#17

1K 136 11
                                    

"Oppa?" Panggil seseorang yang ternyata ada jieun.

"Sssst"  seungjae menempelkan jari telunjuknya dibibirnya sendiri meminta agar jieun tidak melanjutkan ucapannya.

Seungjae menarik pelan tangan jieun ke ruang tengah "apa?" Tanya seungjae.

"Euh tadi aku mau bilang apa ya?" Tanya jieun. Seungjae menepuk keningnya sendiri.

Jieun terlihat berfikir untuk mencoba mengingat ingat lagi apa yang mau ia ucapkan tadi dan dengan sabar seungjaepun menunggunya.

Jieun menjentikkan jarinya "Ah iya....kenapa kau pulang cepat sekali?"

Seungjae menepuk keningnya dan mengambil nafas berat "hufft badanku sedang tidak enak jadi aku memutuskan untuk pulang, lalu apa ada lagi pertanyaannya?" Jawab seungjae.

"Kenapa tadi kau berdiam diri didepan pintu kamar baekhyun apa kau menguping huh?" Tanya jieun lagi.

Seungjae terkekeh "ah itu anu.......sebenarnya.."  jieun memiringkan kepalanya.

"Hufft baiklah kau janji rahasiakan ini dari siapapun"  jieun mengangguk

"aku akan menyimpan rahasiamu seungjae oppa kau bisa percayakan padaku"

Seungjae menarik nafas dalam dalam "sebenarnya....aku menyukai solji dan itu sudah sangat sangat lama"

jieun menganga mendengarnya "ta-tapi baekhyun juga menyukainya" ujar jieun dengan suara agak keras.

"Aissh kecilkan suaramu" seungjae langsung membungkam mulut jieun. Setelah jieun mengangguk seungjae langsung melepaskan tangannya

"Sepertinya kau sudah tau tentang itu...ya memang baekhyun menyukainya begitupun juga aku, aku tidak mau merebut solji darinya aku ingin membahagiakan baekhyun karna itu tanggung jawabku sebagai hyungnya.....

.....semenjak eomma dan appa tiada akulah yang harus membahagiakannya aku ingin dia bahagia meskipun mengorbankan kebahagiaanku...jika baekhyun bahagia aku juga turut bahagia maka dari itu aku menahan perasaanku selama ini pada solji" jelas seungjae panjang lebar.

Jieun tampak menundukkan kepalanya mendengar cerita seungjae "apa aku boleh tau kenapa orang tua kalian meninggal?"

"Saat itu baekhyun berumur 18 tahun tahun tanggal 15 april 2012, eomma dan appa meninggal dalam sebuah tabrakan beruntun dijalan dekat Namsan Tower, mereka menjadi salah satu korbannya dan aku dengar juga ada seorang  pejalan kaki yang ikut tertabrak"  jawab seungjae.

"Apa? Tabrakan beruntun? Pejalan kaki? N Tower? 15 april 2012?" Lirih jieun.

"Itu eommaku" ujar jieun.

"Hah? Benarkah?" Tanya seungjae tidak yakin.

"Ne, saat itu 15 april 2012 eomma mengajakku jalan jalan ke N Tower bersama adikku eunji, setelah pulang dari N tower eomma ingin membelikanku dan eunji es krim....

.....eomma memintaku dan eunji agar menunggu sedangkan eommaku meyebrang untuk membeli es krim tiba tiba saat hendak menyebrang kembali sebuah truk menabrak deretan mobil yang sedang berhenti dilampu merah." Jelas jieun panjang lebar dan tidak terasa air matanya jatuh begitu saja.

"Eommamu meninggal dihari yang sama dan dalam kejadian yang sama dengan orang tuaku" ujar seungjae yang dibalas anggukkan oleh jieun.

"Baekhyun beruntung masih memilikimu"  ucap jieun sambil menatap mata seungjae.
Sedangkan seungjae hanya tersenyum

"Kau bisa menganggapku sebagai saudara kita bisa saling berbagi cerita dengan begitu kau tidak akan merasa sendirian." ucap seungjae sambil memegangi pundak jieun

"Gomawo" lirih jieun sambil tersenyum.

Klek

Pintu kamar baekhyun terbuka disusul oleh solji yang keluar kamar kemudian berjalan menuruni tangga.

Solji menghampiri mereka berdua "Eum Jieun, o-oppa aku pamit pulang" ucap solji terkekeh.

"Ne, gomawo sudah menjenguk baekhyun" balas seungjae.

Solji tersenyum "bukan masalah"  kemudian solji keluar rumah.

Jieun tiba tiba menyikut perut seungjae "yak! Apa yang kau lakukan?" Tanya seungjae pada jieun sambil meringis kesakitan.

"Seharusnya aku yang bertanya kenapa, kenapa kau membiarkannya pulang sendiri? Harusnya kau mengantarnya pulang" ujar jieun.

"Ta-tapi..."

"Cepatlah!!" Potong jieun sambil mendorong bokong seungjae menuju pintu rumah.

Jieun mengibas ibaskan tangannya memberi tanda kalau seungjae harus mendekati solji sedangkan jieun sendiri memperhatikan gerak gerik mereka dari ambang pintu.

Seungjae memanggil solji, solji berbalik dan menatap seungjae. "Eum biar aku antar kau pulang"

"Ah itu akan merepotkanmu oppa"  jawab solji.

"Ani! Kau sama sekali tidak merepotkanku" balas seungjae cepat. Solji menurut

"eum baiklah" ia naik ke mobil seungjae kemudian pergi mengantar solji pulang.

"Aku rasa solji menyukai seungjae oppa" ujar jieun pelan diambang pintu sebelum ia kembali masuk kedalam rumah.

TBC

Huwaaa akhirnya ujiannya selesai, setelah sekian lama author dapat cobaan yang berat itu :v

Thanks ya udh nunggu author update. Maaf juga part ini agak gaje gaje gimana gitu :v

See you next part

My Secret cinderellaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang