Baekhyun menarik nafasnya dalam dalam kemudian menghembuskannya perlahan berusaha menghilangkan kegugupannya, ia meraih dan menggenggam erat tangan jieun "jieun?" Panggil baekhyun dengan pelan.Jieun menatap manik matanya begitupun dengan baekhyun "ne?" Jawab jieun terkekeh.
Baekhyun menyunggingkan senyumannya "sebenarnya aku mau mengungkapkan perasaanku sekarang pada solji, bagaimana menurutmu?"
"Mwo?" Tanya jieun terkejut.
Baekhyun kembali memasang wajah datar "aku tidak akan mengulangnya"Jieun memutar bola matanya sambil melipat bibirnya kedalam "menurutku itu bagus" jieun tersenyum terpaksa, jieun merasakan sesak kembali didadanya.
"Baiklah, setelah ini aku akan memberitau hyung dan aku akan mengatakan perasaanku pada solji setelah pembuatan MVku selesai" kata baekhyun riang sedangkan jieun tetap tersenyum.
Chup
Baekkhyun mencium jieun tepat dipipi kanannya membuat jieun terkejut "yak! Apa yang kau lakukan?" Tanyanya terkekeh
"Menciummu, memangnya kenapa? Apa itu salah? Apa kau keberatan? Itu sebagai tanda terima kasih untukmu karna kau sudah membantuku mendekati solji" jawab baekhyun sambil berlari pergi menjauh darinya.
"Andai kau tau isi hatiku baekhyun" lirih jieun sambil memegangi pipi kanannya yang dicium baekhyun dan menyunggingkan senyumannya. Ciumannya singkat namun bisa sedikit mengobati rasa sesak didadanya.
.........Baekhyun berjalan kearah seungjae yang sedang duduk sendirian dibangku.
"Hyung?" Panggil baekhyun riang.
Seungjae menoleh ke arahnya "ne? Tumben sekali wajahmu berseri" ucap seungjae.
"Aku mau bertanya serius padamu hyung" baekhyun menghampiri seungjae yang kemudian duduk disampingnya.
"Apa?" Tanya seungjae. "A-aku menyukai solji, a-aku juga ingin mengatakannya sekarang bagaimana pendapatmu?" Baekhyun sedikit ragu mengatakannya pada seungjae.
Seungjae terdiam mendengarnya seperti ada yang sakit didalam hatinya. "Hyung?" Lirih baekhyun.
"Jika kau tidak mengijinkannya aku tidak akan mengatakannya...."
"Aku mengijinkanmu dengan solji baekhyun" potong seungjae dengan cepat
"Benarkah? Gomawo hyung" baekhyun memeluk sebentar seungjae.
"Aku pergi dulu hyung, pemotretannya sebentar lagi" baekhyun berjalan menjauh dari seungjae.
Sedangkan seungjae hanya tersenyum dan merasakan sesuatu yang sakit dilubuk hatinya yang paling dalam.
Setelah baekhyun pergi menjauh dari seungjae, seungjae merasakan seseorang berada disampingnya yang ternyata itu adalah jieun.
"Aku akan membuat dan melihatmu bahagia baekhyun" batin seungjae
"Kau harus membantuku" ucap seungjae.
"Mwo? Membantu apa?" Tanya jieun heran.
"Membantuku agar hidupnya bahagia, bukankah kau seorang asisten pribadinya? Kau pasti ingin melihatnya bahagia bukan?" Jawab seungjae dengan tetap menatap punggung baekhyun yang berjalan menjauh begitupun dengan jieun.
"Andai aku bisa memilikinya" batin jieun
"Ne, apa yang bisa aku lakukan untuknya?" Tanya jieun.
"Beritau dia bahwa aku sudah menyiapkan semuanya, oh dan ini berikan ini padanya" seungjae memberikan kotak kecil yang berisikan cincin didalamnya.
Jieun mengangguk lalu pergi
.........Baekhyun pov
Sekarang siang sudah berganti malam dan akhirnya acara pemotretan dan pembuatan MVku selesai. Tapi aku masih belum merasa lega malah semakin gugup. Aku tidak tau apa aku harus mengungkapkan perasaanku pada Solji atau tidak?.
aku rasa dia memang cinderellaku, jika dia memang cinderellaku dia pasti akan menerimaku. Tapi perasaanku jadi tidak tenang sebaiknya aku cepat cepat mengatakannya.
Puk
Seseorang menepuk pundakku yang ternyata jieun "kerja yang bagus, sekarang lakukanlah apa yang kau inginkan aku dan seungjae oppa sudah menyiapkan segalanya " ujarnya.
Aku mengangguk semangat
Jieun memberikan sesuatu padaku yaitu kotak kecil yang isinya sebuah cincin "hwaiting!" Jieun mengepalkan tangannya memberi semangat sambil tersenyum.
Aku berjalan meninggalkan jieun dan pergi ke arah solji yang tengah memainkan ponselnya. Aku sedikit berdehem yang berhasil membuat perhatiannya beralih ke arahku.
"Eoh, kerja bagus tadi kau sangat keren" pujinya yang berhasil membuat aku menyunggingkan senyum lebar menampakkan deretan gigiku.
"Ne, gomawo" balasku.
"A-apa aku bisa minta waktumu sebentar? Ada sesuatu yang ingin aku katakan" tambahku tergagap.
"Ne, tentu saja" balasnya langsung saja ku tarik pelan tangannya dan membawanya ke tempat yang jieun dan hyung siapkan tadi.
"Woah daebak" ucap solji yang sepertinya menyukai suasananya. Disana ada lilin lilin yang menyala dan lampu besar yang berbentuk hati.
"Apa kau ingat tentang pesta ulang tahunku yang ke 17?" Tanya ku tiba tiba.
"Pesta ulang tahunmu? Bukannya kita baru baru ini berkenalan dan menjadi sahabat?" Tanya solji heran. Mungkin dia sudah lupa dengan kejadian saat itu ah biarlah.
"Eum...lupakan saja lagipula itu sudah lama sekali umurkukan sudah 23 tahun jadi wajar saja kau lupa, lagipun dulu kita tidak saling mengenal" jawabku sambil menggaruk kepalanya yang tidak gatal.
"Jadi..." aku mulai diserang rasa ragu karna solji menatapku dan tatapannya itu membuat aku gemetar dan gugup.
Aku mengeluarkan sebuah kotak kecil yang didalamnya berisi cincin.
"Apa kau mau menjadi yeojachinguku?" Ucapku perlahan.
Solji menatapku dengan raut wajah kebingungan seakan akan ia bertanya "apa ini"
"Maksudmu?" Tanyanya.
"Kau pasti mendengarnya aku tidak perlu mengulangnya." Balasku.
Jantungku berdetak lebih cepat rasanya seperti ingin meledak, tanganku juga bergetar aku rasa seluruh tubuhku bergetar entah karna takut atau gugup.
Solji mulai membuka mulutnya dan bersiap menjawabnya "Baekhyun..."
TBC

KAMU SEDANG MEMBACA
My Secret cinderella
FanficSeorang idol bernama byun baekhyun tidak sengaja bertemu gadis bernama lee jieun. Awalnya mereka sering bertengkar tapi seiring dengan berjalannya waktu, benih benih cinta mulai tumbuh diantara mereka. Disatu sisi baekhyun mempunyai cinta masa kecil...