Baekhyun pov
Brrrak
Suara itu terdengar sangat kencang ditelingaku dan jelas terlihat didepan mataku. Tubuh mungilnya terpental.
"Jieun!!!!" Aku berlari menghampiri tubuhya yang tergeletak tak berdaya dan hampir seluruh tubuhnya berlumuran darah terutama dibagian kepala.
Tubuhnya kubaringkan diatas pangkuanku. aku melihat sebuah senyuman tipis tersungging dibibirnya sebelum ia menutup matanya kemudian pingsan tak sadarkan diri.
Langsung saja aku menghubungi mobil ambulan. Aku tidak peduli mobil yang menabrak jieun hancur atau apapun itu, yang terpenting adalah nyawa jieun.
"Jieun kumohon bertahanlah" aku mengusap air hujan yang terus membasahi wajahku.
Setelah menunggu sekitar 15 menit dan tak lama ambulan datang menjemput kami.
.........
Staf rumah sakit mendorong ranjang dorong secepat mungkin dan berhenti disebuah ruangan yang tertulis ruang ICU.
"Maaf anda harus tetap diluar" kata salah satu perawat disana kepada ku yang hendak ikut masuk ke ruang ICU
"Ta-tapi.."
"Percayakan hal ini pada dokter" ucap sang perawat sebelum ia menutup pintunya.
Sudah hampir 1 jam aku menunggu dokter keluar sambil berjalan mondar mandir didepan ruang ICU.
Aku berharap dengan melakukan berjalan mondar mandir bisa menghilangkan rasa khawatirnku pada jieun, tapi nihil usahaku sama sekali tidak berhasil malah hatiku semakin gelisah.
"Baekhyun? Bagaimana keadaannya? Apa dia baik baik saja?" Tanya solji yang baru saja datang dengan hyung karna tadi aku yang menelpon hyung.
"Aku tidak tau, sudah lama sekali aku menunggunya, a-aku takut kalau terjadi sesuatu padanya aku tidak mau kehilangannya jika itu terjadi aku tidak akan memaafkan diriku sendiri" aku mulai terisak dalam tangisku.
Hyung memelukku dan mengelus elusku dengan lembut dan penuh kasih sayang "tenangkan dirimu jangan salahkan dirimu sendiri ini memang takdir dari tuhan jadi kau harus bersabar"
Klek
Suara pintu terbuka benar saja dokter yang memeriksa jieun keluar.
"bagaimana keadaannya?" Tanyaku cepat cepat.
"Dimana keluarga pasien?" Tanya dokter.
"Saya temannya" jawabku cepat.
"Pasien mengalami pendarahan serius dikepala dan kehilangan banyak darah saat ini keadaannya sangat kritis, bahkan sekarang dia sedang koma untuk sekarang hidupnya bergantung pada alat, kemungkinan kecil dia akan baik baik saja kita hanya bisa berdoa untuk kesembuhannya, saya permisi" jawab sang dokter sebelum ia pergi.
Aku langsung masuk kedalam kamar rawatnya untuk memastikannya dan benar saja banyak sekali alat yang terpasang. Matanya terpejam rapat bibirnya yang merah muda kini berubah menjadi pucat.
"Dimana bibir merah muda milikmu itu huh? Bibir yang selalu menggodaku agar aku merebut ciumanmu itu, sekarang bibirmu berubah menjadi pucat" aku mengusap lembut bibirnya.
"kau tidak akan meninggalkankukan?" Tanyaku.
"Kumohon jangan tinggalkan aku" ulangku kembali terisak.
"Bisakah kalian tinggalkan aku sendiri disini?" Tanyaku sambil menatap hyung dan solji, Mereka mengangguk kemudian pergi keluar kamar.
"Bisakah kau buka matamu sedikit saja jieun? Kumohon.." ucapku sambil menyentuh tangannya.
"Tenanglah aku akan menunggumu disini, sampaipun kau mau, aku akan mebiayai pengobatanmu sampai kau sembuh aku janji"
-
-
-
-
-Satu bulan kemudian.
-
-
-
-
-Author pov
Klek seseorang membuka pintu yang ternyata solji dan seungjae.
"Apa kau sudah makan? Sebulan ini kau jarang makan nanti kau sakit" ucap solji.
"Tidak apa, kalau jieun sakit aku juga akan sakit" jawab baekhyun tanpa melirik sedikitpun kearah solji dan seungjae.
"Kalau kau sakit siapa yang akan menjaganya huh?" Kali ini seungjae yang angkat bicara.
Baekhyun melirik seungjae "aku akan makan sedikit" jawabnya kemudian beralih kembali menatap jieun yang sedang terbaring diranjang.
"Kenapa harus jieun? Kenapa tidak aku saja?" Pekik baekhyun.
"Seharusnya saat itu aku tidak terlambat menolongnya, aku benar benar payah" baekhyun memukul mukul kepalanya sendiri dengan keras.
"Yak! Jangan sakiti dirimu" solji berusaha menahan tangan baekhyun yang menyakiti dirinya sendiri.
"Aku yakin sebentar lagi dia akan siuman dan kau bisa berbicara lagi dengannya" tambah solji dengan tatapan penuh kepercayaan.
"Aku akan menunggunya, sampai kapanpun" ucap baekhyun tanpa melirik ke arah solji maupun seungjae.
Seungjae menatap dengan penuh rasa khawatir kadaan adiknya itu.
"Hm baiklah, kami akan pulang jangan lupa untuk makan makanan yang kami bawa, jika terjadi sesuatu bilang pada kami" seungjae mengusap puncak kepala baekhyun dengan lembut.
Sedangkan baekhyun sendiri tidak berkutik dan tetap menatap tubuh jieun yang terbaring lemah sambil menggenggam tangannya erat.
"Aku akan berada disini disampingmu dan menunggumu, agar saat kau siuman orang yang pertama kau lihat itu aku, aku akan ada disini, disampingmu" ujar baekhyun.
"Aku merindukan senyum manismu, bibir merah mudamu, dan tingkah laku menggemaskanmu" tambahnya sebelum ia kembali terisak.
TBC
Libur tlah tiba libur tlah tiba hore hore😂🎉.......
Akhirnya setelah ngadepin ujian, liburanpun tiba😂
Mungkin author juga butuh liburan kali ya😂Author juga seorang manusia yang tak sempurna dan kadang salahㅠ_ㅠ
Kira kira author liburan itu butuh beberapa hari, minggu mungkin, bulan atau tahun😂 wkwkwk tapi aku ga sejahat itu kok....
Paling beberapa hari doang author ga update, author ga bakal lama lama ga update kok cuman lagi butuh liburan sebentar aja.
Nanti author update lagi kok tunggu ya^^
Ywdh deh takut kepanjangan sekian dri author
Selamat liburan😂🎉🎆🎇🎊
KAMU SEDANG MEMBACA
My Secret cinderella
FanfictionSeorang idol bernama byun baekhyun tidak sengaja bertemu gadis bernama lee jieun. Awalnya mereka sering bertengkar tapi seiring dengan berjalannya waktu, benih benih cinta mulai tumbuh diantara mereka. Disatu sisi baekhyun mempunyai cinta masa kecil...