#25

1.3K 137 16
                                    

Jangan lupa vote and komen
#Happy reading

..........................................

Satu minggu kemudian

Sarapan tengah berlangsung sekarang hanya ada suara piring yang bergesekkan dengan sendok dan garpu.

Jieun berdehem untuk menetralkan suasana yang hening "a-apa hari ini aku boleh pulang ke apartemenku?" Tanya jieun.

Seungjae melirik ke arah baekhyun yang sedang menguyah sarapannya kemudian mengangkat bahunya "boleh, baekhyun akan mengantarmu, kau pasti lupa letak apartemen mu kan?" Jawab seungjae.

"Ah iya" jawab jieun tertunduk.

Pertanyaan macam apa itu batin baekhyun

"Apa kau sudah selesai?" Tanya baekhyun, Jieun mengangguk lalu meneguk minumnya.

"Baiklah ayo kita pergi" ajak baekhyun bangkit dari kursi dan meninggalkan meja makan.

"Oppa, solji aku pamit pulang" jieun membungkukkannya ke arah seungjae dan solji merea hanya tersenyum.

Baekhyun berjalan ke arah mobil disusul oleh jieun yang berjalan pelan dibelakangnya.

"Apa kau benar benar belum mengingat apapun?" Tanya baekhyun yang di balas gelengan pelan oleh jieun.

"Tenanglah, aku akan selalu ada disisimu untuk menjagamu,  dan membantumu mengingat semuanya" ucap baekhyun seraya tersenyum lembut yang membuat jieun merasa seperti dilindungi.
......

"Akhirnya sampai, ini kamarmu no 120 kau harus mengingatnya untuk yang ini harus!" Kata baekhyun sambil menekankan kata "harus"

Jieun tertawa kecil menampakan deretan gigi putih yang tertata rapih "baiklah, aku hanya lupa akan ingatan masalalu ku saja jika mengingat masa sekarang aku pasti bisa mengingatnya tenang saja, termasuk untuk yang satu ini"

"Ah benarkah? Lihat saja nanti, awas kau ya jika sampai salah nomor kamar apartemenmu sendiri, bisa bisa kau masuk ke kamar orang lain" canda baekhyun.

"Aku bisa pastikan hal itu" jawab jieun dengan senyumannya

Baekhyun membuka pintu apartemen.

"Istirahatlah supaya kau cepat sembuh" kata baekhyun.

"Yang benar saja, fisikku sudah baik baik saja hanya saja ingatanku yang bermasalah." Bantah jieun.

Baekhyun menggerak gerakan jari  telunjuknnya ke kanan dan ke kiri "tidak bisa! kau harus istirahat!, berbaringlah"

Jieun pun mengalah ke arah kasur lipatnya lalu ia pun berbaring diatasnya.  Baekhyun menyelimuti tubuh mungil jieun "Kalau begitu aku pergi dulu, jaga dirimu baik baik ya, kalau kau butuh sesuatu telepon aku atau hyung ya" ucap baekhyun sambil mengecup lembut kening jieun. Sedangkan jieun hanya mematung dibuatnya.

Baekhyun berjalan ke arah pintu keluar.

"ah tunggu!" Pekik jieun membuat baekhyun yang hendak menutup pintu mengurungkan niatnya.

"Kenapa kau begitu baik dan peduli padaku? Sebenarnya siapa aku? Aah maksudku siapa...."

"Kau adalah asisten pribadiku yang terimut, tercantik, terpolos, terlugu dan terbodoh" potong baekhyun sambil tersenyum sebelum ia menutup pintunya.

Jieun terdiam sambil menatap pintu ia menggaruk kepalanya yang tidak gatal "Apa maksudnya? Aku tau aku ini asistennya, tapi aku tidak mengerti" .

Jieun memperhatikan ruangan kamarnya ada beberapa figura yang terpajang. Ia kemudian beranjak dan menghampiri salah satu figura itu dan menatapnya lekat "apa itu aku?" Tanyanya pada dirinya sendiri.

My Secret cinderellaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang