Kenanga
Jantungku, sungguh tak lagi kutau caranya menyembuyikan detaknya yang semakin menyeru, karna dia yang bahkan tak pernah kuniati apalagi kudekati, tapi kini harus bagaimana kuartikan lagi, jika kenyataannya artinya sudah sangat jelas tertebak mengganjal dihati.
Asoka, gadis yang ntah tertakdir bagaimana dalam hidupku, seorang gadis yang kini kuakui mulai membuat kacau detak dihatiku, bahkan yang lebih parah mulai membuatku berpaling dari yang sebelumnya kuyakini.
Asoka, meski sudah kusangkal sesering kali, tapi nyatanya kamu memang lebih mahir mengusik hati, kamu lebih ahli mendebar-debarkan jantung ini.
Asoka, meski tak semudah itu kubisa mengaku, tapi bukan berarti mudah untukku membiarkan rasa-rasa itu semakin menggembang bebas ditaman hatiku, karena kutau yang mulai kurasa bukanlah hal seperti biasanya.
Asoka, pelukmu kini sungguh sangat mendebarkan detak ini, hangat rengkuhmu serasa menyamankan dari dinginnya angin malam, detak jantungmu kurasa tak ada beda denganku dan itu sungguh kusuka.
Asoka, jika ini cinta bagaimana bisa kujabarkan dengan semestinya, jika mulai merindu bagaimana bisa kuperseru agar kau tau, rasa beraniku belum sebanyak itu yang bisa dengan lantangnya menyiarkan yang kurasa karnamu.
Asoka, meski belum sepenuhnya tapi kufikir kau lebih dulu merasakan itu, rasakan yang kini mulai sama dihatiku, rasa yang masih tak kufahami akan lebih baik atau sebaliknya jika dijalani.
Asoka, tak pernah terfikir sebelumnya jika rasa ini akan bisa kau tumbuhkan, seiring tumbuhnya bunga-bunga yang kau rawat dengan iklas, tak hanya bunga yang kau jadikan bermekaran, karena kini kumulai merasakan tumbuhnya benih cinta disetaman hatiku, yang perlahan tapi memasti nampak berbunga-bunga karena dirimu.
*********
Asoka.
Kenanga, iya benar kamulah Kenanga gadis yang sejak pertama itu memang kutau akan ada yang beda.
Kenanga, yang meski tanpa usaha apapun tapi kini mampu menjatuhkanku, jatuh semakin dalam pada pesonamu.
Kenanga, yang jelas-jelas sudah berpemilik tapi sengajaku ingin membalik, berharap takdir dipihakku sudi menjadi lebih baik.
Kenanga, yang lebih sering menunjukan kejutekanmu tapi bagiku kamu hanya tak mau terlalu ramah padaku, karna hanya kejutekanmu saja aku sudah jatuh, apalagi dengan keramahanmu pasti akan membuatku terperosok lebih kelobang cinta.
Kenanga, rasakanlah aku meski aku orang baru tapi tentang hatiku jangan kau ragu, karena dapat kupastikan tak kalah dengan yang telah lama menetap yang mungkin benar dihatimu.
Kenanga, bolehkah aku? lebih lancang mengejarmu tuk buktikan rasa yang semakin ingin kurengkuh darimu, tanpa peduli statusmu dan pemilikmu.
Kenanga, rasanya hampir tak bisa jika harus terusku tahan-tahan rasa yang kian menggembang makin bermekaran.
Kenanga, jika dihatimu tumbuh cinta yang sama, jika dihatimu ada aroma yang serasa denganku, beri lagi sedikit celah atau bahkan cara untukku bisa memilikimu.
Kenanga, tak ada yang perlu kusangkal lagi, tak ada yang bisa kututupi lagi karna nyatanya kamu telah resmi menempati ruang dihatiku ini.
************
5 hari berlalu dari sejak Asoka tak lagi membantu tante Duri, meski gelisah tak tentu inginkan sesuatu, tapi Asoka tahan sebisanya, walaupun sore ini dirinya tak lagi bisa menahannya.
Seperti sore ini yang harusnya langsung mengantar Camel pulang, tapi justru melajukan motornya ketempat berbeda.
Karna mau tak mau Asoka harus mengantar Camel, yang memang tak membawa motor dan meminta untuk diantar, tentu Asoka tak bisa menolaknya karna Camel yang juga begitu sangat amat baik pada dirinya.
Seperti saat itu, kali ini Camel dibuat heran lagi kala Asoka tak langsung mengantarnya kerumah, dan rasa ingin tau Camel membuatnya bertanya, yang seperti waktu itu juga tak dijawab Asoka.
Karna kinipun motor Asoka telah berhenti ditepi jalan, niatnya untuk lebih mendekat ketempat itu tak jadi, kala Asoka tau orang yang ingin dilihatnya kini terlihat akan pulang bersama seseorangnya.
Siapa lagi memang jika bukan Kenanga dan Krisan tentunya, tatapan Asoka meski penuh rasa tak mengenakan hati tapi matanya tak berkedip terus menatap pada sosok Kenanga yang begitu dirindunya, meski menatap dari sedikit jauh.
Camel semakin dibuat heran kala ikut melihat pada kedua orang yang ditatap Asoka, kedua orang yang juga dikenalnya.
"Ngapain si ngeliatin orang pacaran?" tanya Camel penasaran.
Tapi Asoka tak menjawabnya, malah seolah tak peduli dengan pertanyaan Camel, karna matanya terus menatap pada pemandangan didepannya, hingga kedua orang itu masuk kedalam mobil lalu pergi, tapi mata Asoka masih enggan berpaling, ntah melamun ntah sedang begitu merasa tak terima.
Hingga lambaian tangan Camel didepan wajahnyapun tak Asoka hiraukan, seperti fikirannnya sedang berkelana ntah kemana, yang membuat Camel sedikit kesal lalu mencubit gemas pipi Asoka, yang langsung mempan mendapat respon dari Asoka."Aww" rintih Asoka, meski lebih kekaget ketimbang sakit.
Menatap Camel tak mengerti, karna memang dirinya tak menyadari telah mengabaikan gadis semok diboncengannya sedari tadi.
"Bisa-bisanya ngelamun disini" Cibir Camel.
"Siapa?" tanya Asoka sok tak tau.
"Kamulah" jawab Camel menatap tajam.
"Itu bukan ngelamun tapi meresapi" jawab Asoka asal.
"Meresapi ngeliatin orang pacaran maksudnya? Jones amat" tanya Camel dengan raut mengejek.
"Kios bunga" jawab Asoka asal.
Yang semakin membuat Camel cemberut kesal karna jawaban Asoka yang sedari tadi seolah asal itu, Camel semakin dibuat penasaran dengan tingkah Asoka yang menurutnya berbeda pada Kenanga.
Apalagi sesaat tadi Asoka terus menatap pada Kenanga dan Krisan, Camel melihat raut wajah Asoka yang seperti ngenes-ngenes tak jelas menurutnya.
Camel yang masih sedikit sebal dikagetkan kala Asoka melajukan motornya, sedikit tarikan digas motornya membuat Camel langsung reflek memeluk Asoka agar tak sampai terjatuh.
Dipukulnya gemas-gemas sebal punggung Asoka, serta dimaki-makinya Asoka dengan makian yang lebih kemanis ketimbang pait didengar, karna sekesal apapun Camel gak akan bisa benar-benar marah pada Asoka.
*********
"Soka, temenin tante yuk? Motor kamu tinggal aja" ajak tante Viola.
Saat menjelang Dealer tutup, yang artinya semua pegawai memang sedang berberes untuk pulang.
"Kemana tan?" tanya Asoka.
"Ayuk jalan dulu nanti juga tau" jawab tante Viola.
Membuat Asoka hanya bisa menurut, mengikuti langkah tante Viola menuju mobilnya, dengan matanya yang bertemu tatap dengan Camel, yang menatap Asoka penuh ingin tau saat Asoka melewatinya.
Asoka masuk kedalam mobil tante Viola, setelahnya sitante langsung melajukan mobilnya ntah kemana tujuannya, Asoka tak bertanya lagi karna menurutnya itu tak terlalu penting.
Sementara tante Viola terlihat fokus menyetir mobilnya, hingga tak selang lama mobil tante Viola berhenti didepan sebuah rumah yang mendadak membuat Asoka penasaran.
Tante Viola langsung keluar, disusul Asoka yang tak mengerti dengan maksud tante Viola.
"Tante mau ngapain si kesini?" tanya Asoka penasaran.
"Kepo banget si" jawab tante Viola sengaja meledek Asoka.
Lalu menggetuk pintu rumah tersebut beberapa kali.
"Tan, ini....." ucapan Asoka terhenti.
Kala pintu rumah dibuka seseorang, yang tatapannya seolah nampak kaget menatap pada kedua tamunya yang tak terduganya.
Seseorang yang jantungnya dibuat berdebar hebat kala tatapnya beradu dengan salah seorang didepannya, begitupun dengan satu orang didepannya, sedang satu orang menatap keduanya curiga.............
TBC
KAMU SEDANG MEMBACA
Cinta Setaman (GxG)
Romance18+ Sekalipun tak kutanam, tapi cintamu tumbuh dan mekar dengan indah ditaman hatiku.