12

6.2K 483 119
                                    

Makan malam yang bagi Asoka,menyenangkan, karna meski tak hanya makan berdua dengan Kenanga, tapi setidaknya hari ini cukup mengobati rasa inginnya.

Dan ntah makan malam seperti apa bagi Kenanga, karna dirinya merasa menjadi terus-terusan kesal sedari sore, rasa kesal yang terus ditahannya didalam hati hingga terkadang bagai memberatkan detak.

Yang dirasa Kenanga tak lagi kuat ditahan, hingga kini dirinya berdiri dari duduknya, padahal makanan dipiringnya jelas masih banyak.

"Tante, aku duluan ya udah kenyang" ucap Kenanga pada tante Duri.

Lalu melangkah begitu saja meninggalkan mereka, tanpa menunggu ucapan tante Duri, membuat semua seperti sedikit tak mengerti dengan Kenanga.

Semakin merasa ada yang aneh, kala Asoka kini ikut berdiri ntah dorongan dari mana.

"Kamar mandi" ucap Asoka nyenggir.

Lalu langsung melangkah cepat, tak pedulikan reaksi tante Duri juga Camel, dan langkah Asoka lebih cepat setelah tak terlihat tante Duri juga Camel, lalu dengan beraninya ikut masuk kedalam kamar Kenanga, yang tentu saja membuat Kenanga kaget.

Asoka tersenyum melihat raut Kenanga yang kaget, ntah apa tujuannya mengikuti Kenanga kekamarnya, sepertinya Asoka suka sekali mencari masalah dengan Kenanga.

"Ngapain si?" tanya Kenanga galak.

"Ya gak ngapa-ngapain si" jawab Asoka seperti bingung.

Mendadak hatinya berdebar tak tentu ditatap tajam Kenanga, karna dirinya juga merasa bak orang bego yang tiba-tiba ingin mengikuti Kenanga sampai kekamarnya.

"Keluar" pinta Kenanga tajam.

Masih menatap Asoka yang jelas terlihat gugup, Kenanga yang hatinya sedang panas, meski panas yang masih belum diyakini.

"Kalau gak mau?" jawab Asoka seperti menantang.

"Yakin gak mau?" tanya Kenanga seolah tertantang.

Lebih tajam menatap Asoka, yang meski gugup tapi tetap membalas tatap Kenanga.

"Aa..ya...aa...." jawab Asoka terhenti.

Kala merasa tangannya ditarik Kenanga kebelakang pintu, lalu didorongnya tubuh Asoka kepintu membuat pintu kamar Kenanga menutup seketika.

Asoka merasa hawa ditubuhnya semakin dirasa gugup tak menentu, merasa menyesal sudah mengikuti Kenanga kekamarnya, karna sikap Kenanga yang tak bisa ditebaknya itu, yang membuat jantungnya kini berdebar tak karuan.

Tak mau berhenti kala wajah Kenanga semakin mendekat ntah untuk apa, ingin sekali Asoka bersikap lebih tenang tapi rasa gugupnya tak bisa dirinya kendalikan, hingga debaran demi debaran makin jelas seiring wajah Kenanga yang terus mendekat bak nekat.

"Lain kali jangan sok mesra didepanku, sekarang keluarlah atau kubuat kamu tak bisa keluar dari kamar ini" ucap Kenanga tajam.

Didekat kuping Asoka, membuat Asoka mematung tak berkutik, karna pelan tapi tajam terasa bak menggelitik bagi Asoka, karna hembus hangat dari bibir Kenanga yang menyapa kupingnya.

Meski rasa gugupnya belum mereda, tapi Asoka jelas sadar jika dalam ucapan Kenanga seolah tersirat perintah atau larangan, yang ntah benar itu maksudnya atau apa, Asoka sedikit bingung tapi juga merasa senang karnanya, karna ucapan Kenanga yang meski belum sepenuhnya difahami.

Setelahnya Kenanga menjauhkan wajahnya dari Asoka yang masih dilanda gugup, sedikit menarik nafasnya dalam Asoka coba tenangkan dirinya, menatap Kenanga yang masih tajam menatapnya.

Cinta Setaman (GxG)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang