#02 About Baekhyun

3.4K 227 14
                                    

Setelah melarikan diri dari para fans yang mengejarnya tadi di mall baekhyun pulang ke rumah dengan tangan kosong tanpa cemilan.

Baekhyun mendecak sebal sedari tadi mulutnya tidak bisa berhenti menggerutu "aaah semua itu gara gara fansku yang ganas dan yeoja gila tadi" ujarnya.

Seungjae yang tengah memasak hanya bisa menggeleng gelengkan kepalanya "kau ini kenapa? Dan dimana belanjaanmu? bukannya tadi kau pamit untuk beli cemilan?" Tanya seungjae berlipat lipat ganda.

"Ck, aissh hyung fansku mengetahui penyamaranku dan mengejarku ditambah aku bertemu dengan yeoja gila tadi, jadi aku tidak sempat membelinya lalu meninggalkan belanjaanku disana." Jawab baekhyun dengan malas.

"Itulah resiko menjadi seorang idol, makanya aku tidak mau menjadi idol lebih baik menjadi pengelola restoran atau koki restoran itu jauh lebih baik."

"Ah itukan cita citamu menjadi seorang koki dan pengelola restoran. Dan menjadi idol adalah cita citaku jadi biar saja" protes baekhyun sambil berjalan menaiki tangga menuju kamarnya.

"Nanti turunlah ke ruang makan! Sebentar lagi makan siangnya siap!" Pinta seungjae dan hanya di jawab "hm" oleh baekhyun.

Baekhyun menjatuhkan tubuhnya dikasur sambil mendengus sebal "Ah menyebalkan menyebalkan.....jujur saja, aku mengakui kalau dia memang cantik, tapi sayangnya dia sedikit gila. Hufft Lebih baik aku mendengarkan musik" baekhyun menyetel musik dengan memakai headphone.
______

Seungjae pov

"Baekhyun! Turunlah! Makan siang sudah siap!" Panggilanku sepertinya  tidak dia dengar.

Kebiasaaanya memutar musik diheadphonenya ditambah volume yang tinggi membuatnya tuli akan suara dan panggilan semua orang.

Dan aku juga yang harus menghampirinya ke kamarnya. Aku lebih cocok jadi eommanya dibandingkan sebagai hyungnya.

Tok tok tok

Aku mengetuk pintu kamarnya. Huh tapi seperti biasa dia tidak mendengarnya dia benar benar tuli.

Aku membuka pintu kamarnya karna berkali kali aku mengetuk pintu dia tetap tidak mendengarnya.

Brakh

"Kyaaaaa..." teriak baekhyun sambil melemparkan bantal mengenai wajahku.

"Ah hyung? Maaf, aku tidak sengaja, i-itu refleks karena aku kaget, kau membuka pintunya terlalu keras" baekhyun terkekeh lalu beranjak dari ranjangnya lalu menghampiriku.

"Ah cepat turun nanti makanannya dingin" aku pergi keluar kamarnya. Sedangkan baekhyun mengikutiku dari belakang.

"Hyung, apa kau marah karna aku melempar bantal mengenai wajahmu?" Tanya baekhyun, jujur saja aku memang tidak marah padanya.

Tapi aku berusaha membuatnya menjadi dewasa diusianya sekarang.
"Ya, aku marah" jawabku cepat.

"Huh? Ayolah hyung aku tidak sengaja" katanya. Aku hanya ber"hm"

"Ayolah..." katanya lagi

"Iya Byun baekhyun....aku memaafkanmu" aku menghembuskan nafas dengan malas.

Sedangkan baekhyun tersenyum "gomawo" lalu beranjak pergi kembali ke kamarnya.

Huh aku tidak bisa jika harus terus mengurusnya. Aku juga punya urusanku sendiri tidak bisa selalu bersamanya setiap waktu.

Emm bagaimana jika aku mencarikannya seorang asisten. Jadi jika aku tidak ada asistennya bisa menemaninya. Ah aku akan membicarakannya pada baekhyun.

Saat aku berada didepan pintunya benar saja perkiraanku. Baekhyun tengah bernyanyi nyanyi ria. Dari pada aku mengetuk pintunya lebih baik aku langsung membukanya.

Klek

Aku membuka pintu kamarnya perlahan karna takut ia melemparkan bantal lagi ke arahku jika aku membuka pintunya kencang.

"Hyung? Ada apa? Lagi?" Tanyanya sambil merubah posisi yang awalnya tidur menjadi duduk.

"Ada yang ingin aku bicarakan" aku menutup kembali pintu kamarnya lalu berjalan ke arah baekhyun dan duduk disebelahnya.

"Apa itu hyung?" Baekhyun menatapku.

"Kau taukan semenjak eomma dan appa meninggal dalam kecelakaan itu kau hanya tinggal berdua denganku. Lalu aku yang harus mengurusmu sebagai hyungmu....

....Aku tau itu memang tugasku, tapi aku tidak bisa selalu ada bersamamu. Kau juga tau eomma meninggalkan restoran yang harus aku urus, aku juga tidak bisa meninggalkan pekerjaan direstoran." Jelasku panjang lebar.

Baekhyun memegang pundakku "hyung...kau tidak perlu merasa terbebani lagi pulakan ada Heo Solji lagi pula dia sahabatku, dia mungkin bisa membantuku."

"Tapi solji juga pasti punya kepentingan tersendiri karna dia juga seorang model pasti dia sibuk. Jika boleh aku...menyarankan akan mencarikanmu asisten pribadimu sendiri" ucapku.

"Ah benarkah hyung? Kau akan mencarikanku asisten?" Baekhyun mengguncang guncangkan tubuhku.

"Ne" Jawabku singkat.

"Woah daebak. Tapi ada syaratnya hyung..." baekhyun menghentikan guncangannya.

Aku memiringkan kepalaku. Baekhyun mengangkat jari telunjuknya "Yang pertama, dia harus seorang yeoja" huh anak ini benar benar....

"Kedua yeoja itu harus cantik " lanjutnya dengan mengangkat jari tengah membentuk V.

"Dan ketiga dia harus pintar masak, tidak malas dan dapat di andalkan." Sebenarnya dia ini mencari asisten atau calon istrinya?

"Ya, baiklah tapi dengan syarat juga"
Baekhyun mengerjapkan matanya beberapa kali tanda ia bertanya.

"Kau harus mengubah sikapmu yang kekanak kanakanmu itu, mengerti?" Jelasku.

Baekhyun menopang dagunya dengan tangannya tanda ia sedang berfikir.

Lama sekali dia berfikir... "eummm bisa diusahakan" jawaban macam apa itu.

"Eoh baiklah aku pergi ke restoran hati hati dirumah" aku keluar kamarnya dan menutup pintu kamarnya.

Klek

"Ah ngomong ngomong kau tidak pergi ke agensimu?" Aku kembali membuka pintu kamarnya.

"Tidak, Nanti saja lagi pula aku ini kan penyanyi solo jadi tidak perlu sering sering ke sana" jawabnya dengan tatapan polos.

"Ouh baiklah, aku pergi" aku menutup pintunya kembali lalu pergi ke restorannya.

To Be Continue
________

Hai...
Gimana chapter ini? Maaf kalau ada kesalahan kata kayak typo dan semacamnya. namanya juga manusia pasti ada salah yakan hehe...

See you next part

Bye bye

My Secret cinderellaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang