17

6.7K 494 119
                                    


Pagi hari yang membuat seorang wanita dewasa nampak begitu bersemangat, karna setelah hari kemarin yang sama sekali tak disangkanya, hari dirinya dipertemu lagi dengan wanita yang kini masih sangat special dihatinya, yang memang hingga kini bahkan nanti tak akan bisa membuatnya lupa.

Viola wanita dewasa dengan tubuh semoknya, seorang wanita yang cukup mapan, yang hingga kini masih betah seorang diri seolah ada yang sedang dinanti.

Dengan senyuman yang seolah betah dibibirnya, Viola kini melajukan mobilnya menuju rumah seseorang yang selalu berarti dalam hidupnya, seseorang yang meski sempat membuatnya patah hati, tapi yang juga membuatnya jatuh hati berkali-kali.

Beberapa menit berlalu mobil Viola berhenti didepan sebuah rumah, yang menurutnya akan jadi rumah idaman dibanding rumahnya sendiri.

Diketuknya pintu rumah tersebut, hingga seorang gadis muncul dibalik pintu yang terbuka.

Tersenyum ramah Viola pada gadis tersebut, yang seolah sedang mengingat seseorang didepannya.

"Tante kamu ada?" tanya Viola pada gadis itu.

Kenanga gadis yang membuka pintu, yang meski sudah disenyumi tapi tak dibalasnya karna rautnya tetap terlihat biasa.

"Didalam" jawab Kenanga datar.

Lalu hendak melangkah keluar, karna memang mau berangkat kekios.

"Ehh tunggu dulu dong, kamu mau kemana?" cegah Viola.

"Kekios" jawab Kenanga.

"Sendirian?" lagi tanya Viola.

"Hmm" hanya itu yang terdengar dari mulut manis Kenanga.

"Tante telfonan Asoka ya biar anter kamu" tawar Viola tersenyum.

Ntahlah hanya sekedar mencandai Kenanga atau benar akan dilakukannya.

"Gak perlu" jawab Kenanga dengan heran.

Lalu lagi melangkahkan kakiknya yang kembali dicegah Viola.

"Buru-buru amat si, panggilin tantemu dulu dong" pinta Viola.

"Masuk aja tante gak akan keberatan kok" jawab Kenanga biasa.

Lalu menaiki sepeda didepan, langsung mengayuhnya meninggalakan Viola, yang tersenyum menggelengkan kepalanya melihat sikap Kenanga.

***********

Jarak kios yang dekat meski hanya dengan sepeda tapi tak butuh waktu lama, Kenanga yang terkadang tak diantar Krisan tentunya sudah terbiasa menggunakan sepedanya.

Baru saja Kenanga menaruh sepedanya, sebuah motor berhenti tepat dibelakangnya membuat Kenanga menoleh, merasa sedikit kaget juga berdebar kala melihat Asoka tersenyum turun dari motornya.

"Hai" sapa Asoka lembut.

Matanya menatap Kenanga penuh binar, senyumnya sangat tulus untuk gadis pujaannya itu.

"Ngapain?" tanya Kenanga.

Selalu dengan pembawaannya yang terlihat antara pendiam atau jutek.

Setelahnya Kenanga malah masuk kedalam kios, lalu langsung melakukan kerjaannya, menata beberapa bunga dirak luar seperti biasa.

"Bantuin kamu" jawab Asoka mengikuti langkah Kenanga.

"Apa aku seperti membutuhkan bantuan?" lagi tanya Kenanga.

Kali ini menatap Asoka sedikit tajam, yang mampu membuat Asoka menjadi gugup.

"Apa harus butuh bantuan dulu untuk aku boleh bantu?" jawab Asoka juga bertanya.

Cinta Setaman (GxG)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang