3 Bulan Kemudian
Baekhyun tengah menatap lekat jieun yang masih terbaring lemah dalam waktu 3 bulan.
Baekhyun tersenyum miring "apa kau tidak lelah berbaring dan tertidur huh?" tanyanya sambil menggenggam tangan jieun.
"Apa kau tidak bosan mendengar suara mesin mesin disampingmu ini?" tanya baekhyun lagi.
Tiba tiba tubuh jieun bergerak seperti sesak nafas dan itu sontak membuat baekhyun panik dan langsung berlari keluar memanggil dokter.
Dokter itu meminta baekhyun keluar kamar dan menunggunya diluar.
Baekhyun berjalan mondar mandir agar rasa gelisahnya hilang. apa yang sebenarnya terjadi pada jieun?.Sedangkan didalam ruangan dokter sedang susah payah menggunakan alat pemompa jantung. Detak jantung jieun semakin menurun "360 joule" perintah dokter pada salah satu perawatnya.
Klek
Baekhyun langsung menghampiri dokter yang keluar dari ruangan jieun. "Bagaimana keadaannya? Apa dia baik baik saja?" tanya baekhyun.
"Maaf, kami sudah berusaha semaksimal mungkin tapi..."
"Tapi apa!?" tanya baekhyun dengan nada tinggi.
"Tuhan berkata lain, nona jieun sudah tiada" baekhyun memblalakkan matanya terkejut sekaligus tidak percaya.
Baekhyun mendorong dokter tersebut kemudian langsung masuk kedalam ruangan jieun. Alat alat yang menopang hidupnya kini sudah dilepas Bibirnyapun pucat dan tubuhnya yang dingin terbujur kaku diatas ranjang.
"Kenapa kau meninggalkanku sekarang? Secepat ini? Saat aku mulai menyadari perasaanku padamu. Kumohon jangan pergi" lirih baekhyun.
"Baekhyun?"
"Jangan!" ulang baekhyun.
"Baekhyun!?" seungjae menepuk nepuk baekhyun.
"Jangan!" teriak baekhyun sambil membuka matanya.
Seungjae dan solji menatap dirinya heran "a-apa yang terjadi hyung? Jieun? Jieun kau baik baik saja?"
"Ta-tadi kau mengigau" ucap solji.
"Jadi..hufft syukurlah hanya mimpi" baekhyun mengusap wajahnya dengan tangannya sendiri.
"Tadi kau mimpi apa?" tanya solji heran. "Eum...bukan apa apa" jawab baekhyun terkekeh.
Baekhyun kembali menggenggam tangan jieun tiba tiba baekhyun merasakan pergerakan dari jemari tangan jieun membuat baekhyun terkejut.
Perlahan mata jieun yang semula tertutup rapat mulai terbuka sedikit demi sedikit dan menetralkan retina dan pandangannya dari cahaya yang masuk ke matanya.
"Jieun? Kau sudah siuman?" tanya baekhyun kegirangan akan tetapi jieun menatap baekhyun aneh, heran dan bingung.
"Solji? Tolong panggilkan dokter!" pinta seungjae pada solji.
"Siapa kau?da-dan aku siapa?" tanya jieun dengan lirih.
Baekhyun mengerjapkan matanya beberapa kali "k-kau tidak mengenaliku?" jieun mengangguk kecil.
"A-ah jangan bercanda diwaktu yang tidak tepat" baekhyun tersenyum miring.
"Aku benar benar tidak mengenalimu dan orang yang berada dibelakangmu itu" pandangan jieun mengarah ke arah seungjae.
Tidak lama solji datang bersama dokter. "Biar saya periksa" ucap sang dokter lalu memeriksa jieun.
"Dia kenapa? Kenapa dia tidak mengenal semua orang yang dia kenal" tanya seungjae.
"Mungkin karna benturan keras dan pendarahan yang serius dikepalanya ada masalah pada ingatannya" jawab dokter.
