Pagi kedua bagi Asoka, yang harus dijalani seperti kemaren, jika kemaren dengan malasnya bangun lebih pagi, tapi tidak dengan hari ini yang mendadak lebih semangat.
Dilaluinya jalanan yang masih nampak sepi, dengan udara yang cukup dingin tapi menyegarkan ditiap pagi.
Tak perlu lama karna beberapa menit saja Asoka sudah sampai ditempat yang ditujunya, jika kemaren tante Widuri yang membukakan pintu, lain dengan hari ini.
Yang ntah mengapa ada debaran tercipta kala mata keduanya dipertatap, Asoka tak mengira tentunya kalau Kenanga yang ada dibalik pintu.
Senyum ramah langsung Asoka berikan tentunya, meski sambut Kenanga seperti biasa saja.
"Haii, gimana jemari kamu udah baikkan?" Sapa Asoka.
Bersamaan dengan tanya, yang sadar atau tidak nampak membuat Asoka seolah begitu perhatian pada gadis didepannya.
"Udah kok, mmm...makasih ya" jawab Kenanga.
Seolah sedikit ragu atau malu saat mengucap terima kasih.
"Makasih segala kaya sama siapa deh" jawab Asoka.
"Emang siapa?" tanya Kenanga.
"Maunya?" tanya balik Asoka menggoda.
"Dihhh kok situ gak jelas" ucap Kenanga.
"Gede gini masa gak jelas" jawab Asoka.
"Bodo" ucap Kenanga.
Lalu melangkah kebelakang menuju kebun bunga, yang langsung diikuti Asoka dengan senyum menggembangnya, menggoda Kenanga sepertinya sudah menjadi hobi Asoka sekarang.
Keduanya kini sudah sampai dibelakang, Kenanga langsung menuju bunga-bunga yang sebagian nampak bermekaran, dan Asoka masih setia mengikutinya.
Belum juga mereka memulai melakukan kerjaan mereka itu, tante Widuri sudah menghampiri keduanya, meminta tolong pada keduanya untuk mengantarkan anak laki-lakinya yang berumur 7 tahun itu pergi kesekolah, karna tante Widuri ada urusan yang harus disegerakan.
"Dia aja tante, akukan masih ada kerjaan" jawab Kenanga.
Menunjuk Asoka dengan bibir yang dimajukannya lucu.
"Sama dia juga tante, akukan gak faham daerah sini" ucap Asoka.
Padahal Asoka jelas paham daerah itu, karna sering melewati.
"Masa nganter kesekolah aja harus berdua sitante" protes Kenanga terus.
"Asoka kan bukan orang sini sayang, jadi kamu harus nemenin, udah buruan sana, ntar kelamaan keburu Dande telat loh" ucap tante Widuri pada Kenanga.
Yang sudah memasang wajah cemberutnya, karna lagi harus menuruti tantenya, yang lagi membuatnya harus bersama Asoka orang yang menurutnya menyebalkan.
"Ayuk jagoan" ajak Asoka pada Dande dengan ramah.
Yang diangguki Dande, lalu Asoka dan Dande berjalan kedepan, seolah mereka sudah lama saling mengenal, karna memang sifat ramah Asoka apalagi pada anak kecil.
Kenanga yang masih dengan tampang malasnya, mau tak mau mengikuti keduanya.
Asoka tersenyum kala menenggok kebelakang, dan langsung dapat tatapan tajam dari Kenanga.
Kini mereka sudah siap menuju sekolah Dande dengan motor Asoka, Dande yang meminta berdiri didepan, membuat Kenanga harus duduk tepat dibelakang Asoka tanpa pemisah.
Asoka terus tersenyum kala dari kaca spion masih mendapati wajah Kenanga yang terus cemberut, Kenanga yang tau Asoka meliriknya dari spion langsung memalingkan wajahnya kesamping.
KAMU SEDANG MEMBACA
Cinta Setaman (GxG)
Romance18+ Sekalipun tak kutanam, tapi cintamu tumbuh dan mekar dengan indah ditaman hatiku.