Saat ini jam menunjukkan pukul 19.00 malam seungjae, baekhyun, solji dan jieun tengah berkumpul sambil bercakap cakap diruang tengah.
"Apa kau yakin kau sudah ingat semuanya?" Tanya seungjae ragu. Jieun langsung mengangguk cepat.
"Woah...kalau begitu bagaimana jika kita merayakannya kita adakan makan malam bersama aku akan memasak makanan kesukaanmu jieun!" Ucap solji yang langsung berlari ke dapur.
"Yak! Tunggu aku!" Pekik seungjae yang kemudian menyusul solji ke dapur.
"Ah...mereka pasangan yang romantis.." ujar jieun pelan.
"Apa kau ingin?" Tanya baekhyun sambil menatap lekat mata jieun.
"A-apa maksudmu, namjachingu saja bahkan aku tidak punya" jawab jieun.
"Jadi...selama ini aku apa bagimu?" Tanya baekhyun sambil menaruh tangannya dipinggang dan memajukan bibirnya.
"Kau......eummm...ayam bagiku" jawab jieun sambil mencubit gemas pipi baekhyun yang menggembung.
Tiba tiba jieun teringat sesuatu "ah a-aku akan pulang dulu ke apartemenku sebentar lalu aku akan kembali"
"Akan aku antar" baekhyun langsung berdiri dari sofa.
"Tidak! aku akan pergi sendiri kau tunggu disini!" ucap jieun lalu berlari keluar.
......Malam harinya baekhyun dan yang lainnya tengah makan malam bersama diruang makan.
"Masakanmu enak sekali eonni" kata jieun.
"Ah gomawo, euh menurutmu masakan siapa yang paling enak?" Tanya solji sambil melirik ke arah seungjae begitupun sebaliknya.
"Euh....keduanya enak" jawab jieun dengan cengirannya.
"Ssst" desis seungjae pada baekhyun yang membuatnya tersedak ketika minum.
"Ah jieun apa kau sudah selesai? Ada sesuatu yang ingin aku tunjukkan" kata baekhyun. Jieun mengangguk.
"Aku akan menutup matamu" ucap baekhyun yang kemudian tangannya menutupi mata jieun.
"Ah tadi kau bilang ingin menunjukkan sesuatu tapi kau malah menutup mataku bagaimana aku bisa melihatnya?" Protes jieun.
"Isssh kau ini cerewet sekali seperti bebek, kau ini masih asistenku ikuti saja apa kata majikanmu" ucap baekhyun.
Ternyata baekhyun membawa jieun ke halaman belakang rumah "kita sudah sampai" baekhyun melepaskan tangannya dari mata jieun.
"Kau ini ada ada...." perkataan jieun terpotong ketika ia melihat dihadapannya terdapat pemandangan yang sangat indah dan romantis.
Lilin lilin yang menyala seperti kunang kunang, dan juga lampu besar berbentuk hati yang menyala berkelap kelip. Jieun terkagum kagum melihatnya "U-untuk apa ini baekhyun" jieun terkekeh.
Baekhyun tidak menjawab ia malah berlutut didepan jieun lalu mengeluarkan sesuatu dari sakunya sebuah kotak kecil berisikan cincin "will you be mine?" Ucap baekhyun tanpa rasa ragu.
Wajah jieun tampak merona seperti tomat "a-aku..."
Wajah baekhyun terlihat sangat berharap kalau jieun akan menerimanya "M-maaf, aku tidak bisa" jawab jieun dengan lirih
Raut wajah baekhyun langsung berubah kecewa ia menundukkan kepalanya "aku tidak bisa menolakmu" lanjut jieun sambil tertawa.
"Sungguh?" Tanya baekhyun jieun mengangguk semangat.
"Kau hampir membuat jiwaku berpisah dengan ragaku, tapi terima kasih karena sudah menerimaku" Baekhyun langsung memeluk jieun dengan erat begitupun sebaliknya.
"Apa kami terlambat?" Tanya seungjae yang tiba tiba muncul.
"A-aku rasa kita terlambat, baiklah lanjutkan" solji yang melihat baekhyun dan jieun tengah berpelukan langsung menarik seungjae paksa.
"Ah tidak mau...aku ingin melihat mereka aaaah solji..." rengek seungjae sambil tangannya terus ditarik oleh solji "sudah sudah antar aku pulang"
......Baekhyun dan jieun berbaring ditengah hijaunya rumput halaman belakang yang hanya dialasi dengan selembar kain tipis.
Mata mereka saling bertemu "menginaplah disini, aku ingin kita menghabiskan malam ini berdua." Kata baekhyun dengan tatapan mesum.
Buk
"Yak! Kita belum menikah!" Pekik jieun sambil memukul kencang pundak baekhyun dan meringis kesakitan.
"Ah...sakit... apakah jika kita sudah menikah aku boleh memilikimu seutuhnya?" Kata baekhyun.
"Eumm......tunggu sebentar aku ingin membawa barang pribadimu yang sangat sangat sangat rahasia, tunggu ya" jieun beranjak dan meninggalkan baekhyun sendiri dihalaman.
"Yak! Apa itu pakaian dalamku!?" Pekik baekhyun.
"Yak! Dasar ayam mesum!" Balas jieun.
"Jangan lama lama!"
Tidak lama jieun datang kembali membawa sesuatu ditangannya
"Aku akan mengejutkanmu dengan barang ini" jieun tersenyum lebar."Apa itu?" Baekhyun berdiri dan melirik lirik tangan jieun yang menyembunyikan barang itu.
"Aah perlihatkan padaku" rengek baekhyun.
"Tutup dulu matamu" titah jieun, baekhyun pun menutup matanya dengan sebal "menyebalkan" gerutunya.
"Baiklah, sekarang buka" lanjut jieun.
"Taraaa..." ujar jieun sambil tertawa.
Baekhyun membulatkan matanya "yak! Sepatu cinderellaku...bagaimana kau tau tempat aku menyembunyikannya?"
"Itu semua berawal saat aku membersihkan tempat yang kau sebut kamar mungkin lebih pantas disebut kandang ayam" ucap jieun.
"Mwo? Pantas saja kau memanggilku ayam, ternyata itu alasanmu" jawab baekhyun.
Jieun hanya tertawa menampakan deretan gigi putih rapih miliknya.
"Hanya ini? Ini bukan sebuah kejutan bagiku, aku merindukannya" kata baekhyun.
"Cinderellamu?" Tanya jieun, baekhyun mengangguk sambil terus menatap sepatu yang ia pegang.
"Cinderellamu tepat dihadapanmu" lanjut jieun sambil tersenyum.
"Huh? A-aku tidak mengerti maksudmu?" baekhyun menatap jieun.
"Aku cinderellamu"
"Hmmph jangan bercanda" baekhyun tertawa kecil.
Jieun mengambil sesuatu dari tasnya yang ternyata sebuah kotak yang berisi sebelah sepatu kaca "Itu sepatu milikku"
Baekhyun menganga "tutup mulutmu! Nanti serangga bisa masuk" pekik jieun.
"Sepatu yang ada ditanganmu itu sepatu milikku, dan ini pasangan dari sepatu itu, cinderella yang selama ini kau cari dan kau tunggu itu aku. Aku yeoja yang saat itu bernyanyi dibawah pohon dan datang ke pesta ulang tahunmu lalu berlari saat pukul 24.00 malam, Aku benar benar tidak tau kalau kau mengharapkan aku datang lagi....
....aku juga tidak tau kalau kau masih menyimpan sepatu itu, sepatu pemberian eommaku, aku fikir kita tidak akan bertemu lagi, aku sangat merindukanmu baekhyun sejak awal bertemu denganmu dipesta itu aku sudah menyukaimu" jelas jieun.
Chup
Bibir milik baekhyun itu menempel dibibir jieun meskipun sekejap rasa manisnya masih menempel dibibir keduanya.
Jieun mengerjapkan beberapa kali matanya "Aku merindukanmu juga" balas baekhyun, senyuman terlihat tersungging dibibir jieun, dirinya langsung memeluk baekhyun.
"Aku tidak akan membiarkanmu lari dariku lagi" Ucap baekhyun sambil mempererat pelukannya.
"Aku juga tidak akan meninggalkanmu!" Balas jieun.
TBC
Duh author butuh saran, apa author selesain cerita ini sampai sini? Atau mau author lanjut😅
Author juga bingung hehe...See you next part.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Secret cinderella
FanficSeorang idol bernama byun baekhyun tidak sengaja bertemu gadis bernama lee jieun. Awalnya mereka sering bertengkar tapi seiring dengan berjalannya waktu, benih benih cinta mulai tumbuh diantara mereka. Disatu sisi baekhyun mempunyai cinta masa kecil...