Perhatian!
Buat chapter ini jieun pov semua.
Jangan lupa vote and commentnya
No sider ok🙏
Thanks
Happy readingAku menatap baekhyun yang tengah melahap makan siangnya saat. Aku bingung dengannya. Kenapa dia menyuruhku memilih buku panduan tentang cinta itu dan menyuruhku juga untuk membacanya.
"Baekhyun?" Panggilku membuat baekhyun menghentikan aktivitas makannya dan menoleh ke arahku seraya bertanya "apa"
"Apa aku boleh tanya sesuatu?"
"Tanyalah apa saja" jawabnya sambil kembali melahap makanannya.
"Ah...a-anu.. kenapa kau memintaku untuk memilih dan membaca semua buku tentang cinta itu?" Tanyaku.
Baekhyun tiba tiba terbatuk mendengar pertanyaanku tadi "ah maaf, jika aku tidak boleh tau juga tidak apa apa" aku memberikan air minum padanya.
Baekhyun meminumnya dengan sekali teguk kemudian berdehem dan membenarkan posisi duduknya "kau boleh tau tapi ada syaratnya"
Aku memiringkan kepalaku "kau tidak akan kaget dan jangan bilang pada siapapun" ujarnya aku hanya mengangguk menandakan kalau aku mengerti.
"Janji?"
"Iya byun baekhyun..." kataku."Kau tau yeoja yang bernama heo solji yang waktu itu makan siang bersama? kaukan juga ikut" ucap baekhyun.
Aku berusaha mengingat ingat waktu itu dan akhirnya ingat juga "Ah iya aku tau, yeoja itu cantik ada apa dengannya?"
"Yup solji memang cantik apa dia cocok untukku? Aku kan tam...pan..." baekhyun mengangkat alisnya dengan menyipitkan matanya seolah berlaga sombong.
"Lebih baik kau dipanggil namja nampan" ejekku. Baekhyun mengerucutkan bibirnya.
Aku tertawa melihatnya tingkahnya "ya kau tampan" hiburku.
"Huh aku tau itu akhirnya kau menyadari ketampananku"
"Ini baru pertama kalinya aku melihat namja yang membanggakan dirinya sendiri" ucapku sambil tertawa.
"Ya ya terserah, sekarang belikan aku cemilan disupermarket dekat sana" titah baekhyun.
Aku mengulurkan tangan kananku untuk meminta uangnya "apa?" Tanyanya singkat.
"Kau memintaku membeli cemilan tapi kau tidak memberi uangnya" kataku.
"Oh ya aku lupa" baekhyun merogoh saku celananya mengambil dompet kemudian memberikan uangnya padaku.
"Beli sebanyak mungkin" ucapnya.
.........Setelah keranjang belanjaanku terisi penuh aku rasa sudah cukup. Setelah merasa cukup aku membawa keranjang belanjaanku ke kasir.
Setelah membayar akupun pergi dari supermarket itu. Ketika aku keluar dari pintu super marketnya tiba tiba saja hujan turun dengan derasnya membuat bajuku basah separuhnya.
Cukup lama aku menunggu hujannya reda tapi hujannya malah bertambah deras. Huh aku jadi mengharapkan seorang namja tampan menghampiriku dengan membawa payung itu pasti sangat romantis.
"Huh kakiku kesemutan lama berjongkok" gerutuku.
Aku berhayal andai saja ada pangeran sang namja tampan yang menjemputku dengan payungnya seperti adegan adegan di drama drama.
Tiba tiba aku melihat sepasang sepatu berhenti didepanku.
Aku menatapnya dari ujung kaki sampai ujung kepala dan ternyata pangeran yang aku bayangkan tidak sesuai dengan kenyataannya yang datang itu baekhyun dengan nafas terengah engah dan bajunya basah kuyup padahal ditangannya membawa payung.
Aku berdiri dan menatapnya "kenapa kau disini?" Tanyaku heran.
"Hujan" jawabnya tidak masuk akal apa dia sedang mabuk soju? Atau malah mabuk durian?
"Kau bawa payung tapi tidak memakainya?" Tanyaku lagi.
"Nanti saja tanya tanya...sekarang ayo pulang dingin tau" baekhyun membuka payung kemudian menarikku kebawah payung.
Aku jadi gugup ketika dekat dengannya ditambah sepanjang jalan baekhyun menggandeng tanganku erat.
..........
Diruang makan hanya ada seungjae oppa sedari tadi aku tidak melihat baekhyun padahal sarapan sudah siap.
"Eum oppa? dimana baekhyun?" Tanyaku pada seungjae oppa.
"Ah mungkin dikamarnya, panggil saja" kata seungjae oppa.
"Ah aku harus pergi ini sudah terlambat" pamit seungjae oppa.
Akupun menuruti seungjae oppa untuk menghampiri baekhyun dikamarnya.
Tok tok tok
"Masuklah" kata baekhyun dibalik kamar Akupun menurutinya.
Saat aku membuka pintunya tampaklah baekhyun yang tengah meringkuk dengan jaket dan selimutnya.
Tunggu apa dia tidur memakai jaket?
Apa dia sakit?"Baekhyun? Apa kau sakit?" Tanyaku sambil mendekatinya lalu menempelkan telapak tanganku dikeningnya. Suhunya memang panas aku rasa dia sakit panas.
"Kau sakit, ayo kita ke dokter" ajakku.
"Ani! Ambilkan hpku aku mau menelfon solji" tolaknya.
Aku mengambilkan hp milikya diatas meja "Yeoboseyo"
"Solji bisakah kau ke rumahku? Aku sedang sakit"
"........"
"Ah baiklah aku tunggu"
Sepertinya solji akan kemari.
"Ah jieun siapkan minuman dan cemilan untuk solji tidak lama lagi dia akan datang" baekhyun menunjukkan raut wajah senang."Ne" lirihku.
Sepertinya baekhyun sakit karna dia kehujanan kemarin seharusnya dia tidak hujan hujanan aku kasihan.
TBC
KAMU SEDANG MEMBACA
My Secret cinderella
FanfictionSeorang idol bernama byun baekhyun tidak sengaja bertemu gadis bernama lee jieun. Awalnya mereka sering bertengkar tapi seiring dengan berjalannya waktu, benih benih cinta mulai tumbuh diantara mereka. Disatu sisi baekhyun mempunyai cinta masa kecil...