini tangannya terangkat mengusap lembut bibirnya, lalu dijilatnya pelan seolah ingin lebih menggecapi rasa yang baru saja.

Kenanga menatap Asoka heran, tak mengerti apa yang sedang Asoka seolah lamunkan, karna wajahnya memang terlihat seperti orang yang sedang tak jelas.

Sungguh tak ada rasa bersalah sedikitpun bagi Kenanga, karna sudah membuat Asoka bagai orang bingung didepannya.

Hingga mata Asoka kini menatapnya sangat dalam, mata yang jelas menyiratkan rasa-rasa untuknya.

Kenanga yang tak mau ditatap terus oleh Asoka, kini membalikan tubuhnya lalu melangkah, tapi dengan cepat Asoka mencegatnya tepat didepan Kenanga.

"Sana pergi kerja" berulang-ulang perintah Kenanga.

Dengan tangannya yang coba mendorong pelan tubuh Asoka, tapi Asoka tetap tak mau geser apalagi melangkah pergi, karna tetap berdiri ditempatnya didepan Kenanga yang dirasa harus bertanggung jawab pada jatungnya.

"Kamu fikir setelah ini aku akan bisa kerja?" tanya Asoka ntah apa maksudnya.

"Ya bisalah, tinggal jalan aja ketempat kerja" jawab Kenanga santai.

"Sedari tadi jantungku sudah sangat bekerja keras, jadi kamu harus tanggung jawab karna aku tidak bisa kerja hari ini" ucap Asoka.

Dengan raut yang sedikit dibuat sendu, menatap Kenanga yang kini menatapnya heran.

"Gak lucu deh, udah sana jalan" jawab Kenanga.

Lagi-lagi menyuruh Asoka pergi, ntah karna benar ingin Asoka ketempat kerjanya atau karna hal lain yang semakin mengganggu hatinya.

"Tapi setelah ini aku tidak akan melepaskanmu, karna kamu harus tanggung jawab" lagi ucap Asoka.

Yang membuat Kenanga tak mengerti, karna sedari tadi Asoka terus meminta tanggung jawab yang menurutnya tak jelas.

Setelahnya Asoka dengan cepat mencium pipi Kenanga, berhasil membalas rasa kaget yang tadi Kenanga buat pada dirinya, meski tak setimpal dan sepenuhnya, tapi nanti akan ada masanya fikir Asoka, karna meski hanya kecupan dipipi tapi tetap saja jantung Kenanga sempat berdegup karnanya.

"Aku ketempat kerja ya" pamit Asoka tersenyum.

Tapi tak dijawab Kenanga, karna nyatanya Kenanga hanya menatapnya dengan bermacam fikir juga rasa, bahkan saat Asoka melangkah pergi dari hadapannya, tak ada satupun yang Kenanga ucapkan.

***********

Sore hari, dimana Asoka yang sedari datang hanya duduk melamun, terkadang tersenyum terkadang menggelengkan kepalanya tak jelas apa maunya.

Tapi yang jelas ada nyata yang selalu difikirannya, dialah yang dirasa Asoka harus bertanggung jawab pada jantungnya karna sudah menciumnya dengan tiba-tiba, meski didalam hati Asoka amat bahagia karnanya.

Kenanga gadis yang kini jadi idaman hari-hari juga hatinya, yang inginnya jadi hak miliknya seutuhnya, meski mungkin itu hanya jadi impian ditidur tak lelapnya, tapi Asoka merasa tak salah jika mengharap juga berusaha meski mungkin tak sesuai damba.

Asoka mendadak mengangkat tubuhnya dari tempat duduknya setelah melihat jam ditangannya. Belum waktunya pulang memang karna masih beberapa menit lagi, tapi Asoka tak berniat menunggu sampai waktu pulang, karna niatnya kini segera keluar dari tempat kerjanya.

"Tante, aku pulang sekarang ya" beritau Soka pada tante Viola.

"Kamu ya, udah datengnya paling telat trus pulangnya mau paling cepet gitu" jawab tante Viola.

Cinta Setaman (GxG)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang