Asoka kembali menuju rumah tante Duri, setelah motornya selesai diganti ban, meski bisa saja Asoka langsung pulang kerumahnya, tapi tak Asoka lakukan karna bagaimanapun dirinya harus bersikap baik pada tante Duri.Meski jujur dalam hati ada rasa kesal yang belum hilang, meski dalam hati ada sekelebat rasa tak rela, tapi niatnya tetap melakukan permintaan tante Duri untuk membantu dikebun bunganya.
Saat Asoka sampai, tentu saja disana sudah ada Kenanga juga Krisan, tapi Krisan terlihat sedang berbicara ditelfon, sedang Kenanga sudah terlihat memulai menyiram bunga-bunga yang berjajar indah.
Asoka terus melangkah mendekati Kenanga, meski dalam hati masih merasa kesal karna kejadian tadi karna Kenanga seenaknya meninggalkannya, meski mungkin itu terserah Kenanga, tapi tetap saja Asoka merasa tak rela karnanya.
"Main ninggalin aja si, kelihatan deh tipe gak setia dalam kesusahan" ucap Asoka pada Kenanga.
Ntah bercanda ntah serius, tapi yang pasti membuat Kenanga merasa heran.
"Itu salahmu" jawab Kenanga cuek.
"Lah emang aku ngapain?" tanya Asoka yang memang tak bersalah.
"Karna ban motornya kempes" jawab Kenanga enteng.
"Kan bukan mauku, masa salahku" jawab Asoka.
Tak mau disalahkan tentunya, karna memang bukan salahnya.
"Bodo ah, pokoknya salahmu" ucap Kenanga kekeh terus nyalahin Asoka.
Saat Asoka ingin menjawab tuduhan Kenanga, tiba-tiba Krisan menghampiri keduanya.
"Sayang, aku harus pergi sekarang, ayah ada perlu sama aku jadi aku diminta pulang" ucap Krisan pada Kenanga.
"Iya gak papa Kris pulang aja" jawab Kenanga.
"Sorry ya gak bisa anter kamu sayang, kamu pergi sama Asoka aja ya" lagi ucap Krisan.
Yang cukup membuat Asoka kaget, tapi dalam hati tiba-tiba menelusup rasa senang, begitupun dengan Kenanga yang sedikit heran dengan Krisan.
"Aku naik sepeda aja nanti, kan biasanya juga gitu kalau sendiri" jawab Kenanga.
"Sama Asoka aja kan sekalian sayang, nantikan pulangnya bisa kujemput, Soka maukan anter Kenanga?" ucap Krisan.
"Ya kalau dianya mau, kalau gak ya terserah dia aja si" jawab Asoka.
Yang mendadak seolah cuek padahal dalam hati sangat ingin.
Kenanga menatap sebal pada Asoka yang menurutnya makin menyebalkan, sedang Asoka berpura dengan gaya sok coolnya.
Setelahnya Krisan yang memang buru-buru langsung pamit pulang pada keduanya, membuat Asoka ntah mengapa merasa jauh lebih senang, meski mungkin beda dengan Kenanga yang sedikit cemberut karnanya.
Kenanga melanjutkan pekerjaannya, tanpa peduli Asoka didekatnya, Asoka yang kini nampak tersenyum memandangi gadis disebelahnya, seolah lupa dengan kesal yang tadi sempat memenuhi hatinya.
Setelahnya Asoka juga melakukan hal yang sama, menyiram bunga-bunga dipagi hari dengan gadis disampingnya.
Keduanya melakukan tugas mereka dengan diam, meski tak jarang keduanya saling lirik tapi tak ada yang bersuara, ntah apa yang sedang keduanya fikirkan? atau sedang fokus pada bunga-bunga didepannya.
Setelah hampir sejam keduanya selesai melakukan tugasnya dengan baik, Kenanga yang langsung akan berjalan menuju dalam rumah ditarik Asoka, yang membuat langkah Kenanga terhenti tentunya.
"Buru-buru banget si?" tanya Asoka.
"Pingin cepet mandi terus kekios" jawab Kenanga.
"Aku yang anter, dan gak boleh nolak" minta atau perintah Asoka pada Kenanga.
Padahal tadi Asoka sok sedikit cuek, mungkin Asoka tak bisa lagi menahan rasa pedulinya.
Membuat Kenanga menatap Asoka heran, tapi ntah mengapa dirasa mendebarkan kala mata Asoka juga tepat menatap matanya.
Sedikit tersenyum Asoka terus menatap dalam mata Kenanga, yang semakin dirasa Kenanga bahwa jantungnya tak bisa kalem.
Saat Kenanga coba melepaskan tangan Asoka, dan berniat masuk kedalam rumah, saat itu juga tiba-tiba hujan turun yang meski tak deras tapi cukup membasahkan dengan cepat.
Keduanya dibuat sama kaget karna turun hujan, tau begitu pagi ini tak perlu buang waktu menyiram bunga, yang meski cuaca memang lumayan mendung tapi terkadang tak selalu turun hujan.
Kenanga yang ingin segera berlari masuk kedalam rumah, malah semakin ditarik Asoka hingga tubuh Kenanga cukup menempel ditubuhnya.
Ntah apa maksud Asoka? ntah apa yang ada difikiran Asoka? bukannya bersama Kenanga masuk kedalam rumah dan berteduh, malah mencegah Kenanga dan membuat tubuh keduanya kini nampak sama basahnya diguyuri air hujan.
Kenanga yang kaget akan ulah Asoka tapi ntah mengapa hanya terdiam, karna tarikan tangan Asoka yang begitu kuat membuatnya tak bisa menolak.
Keduanya kini saling bertatapan dengan jarak yang cukup dekat, dengan tubuh yang cukup menempel, dengan diguyuri ribuan tetes air hujan yang membuat keduanya semakin terpaku dilanda beku.
Beberapa menit berlalu keduanya saling tatap, seolah tak rasa kedingingan seolah tak peduli hujan, bahkan Kenanga yang biasanya selalu jutek, kini tampak pasrah diam seolah terlarut didalam tatap teduh milik Asoka.
Sampai Kenanga tersadar duluan, dari tatap-tatapan yang dirasa menyesatkan bagi keduanya, lalu begitu saja Kenanga mendorong Asoka yang dan berlari masuk kedalam rumah, disusul cepat Asoka yang langsung menggenggam tangan Kenanga.
Yang lagi-lagi membuat Kenanga merasa heran, hingga dengan kasar Kenanga melepaskan tangan Asoka saat sudah sampai didalam rumah.
"Nyebelin banget si main tarik-tarik seenaknya, gara-gara kamu ini jadi kehujanan kaya gini, arrggghhh nyebelin" ucap Kenanga.
Dengan nada marah dan kesalnya pada Asoka.
"Kan tadi bilang pingin mandi, sekalian kali mandi air hujan asikkan?" Jawab Asoka.
Tersenyum meledek Kenanga yang jelas marah.
"Asik dari mananya coba? Yang ada baju basah semua, dingin tau" ucap Kenanga makin sebal.
Lalu melangkah hendak kekamar mandi, tapi lagi ditarik Asoka.
"Aku gimana? Basah semua juga nih" ucap Asoka.
Yang tak dijawab Kenanga, karna Kenanga melangkah begitu saja meninggalkan Asoka yang menatapnya degdegan.
Asoka yang masih berdiri melamun ditempatnya dengan baju basahnya, dikagetkan Kenanga yang memberinya handuk juga baju buat ganti, meski Kenanga begitu sebal pada Asoka tapi nyatanya punya rasa perhatian juga, atau mungkin kasihan melihat Asoka yang sebenarnya sudah kedinginan tapi ditahan-tahannya.
"Makasih ya" ucap Asoka dengan bibir sedikit bergetar menahan dingin.
"Kamar mandinya disana" ucap Kenanga menujuk letak kamar mandi.
Asoka hanya tersenyum mengangguk, Kenanga yang berniat segera mandi juga, langkahnya dihentikan lagi kala mendengar suara yang cukup membuatnya kaget, membuatnya langsung kembali membalikan badan menatap seseorang dibelakangnya yang sudah jatuh kelantai.
Yang seketika membuat Kenanga panik, dan langsung meraih tubuh Asoka yang sudah bak tertidur dilantai, tangan Kenanga coba menepuk-nepuk pipi Asoka untuk menyadarkannya, tapi sepertinya Asoka tak mau atau tak ingin sadar, sehingga beberapa kali tepukan tangan Kenanga dipipinya membuat Asoka tetap terdiam mirip orang pingsan, meski ntah benar pingsan atau ntahlah itu.
"Asoka bangun, Asoka..arrgghhh" ucap Kenanga.
Antara panik juga kesal karna seseorang didepannya yang sama sekali tak meresponnya...........
TBC

KAMU SEDANG MEMBACA
Cinta Setaman (GxG)
Dragoste18+ Sekalipun tak kutanam, tapi cintamu tumbuh dan mekar dengan indah ditaman hatiku.