"Jadi....dia amnesia?" tanya solji.
"Ya. Benar sekali" jawab dokter dengan cepat.
"Sampai kapan?" Baekhyun terlihat khawatir.
"Entahlah" balas dokter sambil tertunduk.
"Jieun? Kau pasti ingat aku, ayo katakan siapa namaku!?" ucap baekhyun.
Jieun berusaha untuk mengingat kembali ingatannya tapi jieun meringis kesakitan saat merasakan sakit dikepalanya akibat berusaha terlalu keras untuk mengingat ingatannya.
"Maaf, sebaiknya jangan memaksakan pasien untuk mengingat ingatannya itu akan menyebabkan pasien tertekan" larang sang dokter.
"Lalu kami harus bagaimana?" tanya seungjae.
"Mungkin bisa dimulai dari kalian menceritakan kenangannya dan hal hal yang ia suka."
"Kapan jieun bisa pulang?"
"Mungkin siang ini, karna kesehatannya sudah sangat membaik, maaf saya harus permisi" ucap dokter lalu pergi.
.........Seperti yang dikatakan oleh dokter siang ini jieun sudah diperbolehkan pulang oleh dokter, dokter bilang kalau kesehatan jieun sudah membaik hanya saja dia mengidap amnesia entah sampai kapan penyakit itu bisa hilang.
Dan baekhyun memutuskan untuk membawa jieun ke rumahnya dan mengurusnya.
"Rumah siapa ini?" tanya jieun ketika masuk ke rumah baekhyun. "Ah ini rumahku tapi ini rumahmu juga untuk sementara." jawab baekhyun.
"Benarkah?" jieun menatap seungjae. Dan dibalas anggukan oleh seungjae.
Baekhyun mengantarkan jieun ke kamarnya.
"Kamarmu disini saja di kamarku, aku akan tidur dikamar lain." Ucap baekhyun, Jieun mengangguk.
Baekhyun berjalan hendak keluar kamar.
"Ah tunggu!" Panggil jieun. Baekhyunpun menoleh.
"Euh siapa namamu a-aku lupa?" Ucap jieun sambil menundukkan kepalanya karna takut.
Ini terasa sakit tidak dikenali orang yang ia sayangi. Itulah yang baekhyun rasakan sekarang.
Baekhyun tersenyum kemudian berjalan perlahan mendekati jieun yang masih menunduk takut.
Ia berhenti ketika jaraknya sudah benar benar sangat dekat dengan jieun.
"Ne? Kau tadi bertanya padakukan?" Tanya baekhyun. Jieun mengangguk sambil tetap menunduk karna takut menatap baekhyun.
"Bisa kah kau menatapku?" Ucap baekhyun. Jieun memberanikan diri untuk menatapnya.
Perlahan ia mengangkat kepalanya.
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
ChupJieun memblablakan matanya terkejut karna apa yang dilakukan baekhyun. Bibir milik baekhyun menempel dibibir jieun dalam waktu cukup lama.
Akhirnya baekhyun melepaskannya kemudian berjalan dan membuka pintu kamar. "namaku baekhyun" ucapnya lalu berbalik berjalan menuju pintu kamar.
"Ciuman pertamamu milikku, jadi bersiaplah untuk ciuman keduamu aku akan mengambilnya kapan saja aku mau" lanjutnya lalu menghilang dibalik pintu yang ia tutup.
Sedangkan jieun masih mematung ditempatnya dengan jari telunjuk menyentuh bibirnya dan wajah yang merona.
TBC

KAMU SEDANG MEMBACA
My Secret cinderella
FanfictionSeorang idol bernama byun baekhyun tidak sengaja bertemu gadis bernama lee jieun. Awalnya mereka sering bertengkar tapi seiring dengan berjalannya waktu, benih benih cinta mulai tumbuh diantara mereka. Disatu sisi baekhyun mempunyai cinta masa kecil...